²©²ÊÍøÕ¾

Masih Ada Asa! Begini Strategi Bertahan Garuda Indonesia

Monica Wareza, ²©²ÊÍøÕ¾
28 May 2021 17:15
Garuda Indonesia Luncurkan Livery Pesawat
Foto: Garuda Indonesia Luncurkan Livery Pesawat "bermasker" (Dok. Garuda Indonesia)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Maskapai penerbangan BUMN PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) berencana untuk memperbesar porsi pendapatan usaha dari lini bisnis kargo hingga 40% dari sebelumnya 10%-15%.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk melakukan optimalisasi potensi bisnisnya untuk meningkatkan pendapatan usaha.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen menegaskan, guna mendorong peningkatan bisnis kargo tersebut, perusahaan membuka penerbangan kargo langsung dari UMKM dan mengoperasikan pesawat passenger freighter.

Selain itu perusahaan juga melakukan optimalisasi pada penerbangan carter kargo. Selain itu juga membuka layanan pengiriman barang berbasis aplikasi digital milik perusahaan.

Upaya lainnya adalah dengan memaksimalkan kerja sama dengan mitra usaha dan meluncurkan berbagai program promosi untuk mendorong peningkatan jumlah penumpang.

"Dari sisi biaya, perseroan tengah dan terus melakukan upaya renegosiasi dengan lessor serta menjalankan langkah strategis berupa restrukturisasi kewajiban usaha serta berbagai inisiatif strategis lainnya," kata Mitra Piranti, VP Corporate Secretary GIAA, dalam keterangan tersebut, dikutip Jumat (28/5/2021).

Restrukturisasi kewajiban yang dimaksud perusahaan adalah berupa utang-utang usaha, termasuk kepada BUMN dan mitra usaha lainnya.

Pada perbankan dan lembaga jasa keuangannya lainnya, perusahaan juga mengupayakan untuk melakukan restrukturisasi pinjaman.

"Perseroan juga melakukan upaya penyelarasan supply and demand yang salah satunya dilakukan pada aspek pengelolaan SDM melalui program pensiun dini yang ditawarkan secara sukarela kepada karyawan," tulis Mitra.

Baru-baru ini, perusahaan memang tengah melakukan pensiun dini terhadap karyawannya yang memenuhi kriteria dan persyaratan program tersebut. Langkah ini diambil sejalan dengan upaya pemulihan kinerja perusahaan untuk menjadi lebih sehat.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan situasi pandemi yang masih terus berlangsung hingga saat ini, mengharuskan perusahaan melakukan langkah penyesuaian aspek supply dan demand di tengah penurunan kinerja operasi imbas penurunan trafik penerbangan yang terjadi secara signifikan.

"Perlu kiranya kami sampaikan bahwa program pensiun dipercepat ini ditawarkan secara sukarela terhadap karyawan yang telah memenuhi kriteria. Kebijakan ini menjadi penawaran terbaik yang dapat kami upayakan terhadap karyawan di tengah situasi pandemi saat ini, yang tentunya senantiasa mengedepankan kepentingan bersama seluruh pihak, dalam hal ini karyawan maupun perusahaan," kata Irfan.

Perusahaan juga terus berkomunikasi dengan stakeholder untuk memastikan upaya percepatan pemulihan kinerja perusahaan berjalan maksimal.

"Adapun seluruh upaya yang dilakukan oleh Perseroan pada prinsipnya dilakukan dengan tetap mempertimbangkan kondisi kinerja dan likuiditas Perseroan yang terdampak signifikan imbas situasi pandemi Covid-19."

Dari pasar modal, saham GIAA ditutup turun 2,86% di posisi Rp 272/saham, dengan kapitalisasi pasar Rp 7 triliun. Sepekan saham GIAA minus 15% dan sebulan turun 17%.


(tas/tas) Next Article Garuda Indonesia (GIAA) Mau Tambah 8 Pesawat, Keluarkan Kocek Segini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular