²©²ÊÍøÕ¾

Gainers-Losers Sesi II

Saham The Duck King-Bukopin Moncer, NICL-FREN Tersungkur!

Aldo Fernando, ²©²ÊÍøÕ¾
05 August 2021 16:15
Instagram @theduckkingid
Foto: Instagram @theduckkingid

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Saham pengelola restoran chinese food The Duck King PT Jaya Bersama Indo Tbk (DUCK) dan emiten perbankan PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) berhasil menjadi top gainers pada sesi II perdagangan hari ini, Kamis (5/8/2021).

Berbeda, saham emiten pertambangan nikel PT PAM Mineral Tbk (NICL) dan emiten telekomunikasi Grup Sinar Mas PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) harus rela menjadi 'pecundang.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 'tampil' luar biasa hari ini. IHSG melonjak 0,75%, menyentuh level psikologis 6.200, ke posisi 6.205,417 pada penutupan sesi II perdagangan Kamis (5/8). Alhasil, IHSG sudah mencatatkan reli kenaikan selama 4 hari beruntun.

Penguatan ini terjadi seiring Badan Pusat Statistik (BPS) resmi mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2021 yang mencapai 7,07% dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau year on year (yoy). Dengan ini, Indonesia secara resmi keluar dari resesi.

Menurut data BEI, ada 233 saham naik, 281 saham merosot dan 142 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 18,02 triliun dan volume perdagangan mencapai 29,55 miliar saham.

Investor asing pasar saham berbondong-bondong masuk ke Indonesia dengan catatan beli bersih asing mencapai Rp 487,42 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan beli bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 396,60 miliar.

Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi II hari ini (5/8).

Top Gainers

  1. Jaya Bersama Indo (DUCK), saham +33,73%, ke Rp 226, transaksi Rp 74,7 M

  2. Bank QNB Indonesia (BKSW), +25,00%, ke Rp 320, transaksi Rp 196,8 M

  3. Bank Neo Commerce (BBYB), +24,79%, ke Rp 1.510, transaksi Rp 501,8 M

  4. Bank KB Bukopin (BBKP), +20,95%, ke Rp 635, transaksi Rp 1,6 T

  5. Acset Indonusa (ACST), +9,23%, ke Rp 284, transaksi Rp 64,6 M

Top Losers

  1. PAM Mineral (NICL), saham -6,82%, ke Rp 164, transaksi Rp 167,6 M

  2. Budi Starch & Sweetener (BUDI), -6,72%, ke Rp 222, transaksi Rp 40,3 M

  3. Smartfren Telecom (FREN), -5,19%, ke Rp 146, transaksi Rp 277,2 M

  4. Allo Bank Indonesia (BBHI), -5,16%, ke Rp 2.940, transaksi Rp 104,3 M

  5. Sarana Meditama Metropolitan (SAME), -4,41%, ke Rp 650, transaksi Rp 99,6 M

Saham DUCK tercatat menempati 'pucuk' top gainers dengan melejit 33,73% ke Rp 226/saham, melanjutkan penguatan pada perdagangan kemarin ketika ditutup melesat 22,46%. Alhasil, dalam sepekan, saham ini melambung 76,56%, sementara dalam sebulan melonjak 96,52%.

Seperti saham DUCK , saham BBKP kembali menanjak 20,95% ke Rp 635/saham, usai menguat pada dua perdagangan sebelumnya. Nilai transaksi saham BBKP tergolong jumbo, sebesar Rp 1,6 triliun. Praktis, hal ini menempatkan saham BBKP menjadi saham dengan transaksi paling ramai di bursa hari ini.

Dalam sepekan, saham BBKP melesat 58,75%, sementara dalam sebulan naik 54,88%.

Sementara, saham NICL anjlok hingga menyentuh auto rejection bawah (ARB) 6,82%, setelah kemarin melonjak 10,00%. Dengan ini dalam sepekan saham NICL ambles 16,75%.

Bersama saham NICL, saham FREN merosot 5,19% ke Rp 146/saham, melanjutkan koreksi pada perdagangan kemarin. Kendati turun, dalam sepekan saham FREN masih tumbuh 2,10%, sementara dalam sebulan melesat 21,67%.

Sebelumnya, pada Kamis (5/8) sekitar pukul 11.00 WIB tadi, Kepala BPS Margo Yuwono melaporkan PDB Indonesia tumbuh 7,07% pada kuartal II-2021 secara tahunan.

"Dibandingkan tahun lalu pertumbuhan ekonomi tumbuh 7,07%," ungkap Kepala BPS, Margo Yuwono dalam konferensi pers, Kamis (5/8/2021)

Ini merupakan pertumbuhan positif pertama setelah empat kuartal sebelumnya selalu mencatat kontraksi (pertumbuhan negatif).

Sementara dibandingkan kuartal I-2021 (quarter-to-quarter/qtq), PDB Indonesia naik 3,31%.

Hal ini tidak lepas dari peristiwa sepanjang periode tersebut. Pertumbuhan ekonomi global pada kuartal II-2021 alami peningkatan yang terlihat dari pergerakan Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur.

Harga komoditas makanan dan tambang secara kuartal maupun dibandingkan tahun lalu meningkat cukup signifikan. Di antaranya gandum, minyak kelapa sawit dan kedelai, batu bara, timah, dan alumunium.

Ekonomi beberapa mitra dagang utama Indonesia juga tumbuh tinggi dalam periode ini. Khususnya China, Amerika Serikat (AS), Singapura, Korea Selatan, Vietnam dan Eropa. Hal ini juga turut mendorong kenaikan ekspor Indonesia.

TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA


(adf/adf) Next Article Deretan Saham Top Gainers & Losers Sepekan, Punya Anda Cuan?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular