²©²ÊÍøÕ¾

Cek 10 Kinerja Emiten di BEI, Laba HMSP & GGRM hingga Maybank

Monica Wareza, ²©²ÊÍøÕ¾
02 August 2021 08:05
Doc.Lapkeu HMSP
Foto: Doc.Lapkeu HMSP

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Laporan kinerja emiten untuk periode yang berakhir pada Juni 2021 ramai dilaporkan oleh emiten hingga akhir pekan lalu, Jumat (30/7/2021).

²©²ÊÍøÕ¾ telah merangkum 10 peristiwa emiten yang terjadi pada jelang penutupan pasar pekan lalu di akhir Juli, untuk menjadi bahan pertimbangan sebelum perdagangan awal pekan yang sudah masuk Agustus, Senin (2/8/2021), dibuka.

1. Duh! Laba Bersih HM Sampoerna Semester I Drop 15% Jadi Rp 4 T

Emiten rokok, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) mencatat penurunan laba bersih sebesar 15,29% di sepanjang semester I-2021 menjadi senilai Rp 4,13 triliun, dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,88 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, penurunan laba ini terjadi kendati pendapatan perusahaan tumbuh 6,47% YoY (year on year) menjadi Rp 47,62 triliun, bertambah dari posisi akhir Juni 2020 yang sebesar Rp 44,73 triliun.

Peningkatan penjualan ini ikut menambah beban pokok penjualan perusahaan menjadi Rp 38,79 triliun dari sebelumnya Rp 34,99 triliun.

2. Ngikut HMSP, Laba Gudang Garam Semester I juga Anjlok 39%

Emiten produsen rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM) membukukan penurunan laba bersih di tengah kenaikan penjualan sepanjang semester I tahun ini.

Menurut laporan keuangan yang dipublikasikan di website Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (30/7) ini, laba bersih Gudang Garam turun 39,53% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 2,31 triliun per akhir Juni 2021 dari posisi tahun sebelumnya sebesar Rp 3,82 triliun.

Kendati laba bersih terkoreksi, pendapatan dan penjualan usaha mengalami kenaikan sebesar 12,92% dari posisi semester I 2020 mencapai Rp 53,65 triliun menjadi Rp 60,59 triliun pada periode yang sama tahun ini.

3. Cetak Laba Rp 1,3 T, Ciputra Mau Bagi-bagi Dividen Rp 158 M

Perusahaan pengembang properti PT Ciputra Development Tbk (CTRA) membagikan dividen senilai Rp 157,5 miliar atas laba bersih perusahaan sepanjang 2020 lalu. Dengan demikian, maka pemegang saham CTRA akan menerima Rp 8,50/saham.

Hal ini diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perusahaan yang digelar Kamis (29/7/2021) kemarin.

"Telah menyetujui pembagian dividen tunai kepada pemegang saham total sebesar Rp 157,5 miliar, atau Rp 8,50 per saham. Dividen tunai ini sekitar 12% dari alokasi penggunaan laba bersih tahun buku 2020," tulis keterangan resmi perusahaan, dikutip Jumat (30/7/2021).

4. Jasa Marga Masuk Charger Mobil Listrik, Lawan Pertamina-PLN?

Emiten pengelola jalan tol, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) melalui anak usahanya, PT Jasamarga Related Business (JMRB) sedang menjajaki studi terkait bisnis energi baru terbarukan (EBT), stasiun pengisian kendaraan listrik, energi efisiensi dan bisnis digital.

Perseroan sudah menandatangani nota kesepahaman dengan perusahaan asal Korea Selatan, Verywords Co. Ltd untuk penjajakan kerja sama.

Direktur Bisnis Komersial PT JMRB Imad Zaky menyebut, penjajakan kerja sama ini sebagai salah satu upaya JMRB untuk turut berpartisipasi terhadap program pemerintah dalam keberlanjutan lingkungan yang sehat.

5. Pengumuman! BCA Putuskan Stock Split dengan Rasio 1:5

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) akan melakukan pemecahan nilai saham (stock split) dengan rasio 1:5. Hal ini dilakukan mencermati perkembangan dan dinamika ekonomi dan pasar di dalam negeri, termasuk aktivitas perdagangan di Bursa Efek Indonesia.

"Sebagai bagian dari anggota bursa, kami juga berkomitmen mendorong perkembangan pasar modal tanah air, maka perusahaan memutuskan untuk melakukan aksi korporasi pemecahan saham yang beredar (stock split) guna memberikan kesempatan yang lebih luas bagi para investor ritel untuk berinvestasi di saham BCA," kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, dalam siaran pers yang disampaikan, Jumat (30/7/2021).

Dalam Rapat Direksi & Komisaris BCA PT Bank Central Asia Tbk (BCA) pada tanggal 29 Juli 2021 telah menyetujui aksi korporasi stock split dengan rasio 1:5 (1 saham lama menjadi 5 saham baru).

NEXT: Cek Lapkeu Emiten Lainnya

6. Laba UNTR Semester I Capai Rp 4,5 T, Ini Pemicu Utamanya!

Emiten alat berat Grup Astra, PT United Tractors Tbk (UNTR), membukukan perolehan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 4,51 triliun pada semester pertama 2021.

Laba bersih tersebut meningkat sebesar 11,19% dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp 4,06 triliun. Alhasil, nilai laba per saham dasar UNTR meningkat menjadi Rp 1.211 per saham dari sebelumnya Rp 1.089 per saham.

Mengacu publikasi laporan keuangan perusahaan, Jumat (30/7/2021) di media massa, pendapatan bersih UNTR tercatat sebesar Rp 37,31 triliun pada 6 bulan pertama tahun ini, naik 12,40% dari tahun sebelumnya Rp 33,19 triliun.

7. Sempat Laba, Bank Aladin Malah Tekor Rp 3 M di Semester I

PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) melaporkan kenaikan pendapatan 8,84% pada paruh pertama tahun 2021 (Juni 2021) menjadi sebesar Rp 18,46 miliar. Pendapatan ini naik 10,20% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 16,75 miliar.

Meskipun mengalami kenaikan pendapatan, bank yang dikuasai oleh keluarga Nojorono melalui NTI Global malah mengalami kerugian bersih sejumlah Rp 3,13 miliar.

Kondisi ini memburuk dari posisi yang sama tahun sebelumnya di mana bank yang semula bernama Bank Net Indonesia Syariah masih membukukan laba bersih Rp 60,41 miliar.

8. Perhatian! XL Caplok Link Net dari Lippo, Siap Tender Offer

PT XL Axiata Tbk (EXCL) bakal mengakuisisi 66,03% saham PT Link Net Tbk (LINK) yang akan dilepas oleh pemegang saham sebelumnya, termasuk Grup Lippo.

Setelah transaksi jual beli ini dilakukan, maka sebagai pemegang saham pengendali baru, XL akan melakukan penawaran tender wajib kepada pemegang saham lainnya.

Berdasarkan informasi yang disampaikan perusahaan, saat ini XL tengah melakukan negosiasi mengenai rencana transaksi tersebut. Perusahaan telah menandatangani term sheet yang belum mengikat untuk mengambilalih 1.816.735.484 (66,03%) saham LINK dari pemegang saham sebelumnya.

9. Disuntik IFC Rp 451 M, Ini Rencana Emiten Logistik TP Rachmat

Emiten layanan transportasi milik pengusaha TP Rachmat, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) saat ini masih fokus mengembangkan layanan logistik layanan Anteraja.

Usai memperoleh pendanaan dari International Finance Corporation (IFC), anggota Grup Bank Dunia senilai Rp 451 miliar (setara US$ 31 juta), anak usaha perusahaan yakni PT Tri Adi Bersama (Anteraja) juga berencana menambah pasar baru yang menyasar segmen business to business (B2B).

"Anteraja mulai masuk ke social media commerce, Layanan BisnisAja, B2B, itu market baru yang kita masuki," ungkap Prodjo Sunarjanto, Presiden Direktur ASSA, dalam paparan publik perseroan, Jumat (30/7/2021).

10. Maybank Indonesia Raih Laba Rp762 M di Semester I-2021

PT Bank Maybank Indonesia, Tbk. (Maybank Indonesia atau Bank) hari ini mengumumkan Laporan Keuangan Konsolidasian pada semester pertama yang berakhir 30 Juni 2021 dengan Laba sebelum pajak (PBT) tercatat sebesar Rp762 miliar, turun 28,5% dari Rp1,1 triliun pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

Sementara, laba bersih setelah pajak dan kepentingan non pengendali (PATAMI) tercatat sebesar Rp510 miliar pada semester pertama 2021, turun 37% dari Rp810 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Hal ini disebabkan oleh dampak pandemi Covid-19 yang berkelanjutan sejak kuartal pertama 2020.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular