²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Mau IPO, Raksasa e-Commerce India Ini 'Diguyur' Rp 52 T

Ferry Sandria, ²©²ÊÍøÕ¾
13 July 2021 10:30
Flipkart
Foto: Reuters

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Raksasa e-commerce India,ÌýFlipkartÌýmenyatakan pada Senin lalu (12/7) bahwa pihaknya berhasil mengumpulkan US$ 3,6 miliar atau setara Rp 52,2 triliun (kurs Rp 14.500/US$ ) dana segar dari investor global.

Pendanaan ini termasuk di dalamnya dari sovereign wealthÌýfunds/SWFÌý(dana kekayaan negara), private equity dan juga perusahaan induknya, Walmart.

²©²ÊÍøÕ¾ Internasional melaporkan putaran pendanaan terbaru ini dipimpin olehÌýSWF Singapura GIC, Dana Pensiun Kanada, SoftBank Vision Fund 2 dan Walmart.

Selain itu dana segar ini merupakan investasi dari SWF negara lain seperti Qatar Investment Authority, Khazanah Nasional Berhad Malaysia dan DisruptAD, yang merupakan bagian dari dana kekayaan berdaulat Abu Dhabi, ADQ.

Penyokong dana lainnya termasuk Tencent China, Franklin Templeton dan Tiger Global.

"Investasi oleh investor global terkemuka ini mencerminkan adanya jaminan perdagangan digital di India dan keyakinan mereka pada kemampuan Flipkart untuk memaksimalkan potensi ini bagi semua pemangku kepentingan," kata CEO Flipkart Kalyan Krishnamurthy dalam sebuah pernyataan.

Kalyan mengatakan perusahaan akan fokus membantu jutaan usaha kecil dan menengah di India untuk tumbuh, termasuk toko kelontong kecil yang dikenal sebagai kiranas (seperti warung di Indonesia), dan berencana untuk terus berinvestasi dalam berbagai kategori baru serta teknologi yang dikembangkan sendiri.

Kembalinya SoftBank

SoftBank, perusahaan investasi yang berbasis di Jepang ini sebelumnya telah menjual saham Flipkart miliknya kepada Walmart pada tahun 2018 lalu dan kini kembali masuk ketika Flipkart diberitakan sedang menjajaki opsi pencatatan di bursa lewat mekanisme penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO).

Flipkart mengatakan saat ini memiliki valuasi sebesar US$ 37,6 miliar (Rp 545,20 triliun).

SoftBank sebelumnya juga telah mendanai beberapa perusahaan rintisan teknologi lainnya asal India, seperti perusahaan pembayaran digital Paytm, perusahaan rintisan kamar hotel murah Oyo, dan perusahaan transportasi on demand Ola.

"Investasi ulang SoftBank di Flipkart didorong oleh pengalaman dan keyakinan kami kepada tim manajemen perusahaan untuk terus memenuhi kebutuhan konsumen India dalam beberapa dekade mendatang," Lydia Jett, mitra di SoftBank Investment Advisers, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Di Indonesia, SoftBankÌýmasuk ke GoTo, entitas gabungan GojekÌýdan Tokopedia. Dalam dokumen yang dilihat oleh Nikkei Asia Review, sebesar 58% saham GoTo akan dimiliki oleh Gojek dan sisanya 42% miliki Tokopedia.

Setelah diurai SoftBank Group akan menguasai 15,3% saham GoTo kemudian diikuti oleh Alibaba Group Holding dengan menguasai 12,6% saham perusahaan. SoftBank adalah investor terbesar Alibaba dengan kepemilikan saham 20-25%.

Potensi e-commerce India

Saat ini sebagian besar belanja ritel India terjadi di toko fisik, tetapi potensi online tetap besar: India adalah salah satu negara yang memiliki populasi internet dengan pertumbuhan tercepat dan terbesar di dunia.

Dalam beberapa tahun terakhir, kombinasi reformasi untuk mendorong menuju digitalisasi dan pandemi Covid-19 yang menyebabkan pembatasan sosial telah menggeser sebagian perilaku belanja menuju transaksi online.

DalamÌý3 bulan terakhir tahun 2020, sektor e-commerce India tumbuh 36% secara tahunan (year-on-year/YoY) dalam hal volume perbelanjaan dan naik 30% secara YoY dalam hal nilai transaksi, menurut laporan gabungan dari Unicommerce dan Kearney.

Beberapa kategori perbelanjaan mengalami kenaikan signifikan, seperti kategori perawatan pribadi, kecantikan dan kesehatan tumbuh 95% dari tahun sebelumnya. Sementara barang konsumsi yang bergerak cepat (FMCG) dan barang perawatan kesehatan tumbuh 46%.

Sebagian besar pertumbuhan inkremental didorong oleh peningkatan tajam dalam volume dan nilai e-commerce di kota-kota Tier 2 (penduduk 50-100 ribu) dan Tier 3 India (penduduk 20-50 ribu), menurut laporan tersebut.

Pesaing Flipkart termasuk raksasa e-commerce AS Amazon, yang telah melakukan investasi miliaran dolar di pasar India, serta nama-nama domestik seperti JioMart, aplikasi pengiriman bahan makanan online dari Reliance Industries.


(tas/tas) Next Article Jelang IPO, Flipkart Raih Pendanaan USD 3,6 Miliar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular