²©²ÊÍøÕ¾

Roundup

Simak 8 Aksi Korporasi: INDY Lepas MBSS, Kabar DANA Dicaplok!

Syahrizal Sidik, ²©²ÊÍøÕ¾
10 August 2021 08:47
Indika Energy Mulai Program Vaksinasi Gotong Royong   Hampir 22.000 karyawan dan keluarga divaksinasi secara bertahap
Foto: Dok Indika

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Bursa saham domestik pada perdagangan awal pekan ini, Senin (9/8/2021), terkoreksi cukup dalam seiring dengan aksi jual pelaku pasar asing yang cukup massif.

Data BEI mencatat, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah sebesar 1,22% ke level 6.127,45 poin dengan nilai transaksi Rp 20,32 triliun dan frekuensi 2,14 juta kali. Pelaku pasar asing melakukan penjualan bersih senilai Rp 670,15 miliar.

Seperti diketahui, tadi malam pemerintah juga mengumumkan perpanjangan kebijakan PPKM level 4 sampai dengan 16 Agustus 2021 mendatang.

Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan ²©²ÊÍøÕ¾ sebelum memulai transaksi pada perdagangan Selasa (10/8/2021):

1.Induk Kredivo Listing di Wall Street, Ini Dampak ke Telkom

Induk usaha Kredivo, FinAccel bakal menjadi perusahaan terbuka dengan mencatatkan saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Nasdaq, Amerika Serikat (AS).

Aksi korporasi ini akan berdampak pada peningkatan capital gain yang diperoleh oleh PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sebagai salah satu investor perusahaan ini.

Direktur Strategic Portfolio Telkom Budi Indonesia Setyawan Wijaya mengatakan pihaknya menyambut baik dan turut bangga atas rencana besar yang dicanangkan Kredivo untuk menjadi perusahaan publik sekaligus sebagai unicorn, perusahaan rintisan dengan valuasi US$ 1 miliar atau Rp 14 triliun.

2.Jadi Pesaing SMGR-INTP dkk, Semen Merah Putih IPO Rp 2,2 T

Perusahaan produsen semen merek Merah Putih, PT Cemindo Gemilang berencana melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 2.718.830.200 (2,72 miliar) saham baru.

Berdasarkan prospektus perusahaan yang terbit pada Senin (8/9/2021), nilai nominal saham baru tersebut Rp 500 per saham dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah IPO.

Sementara, harga penawaran yang ditawarkan pada Penawaran Umum Perdana Saham berkisar antara Rp 600 sampai dengan Rp 800 setiap saham. Dalam IPO ini, Cemindo Gemilang akan mengumpulkan dana sebanyak-banyaknya Rp 2,17 triliun.

3.Grup Sinarmas Mau Caplok DANA, Beneran nih?

Grup Sinarmas dikabarkan sedang dalam pembicaraan untuk mengakuisisi perusahaan dompet digital DANA dari Grup Emtek.

Seperti diketahui DANA didirikan pada 2018, investor utamanya yakni PT Elang Sejahtera Mandiri dengan kepemilikan 49%. Elang Sejahtera Mandiri adalah anak usaha dari PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), induk Grup Emtek. Sementara, sisanya, 45% dimiliki oleh Ant Financial melalui API Investment Limited.

Kabar mengenai rencana akuisisi ini mengemuka setelah Deal Street Asia menyebut, Sinar Mas Group sedang dalam pembicaraan untuk mengakuisisi dompet digital lokal DANA menurut tiga sumber yang mengetahui rencana tersebut. Sumber itu menuliskan, bila akuisisi ini terwujud, Grup Sinarmas akan bermitra dengan Ant Financial untuk bisnis DANA.

4.Indika Ungkap Alasan Jual Kepemilikan Saham MBSS

PT Indika Energy Tbk (INDY) menyebutkan divestasi seluruh saham PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) yang dimilikinya sebagai langkah perusahaan untuk mengurangi eksposur di bisnis batu bara. Divestasi ini ditargetkan dapat rampung pada Oktober 2021 mendatang setelah memenuhi persyaratan dari perjanjian.

Wakil Direktur Utama dan Group CEO Indika Energy Azis Armand mengatakan perusahaan akan mengurangi eksposur di bisnis batu bara dan menambah portofolio investasi non-batubara. Indika Energy menargetkan untuk mencapai 50% pendapatan dari sektor non-batubara pada tahun 2025.

