²©²ÊÍøÕ¾

Malaysia Resmi Lockdown, Bursa Asia Justru Menghijau

Putu Agus Pransuamitra, ²©²ÊÍøÕ¾
01 June 2021 16:45
Passersby are reflected on an electronic board showing the exchange rates between the Japanese yen and the U.S. dollar, the yen against the euro, the yen against the Australian dollar, Dow Jones Industrial Average and other market indices outside a brokerage in Tokyo, Japan, August 6, 2019.   REUTERS/Issei Kato
Foto: Bursa Tokyo (REUTERS/Issei Kato)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Bursa saham Asia menghijau pada perdagangan Selasa (1/6/2021), yang tentunya bisa menjadi kabar baik bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Rabu besok. Pasar saham Indonesia hari ini libur Hari Lahir Pancasila.

Selain indeks Nikkei Jepang dan Sensex India, semua bursa saham Asia menguat pada hari ini. Indeks Shanghai Composite China dan hang Seng Hong Kong menguat masing-masing 0,26% dan 1,08%. Kemudian Kospi Korea Selatan naik 0,56%. Indeks Strait Times Singapura juga menguat 0,56%.

Indeks SET Thailand melesat lebih dari 1,5%. Bahkan, indeks FTSE Malaysia juga menguat 0,15% meski Negeri Jiran mulai melakukan lockdown pada hari ini.

Malaysia resmi menerapkan lockdown nasional secara total untuk semua sektor sosial dan ekonomi mulai hari ini hingga 14 Juni.

Hal tersebut dilakukan setelah pada Jumat (28/5/2021) negara itu memecahkan rekor infeksi harian baru dengan angka 8.290 kasus infeksi. Angka tersebut angka yang tertinggi dalam sejarah pandemi Covid-19 di Malaysia.

Pengumuman lockdown total disampaikan langsung oleh Perdana Menteri (PM) Malaysia Muhyiddin Yassin. "Hanya sektor ekonomi dan jasa penting yang akan diizinkan untuk beroperasi," ujar Muhyiddin dilansir Straits Times, Sabtu (29/5/2021).

Selain menerapkan lockdown, pemerintah Malaysia juga memberikan stimulus yang membuat bursa Malaysia mampu menguat.

PM Yassin Senin kemarin mengumumkan paket stimulus senilai RM 40 miliar (US$ 9,7 miliar) guna memitigasi dampak dari lockdown.

Dari total stimulus tersebut, sebanyak RM 2,1 miliar merupakan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang akan diberikan kepada masyarakat yang berpendapatan kurang dari RM 5.000 per bulan.

Sementara itu kabar baik datang China, ekspansi sektor manfakturnya menunjukkan peningkatan meski tipis.

Caixin/Markit melaporkan purchasing managers' index (PMI) manufaktur bulan Mei naik menjadi 52, dari bulan sebelumnya 51,9.

PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Angka di atas 50 menunjukkan dunia usaha tengah dalam fase ekspansi. Analis yang disurvei Reuters sebelumnya memprediksi ekspansi sektor manufaktur China akan tetap sebesar 51,9.

TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾Â INDONESIA 


(pap/pap) Next Article Makin Siang, Bursa Saham Asia Merosot Makin Dalam!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular