
Bos SiCepat Borong Saham Panca Global, Mau Backdoor Listing?

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Founder dan CEO perusahaan logistik SiCepat Express, Hartono Francesco, baru-baru ini membeli saham emiten perdagangan umum PT Panca Global Kapital Tbk (PEGE). Emiten ini sebelumnya berbisnis perusahaan sekuritas (broker saham) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Data BEIÂ mencatat, jumlah saham yang dimiliki Hartono saat ini mencapai 510.015.000 saham atau setara dengan kepemilikan 18% dari modal ditempatkan dan disetor Panca Global.
Hal ini disampaikan melalui laporan kepemilikan saham lebih dari 5% yang dilaporkan oleh perusahaan lewat PTÂ Ficomindo Buana Registrar.
Transaksi pembelian oleh bos perusahaan logistik ini dilaporkan pada 6 Agustus lalu di mana Hartono membeli sebanyak 510.015.000 atau 18% saham perusahaan tersebut.
Transaksi sebanyak 500 juta saham ini dilakukan pada 3 Agustus 2021 lalu dengan pembelian di harga Rp 160/saham, sehingga nilai transaksi tersebut mencapai Rp 81,60 miliar.
Pembelian ini dilakukan dengan tujuan untuk investasi dengan status kepemilikan langsung.
Untuk diketahui, SiCepat merupakan perusahaan rintisan yang bergerak di bidang jasa logistik dan berfokus pada pengiriman barang yang dipesan secara daring. SiCepat juga dikabarkan tengah mengantre untuk masuk BEI.
Sedangkan Panca Global adalah perusahaan investasi yang memfokuskan diri melakukan investasi baik langsung maupun tidak langsung.
Sebelumnya PEGEÂ sudah mengembalikan izin usaha sebagai perantara pedagang efek (broker saham) dan penjamin emisi efek (underwriter) kepada Otoritas Jasa Keuangan melalui surat No. 023/PGS-CS/III/2018, tertanggal 5 Maret 2018.
Berdasarkan hasil paparan publik insidentil PEGE pada 9 Agustus lalu, manajemen PEGE menjelaskan bahwa ada investor baru (owner SiCepat) yang masuk.
Namun manajemen PEGE menjelaskan tidak ada Grup Kresna yang masuk, termasuk lewat anak usahanya PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS).
"Sepengetahuan kami tidak ada pihak Grup Kresna ataupun MCAS sebagai pemegang saham Panca Global Kapital," tulis hasil paparan publik insidentil PEGE.
Hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari Hartono mengenai aksinya membeli 18% saham PEGE tersebut. Apakah ini merupakan langkah Hartono untuk mencatatkan saham SiCepat melalui skema backdoor listing atau hanya sekedar strategi investasi pribadinya juga belum terbuka informasinya.
Backdoor listing biasanya terjadi bila ada satu perusahaan tertutup ingin menjadi perusahaan terbuka lewat akuisisi perusahaan terbuka (membeli saham secara besar-besaran) dan tidak melalui proses penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) di BEI.
Sebelumnya pada Maret 2021, saham PEGE dipegang Hendra H Kustarjo (mantan Komisaris BEI) 28,05%, Trisno Limanto 27,76%, Farida Eva R Hutapea 10,11%, Patricia Imelda S Hutapea 9,86% dan publik 24,21%.
(tas/tas) Next Article Terkuak, Founder SiCepat Rajin Borong Saham Panca Global
