
AS & Eropa Pelan-pelan Buka Lockdown, Minyak Dekati US$ 70

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾Â Indonesia - Harga minyak mentah terus bergerak naik didukung oleh penurunan signifikan stok minyak mentah AS di tengah pelonggaran yang diterapkan oleh Amerika Serikat (AS) dan Er´Ç±è²¹.Ìý
Harga minyak mentah berjangka lanjut naik. Kontrak Brent naik 0,25% ke US$ 69,13/barel dan kontrak West Texas Intermediate naik 0,14% ke US$ 65,72/barel. Ini merupakan harga tertinggi minyak dalam hampir satu setengah bulan terakhir.Â
Konsensus yang dihimpun Reuters memperkirakan stok minyak mentah AS di akhir April bakal turun 2 juta barel. Namun kenyataannya penurunan yang terjadi lebih tajam.Â
Asosiasi industri yang tergabung dalam American Petroleum Institute (API) melaporkan stok minyak mentah AS anjlok hingga 7,7 juta barel pada akhir April lalu. Angka tersebut terbilang fantastis karena tiga kali lebih besar dari perkiraan analis maupun menjadi penurunan mingguan terbesar sejak Januari lalu.
Data API tersebut juga dikonfirmasi oleh data resmi pemerintah yakni Badan Informasi Energi (EIA) AS. Stok minyak mentah AS turun lebih dari yang diharapkan minggu lalu karena produksi kilang naik dan ekspor melonjak. Hal tersebut disampaikan EIA kemarin.
Persediaan minyak mentah turun 8 juta barel pada 30 April menjadi 485,1 juta barel. Sementara itu stok bensin AS naik 737.000 barel dalam minggu ini. Angka tersebut lebih tinggi dibanding perkiraan pasar yang memprediksi adanya penurunan 652.000 barel.
Analis dari Commonwealth Bank of Australia mengatakan bahwa permintaan di AS terbilang kuat dengan tingkat utilitas kilang AS sekarang di atas rata-rata lima tahun, sebagaimana diwartakan Reuters.Â
Analis Commonwealth Bank juga mengatakan permintaan bahan bakar jet AS diperkirakan akan melonjak sebesar 30% pada kuartal kedua dibandingkan dengan kuartal pertama karena peningkatan perjalanan domestik.
Pembatasan terkait pandemi di Amerika Serikat dan sebagian Eropa sudah mulai berkurang, tetapi infeksi masih terus meningkat di negara-negara Asia yang menjadi importir minyak mentah terutama di India dan Jepang yang pada akhirnya membatasi kenaikan harga.
"Karena peluncuran vaksin terus berlanjut dan dan peningkatan permintaan pada periode mengemudi musim panas semakin terwujud, tren ini akan semakin cepat sehingga menjaga permintaan bahan bakar tetap kuat dan meningkatkan kepercayaan pasar terhadap kisah pemulihan," kata analis dari Citi Group dalam sebuah catatan.Â
TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA
(twg/twg) Next Article Harga Minyak Sentuh Level Tertinggi