
Duh! Semua Gerai Giant Tutup Permanen Juli, Ini Alasan HERO

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Manajemen PT Hero Supermarket Tbk (HERO) menjelaskan alasan di balik rencana perusahaan untuk menutup permanen semua gerai Giant pada Juli mendatang. Perseroan akan mengubah hingga lima gerai Giant menjadi IKEA sebagai langkah strategis perusahaan.
Manajemen menjelaskan, perseroan juga sedang mempertimbangkan untuk mengubah sejumlah gerai Giant menjadi gerai Hero Supermarket.
Direktur HERO Hardianus Wahyu Trikusumo, dalam keterbukaan informasi di BEI, mengatakan alasan perusahaan adalah sebagai strategi ini perusahaan dan respons cepat serya tepat perusahaan yang diperlukan untuk beradaptasi terhadap perubahan dinamika pasar, terlebih terkait beralihnya konsumen Indonesia dari format hypermarket dalam beberapa tahun terakhir, sebuah fenomena yang juga terjadi di pasar global.
"Rencana ini diharapkan akan memberikan dampak positif terhadap kegiatan operasional, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha perseroan," katanya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (25/5/2021).
Sebelum rencana penutupan ini, HERO memang lagi tertatih-tatih. Ini pula yang menyebabkan The Dairy Farm Company Limited, perusahaan pengendali Hero Supermarket, memberikan fasilitas pinjaman bergulir atau revolving loan senilai US$ 55 juta atau setara Rp 775,77 miliar dengan asumsi kurs Rp 14.105 per US$.
Berdasarkan informasi yang disampaikan manajemen HERO, nilai keseluruhan transaksi atas pinjaman tersebut mencapai 41,83% dari ekuitas perseroan berdasarkan laporan keuangan audit konsolidasian perseroan yang berakhir pada 30 Desember 2020. Pinjaman ini diberikan tanpa jaminan.
Adapun, pertimbangan dilakukannya transaksi ini, HERO menghadapi tantangan yang signifikan akibat pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
"Pandemi telah berdampak buruk bagi kinerja keuangan dan posisi keuangan Perseroan. Akibat dari lamanya dan luasnya dampak pandemi Covid-19 terhadap Perseroan masih belum pasti, Perseroan meyakini bahwa diperlukan tambahan fleksibilitas pembiayaan untuk mendukung kebutuhan modal kerja dan kas operasional jangka pendek," ungkap manajemen Hero Supermarket.
Sampai dengan 3 bulan pertama tahun ini, perseroan masih mencatatkan kerugian yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,64 miliar, lebih rendah dari kerugian di triwulan I-2020 sebesar Rp 43,55 miliar.
Kerugian ini dapat ditekan mengingat perseroan berhasil menurunkan beban usaha menjadi Rp 514,89 miliar dari sebelumnya Rp 774,48 miliar.
Sedangkan, dari sisi pendapatan masih terkoreksi 32% menjadi Rp 1,76 triliun dari tahun sebelumnya Rp 2,60 triliun.
(tas/tas) Next Article Wah! HERO Tutup Semua Gerai Giant di Juli 2021