
Kapan Rezim Suku Bunga Rendah Berakhir? Ini Jawaban Bos BI!

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Wajiyo telah mempertahankan rezim suku bunga acuan rendah sejak tahun lalu untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional yang dihantam oleh pandemi covid-19.
Sampai kapan?
"Bagaimana untuk 2022? tentu saja kami akan memantau terus bagaimana PEN itu berlanjut. Kami yakin akan berlanjut di 2022," ungkap Perry usai Rapat Dewan Gubernur (RDG), Kamis (22/7/2021).
"Kami akan pantau tentu saja perkembangan inflasi ke depan dan itu jadi pertimbangan demikian juga stabilitias moneter dan sistem keuangan dalam merumuskan sistem keuangan BI di 2022 pada waktunya akan kami sampaikan," jelasnya.
Kebijakan suku bunga acuan penting untuk memastikan stabilitas perekonomian. Sehingga BI akan berhati-hati dalam memutuskan naik atau turunnya suku bunga acuan. "Terkait kebijakan suku bunga kami harus pertimbangkan perlunya jaga stabilitas," ujarnya.
BI akan memanfaatkan amunisi lain untuk mendorong perekonomian, misalnya makroprudensial, pendalaman pasar keuangan hingga keuangan syariah untuk mendorong perekonomian nasional.
"Kami tetap arahkan untuk mendukung pemulihan ekonomi. Tahun ini tahun depan bahkan kita bisa lanjutkan di 2023. Itulah arah kebijakan BI," papar Perry.
(mij/mij) Next Article Segenap Alasan BI Tahan Lagi Suku Bunga Acuan di Level 3,5%