²©²ÊÍøÕ¾

Saham Ritel Grogi, Antisipasi Kenaikan Kasus Covid-19

Putra, ²©²ÊÍøÕ¾
31 May 2021 10:09
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (²©²ÊÍøÕ¾/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (²©²ÊÍøÕ¾/ Tri Susilo)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾- Harga saham-saham emiten peritel bergerak variatif di tengah kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terapresiasi 0,58% ke level 5.869,21.

Sentimen negatif untuk saham ritel masih seputar munculnya tanda-tanda melesatnya kasus Covid-19 di Indonesia dan tutupnya berberapa peritel raksasa Tanah Air.

Simak gerak emiten peritel pada perdagangan hari ini.

Kenaikan saham peritel paling pesat dibukukan oleh emiten peritel pemegang merk Starbucks di Inodnesia yakni PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) yang melonjak 2,90% ke level harga Rp 710/unit.

Selanjutnya di posisi kedua ada emiten peritel telepon selular PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) yang naik 0,85% ke level Rp 595/unit.

Di posisi ketiga dan keempat muncul nama PT Hero Supermarket Tbk (HERO) dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) yang masing-masing naik tipis 0,58% dan 0,29%.

Sedangkan koreksi paling parah dibukukan oleh PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) yang mengoperasikan Hypermart dan PT Ramayana Lestasri Sentosa Tbk (RALS) yang masing-masing terkoreksi 2,36% dan 1,52%.

Cerita pailitnya pengelola Centro Departement Store, PT Tozy Sentosa, dan tutupnya seluruh gerai Giant yang dikelola PT Hero Supermarket Tbk(HERO) menjadi sinyal tekanan berat dialami sektor ritel Tanah Air.

Pada Juli mendatang,HERO memang akan menutup seluruh gerai Giant dan mengubahnya menjadi IKEA dan Hero Supermarket.Ritel lainnya juga tertekan. PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) dan PT Matahari Department Store Tbk(LPPF) juga merugi.

Direktur HERO Hardianus Wahyu Trikusumo mengatakan keputusan menutup operasi Giant memang sebagai respons cepat serta tepat dari perusahaan yang diperlukan untuk beradaptasi terhadap perubahan dinamika pasar.

"Apalagi saat ini konsumen Indonesia dari format hypermarket dalam beberapa tahun terakhir, sebuah fenomena yang juga terjadi di pasar global," katanya, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Patrik Lindvall Presiden Direktur HERO, dalam penjelasan 30 April lalu juga menegaskan kinerja keuangan bisnis ritel groseri HERO terus terkena dampak secara signifikan oleh pandemi.

Pembatasan sosial yang ketat, larangan perjalanan domestik dan khususnya, penutupan atau pemberlakuan pembatasan-pembatasan yang ketat di pusat perbelanjaan/mal telah mengubah pola belanja pelanggan secara substansial dan mengurangi jumlah kunjungan pelanggan ke lokasi-lokasi ini.

Penambahan kasus Covid-19 di Indonesia juga memberikan tanda seru. Jumlah kasus Covid-19 beberapa kali di atas 6.000 di pekan lalu, termasuk 2 hari terakhir. Rata-rata dalam 2 pekan terakhir juga naik menjadi 5.449 kasus, dibandingkan 2 pekan sebelumnya 4.463 kasus.

TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA


(trp/trp) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular