²©²ÊÍøÕ¾

15 BUMN Mau IPO Sampai 2023, Begini Rencana Menteri Erick

Monica Wareza, ²©²ÊÍøÕ¾
04 May 2021 19:14
Menteri BUMN Erick Thohir dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2021 (Tangkapan Layar Youtube Bappenas RI)
Foto: Menteri BUMN Erick Thohir dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2021 (Tangkapan Layar Youtube Bappenas RI)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah mempersiapkan 10-15 BUMN untuk bisa melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO). Rencana ini merupakan bagian dari pengembangan bisnis BUMN sehingga nantinya BUMN bisa mendukung perekonomian dengan tidak membebani keuangan negara.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan transformasi bisnis yang dilakukan oleh perusahaan BUMN ini ditujukan agar BUMN nantinya bisa bersaing di pasar bebas. Belum lagi, rencana IPO ini mengikuti langkah yang sudah dilakukan oleh 34 BUMN dan anak usaha lainnya yang sudah lebih dulu di pasar modal dengan nilai mencapai Rp 1.750 triliun.

"Sesuai transformasi itu kan kita mau pasca covid BHMN bisa bersaing di pasar bebas. Saya bicara pasar bebas karena sekarang semua sudah digital. Contoh bisnis konkrit dimana, misalnya Himbara, telko. Pasar terbuka ada swasta ada asing. BUMN punya kekuatan yang bisa menyeimbangkan," kata Erick di kantor Kementerian BUMN, Selasa (4/5/2021).

Lebih lanjut, dia mencontohkan mengenai power plan yang dimiliki oleh BUMN saat ini harus ditransisikan untuk mendukung rencana perubahan untuk menuju energi terbarukan (renewable energy) untuk mendukung Indonesia free carbon di 2060.

Untuk itu, kata dia, kementerian akan mendorong untuk mentransisi power plan yang saat ini dimiliki oleh PT PLN (Persero).

Selanjutnya adalah rencana IPO PT Bio Farma (Persero) di bidang vaksin, Erick mengatakan bahwa track record perusahaan ini ke depan akan difokuskan menjadi vaccine hub di regional Asia Tenggara dengan memproduksi vaksin sendiri.

"Tentu daripada kita memberatkan pemerintah dengan meminta PMN [Penyertaan Modal Negara]. Nah, kalau memang perusahaan vaksin Bio Farma bisa menjadi salah satu sub-vaksin regional, dia harus berkompetisi dengan seluruh vaksin produsen yang ada di seluruh dunia tidak ada salahnya Bio Farma melihat tadi kesempatan untuk menjadi bagian dari rencana aksi korporasi," kata dia.

Adapun dari data yang diperoleh dari kementerian, terdapat 14 nama yang sudah dipersiapkan untuk melaksanakan rencana IPO ini.

Perusahaan yang akan dilepas ini berasal dari sejumlah klaster, mulai dari klaster industri energi, minyak dan gas; klaster industri kesehatan; klaster jasa keuangan; klaster industri pangan dan pupuk; klaster jasa telekomunikasi dan media; serta klaster industri mineral dan batubara.


(dob/dob) Next Article Pengakuan Erick Thohir: Ada IPO 6 BUMN Tak Maksimal

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular