
Laba Bank Raksasa RI Moncer, Tanda Ekonomi Mulai Pulih?

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ Indonesia - Emiten perbankan BUKU IV (bank dengan modal inti di atas Rp 30 triliun) berhasil mencatatkan kinerja yang positif sepanjang kuartal kedua 2021.
Laporan keuangan perbankan kelas kakap tersebut menunjukkan adanya tanda-tanda pemulihan di sektor perbankan tahun ini, setelah terkena dampak Pandemi Covid-19 sepanjang 2020.
Dari delapan emiten bank BUKU IV yang melantai di bursa, ada enam bank sudah melaporkan kinerja keuangan per akhir Juni 2021.
Berikut tabel ringkasan kinerja bank BUKU IV pada triwulan kedua tahun ini.
Emiten | Kode Saham | Pendapatan Bunga Bersih Q2-21 (Rp) | Δ% Pendapatan Bunga Bersih (yoy) | Laba Bersih Q2-21 (Rp) | Δ% Laba Bersih (yoy) |
Bank Permata | BNLI | 3.87 T | 27.79 | 638,78 M | 74.30 |
Bank CIMB Niaga | BNGA | 6.54 T | 5.41 | 2.13 T | 22.22 |
Bank Mandiri | BMRI | 35.16 T | 21.50 | 12.50 T | 21.45 |
Bank Central Asia | BBCA | 28.12 T | 3.90 | 14.46 T | 18.10 |
Bank Danamon Indonesia | BDMN | 6.83 T | -1.88 | 997.81 M | 18.07 |
Bank Pan Indonesia | PNBN | 4.82 T | 9.09 | 1.41 T | 8.33 |
Sumber: Bursa Efek Indonesia (BEI)
Bank Permata
Bank Permata menjadi bank BUKU IV dengan pertumbuhan pendapatan bunga bersih dan laba bersih tertinggi secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal II 2021 dibandingkan dengan bank-bank lainnya. Pendapatan bunga bersih Bank Permata secara konsolidasian tercatat tumbuh 27,79% secara yoy menjadi Rp 3,87 triliun. Sementara pendapatan non bunga, seperti dari pendapatan provisi & komisi naik 19,81% menjadi Rp 715,54 miliar.
Sejurus dengan itu, laba bersih Bank Permata melesat 74,30% secara tahunan dari Rp 366,48 miliar pada triwulan kedua 2020 menjadi Rp 638,78 miliar pada periode yang sama tahun ini.
Pada kuartal II tahun ini, Bank Permata membukukan net interest margin (NIM) 4,43%, lebih rendah dari posisi kuartal II 2020 yang sebesar 4,53%.
Bank CIMB Niaga
Kedua, pendapatan bunga bersih CIMB Niaga tercatat bertambah 5,41% menjadi Rp 6,54 triliun pada kuartal II 2021. Sementara, laba bersih Bank CIMB malah mengalami kenaikan pada semester I-2021 menjadi Rp 2,13 triliun, naik 22,22% dari periode yang sama senilai Rp 1,74 triliun.
Sepanjang 3 bulan kedua tahun 2021 kredit yang disalurkan bank ini turun menjadi Rp 169,78 triliun dari semula Rp 171,67 triliun.
Per kuartal II tahun ini, rasio non performing loan (NPL) terhadap total kredit bersih bank mengecil menjadi 2,57% dari posisi tahun sebelumnya sebesar 3,08%.
Sementara, NIM Bank CIMB Niaga naik dari posisi triwulan kedua tahun lalu sebesar 5,05% menjadi 5,08% pada perode yang sama tahun ini.
Bank Mandiri
Bank Mandiri mencatatkan kinerja finansial yang positif di akhir Juni 2021 yang terlihat pada pencapaian laba bersih tumbuh 21,45% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 12,5 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp 10,29 triliun.
Kenaikan laba bersih ini terutama disokong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 21,50% YoY menjadi Rp 35,16 triliun, serta pertumbuhan pendapatan berbasis jasa (fee based income) sebesar 17,27% YoY menjadi Rp 15,94 triliun.
Dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), DPK Bank Mandiri secara konsolidasi hingga kuartal II 2021 tumbuh 19,73% YoY menjadi Rp 1.169,2 triliun, dengan komposisi dana murah sebesar 68,49% atau mencapai Rp 800,8 triliun.
Pertumbuhan dana murah terutama di dorong oleh pertumbuhan giro (bank only) sebesar 40,9% YoY di triwulan II 2021.
Adapun, NIM BMRI tercatat turun secara tahunan menjadi 4,63% dari sebelumnya 4,76% pada kuartal II tahun lalu.