"MBSS adalah perusahaan pelayaran energi yang dilengkapi dengan fasilitas dan armada yang lengkap dan prima, dan telah bergabung dalam Indika Energy Group selama 10 tahun terakhir," kata Azis dalam siaran persnya, Senin (9/8/2021).

"MBSS juga dikelola oleh manajemen yang profesional dan menunjukkan pertumbuhan bisnis yang baik, termasuk di tahun 2021. Meski demikian, penjualan saham Indika Energy di MBSS menjadi langkah perusahaan untuk mengurangi eksposur di bisnis batubara," katanya.

NEXT: Simak aksi korporasi lainnya

5.Sempat Diganjal Rezim Trump, TikTok Bakal IPO di Hong Kong

Perusahaan induk media sosial berbagi musik asal China, TikTok, yakni Bytedance Ltd, berencana melantai di bursa saham Hong Kong pada awal tahun 2022 mendatang dengan mekanisme penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO).

Rencana IPO ini sebelumnya sempat terganjal masalah regulasi. ByteDance berencana untuk mendaftar (listing di bursa) pada kuartal keempat tahun ini atau selambatnya pada awal 2022, seperti ditulis Financial Times menurut sumber yang mengetahui rencana tersebut.

"Kami mengharapkan panduan akhir dari ByteDance pada September. Mereka menyerahkan semua dokumen pengajuan dengan otoritas China sekarang dan sedang melalui proses peninjauan," tulis laporan tersebut, dikutip ²©²ÊÍøÕ¾, Senin (9/8/2021).

6.Beban Siaran Naik, Intip Laba Semester I Induk SCTV-Indosiar

Emiten layanan multimedia induk dari stasiun TV Indosiar dan SCTV, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), melaporkan laba bersih sebesar Rp 727,38 miliar pada paruh pertama tahun 2021.

Laba bersih semester I-2021 ini naik 21,04% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 600,92 miliar.

Meskipun demikian, laba bersih tengah tahun ini masih lebih kecil dari level pra-pandemi yang mana pada 6 bulan awal tahun 2019, perusahaan mampu mencetak laba sebesar Rp 782,48 miliar, dengan total pendapatan bersih yang lebih rendah.

Tumbuhnya kinerja laba perusahaan yang dikendalikan keluarga Sariatmadja ini salah satunya didorong oleh pendapatan perusahaan yang meningkat 24,82% menjadi Rp 2,95 triliun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,36 triliun.

7.BRI Salurkan KUR Rp 98 T

Sektor pertanian menjadi salah satu sektor yang penting untuk ketahanan pangan nasional. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) tercatat menyalurkan 30% portofolio penyaluran KUR ke sektor ini.

Direktur Utama BRI, Sunarso menjelaskan, sebagai perbankan BUMN, BRI memiliki dua peran yang dilakukan, antara lain melalui layanan transaksi keuangan dan memfasilitasi penyaluran kredit ke sektor pertanian.

Sunarso menyebut, pada tahun ini, BRI mendapat penugasan pemerintah untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp 190 triliun dari total plafon KUR nasional yang mencapai Rp 253 triliun.

Dari jumlah tersebut, penyaluran kredit yang sudah terealisasi sudah mencapai Rp 98 triliun di mana 30% dialokasikan ke sektor pertanian.

"Sekarang sudah salurkan Rp 98 triliun, BRI ngebut menyalurkan KUR Rp 100 triliun lagi, sekarang ada arahan untuk dipercepat lagi untuk pemulihan ekonomi nasional, dan mempercepat pertumbuhan kredit yang pada akhirnya bisa mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Sunarso, di acara Food and Agriculture Summit, ²©²ÊÍøÕ¾, Senin (9/8/2021).

8.Kasus Dugaan Korupsi Kredit LPEI Lanjut, Ini Update Kejagung

Tim Jaksa Penyidik pada Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung (Kejagung) melakukan pemeriksaan terhadap satu orang yang terkait dengan Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) dalam Penyelenggaraan Pembiayaan Ekspor Nasional oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Leonard Eben Ezer Simanjuntak mengatakan saksi yang diperiksa yaitu PSNM selaku Kepala Departemen Pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) periode tahun 2015 sampai dengan April 2018 di LPEI.

"Saksi diperiksa terkait dengan pemberian fasilitas kredit pada PT Jasa Mulya Indonesia [JMI] tahun 2014 sampai dengan 2017," kata Leonard, dalam keterangan resmi, Senin (9/8/2021).

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular