²©²ÊÍøÕ¾

Volatilitas Tinggi, Bursa Eropa Dibuka Bertahan di Zona Hijau

Arif Gunawan, ²©²ÊÍøÕ¾
Rabu, 18/08/2021 14:50 WIB
Foto: Indeks harga saham Jerman Grafik DAX digambarkan di bursa saham di Frankfurt, Jerman, 17 Oktober 2018. REUTERS / Staf

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Bursa Eropa menguat pada pembukaan perdagangan Rabu (18/8/2021), di tengah antisipasi data inflasi jelang rilis catatan rapat bank sentral Amerika Serikat (AS) terbaru.

Indeks Stoxx 600 dibuka menguat 0,1% dengan indeks saham sektor perjalanan dan tamasya memimpin penguatan seluruh indeks saham sektoral yang juga bergerak di teritori positif.

Selang 15 menit kemudian, reli indeks Stoxx 600 masih sebesar 0,53 poin (+0,11%) ke 474,3. Indeks DAX Jerman turun 3,2 poin (-0,02%) ke 15.918,76. Indeks CAC Prancis melemah 20,5 poin (-0,3%) menjadi 6.799,3. Namun, FTSE Inggris turun 5,1 poin (-0,07%) ke 7.176.


Pelaku pasar memantau rilis data inflasi Inggris per Juli yang menunjukkan penurunan hingga 2%. Ekonom memperkirakan bahwa ada problem sesaat di tengah tren yang sebenarnya masih meninggi beberapa bulan ke depan. Setelah ini, inflasi zona Euro per Juli akan menyusul diumumkan.

Mayoritas bursa saham di kawasan Asia Pasifik juga menguat, di mana bank sentral Selandia Baru mempertahankan suku bunga acuan meski pasar mengekspektasikan kenaikan. Mereka menyatakan belum akan mengubah kebijakan suku bunga acuan di level 0,25%.

Analis sebelumnya memperkirakan Selandia Baru bakal menjadi ekonomi negara maju pertama di Asia Pasifik yang akan menaikkan suku bunga acuannya, meninggalkan kebijakan moneter longgar.

Sementara itu, kontrak berjangka (futures) indeks saham unggulan di AS Dow Jones melemah di sesi awal pra-pembukaan setelah dini hari tadi tertekan, menghentikan reli yang dicetaknya selama 5 hari beruntun.

Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) bakal merilis nota rapat Juli malam nanti (WIB). Pelaku pasar akan mencari tanda-tanda bahwa sikap para pejabat bank sentral terkuat sedunia ini mulai berubah atau tidak terkait dengan inflasi.

Pandemi masih menjadi risiko yang dipantau pasar, menyusul masih meluasnya virus Covid-19 varian delta yang lebih mudah menular. Investor juga memantau potensi implikasi geopolitik di Asia Tengah, setelah milisi garis keras Taliban menguasai Kabul, Ibu Kota Afghanistan.

Secara terpisah, saham Carlsberg melesat 2% setelah perusahaan bir asal Denmark tersebut menaikkan target perolehan laba bersihnya selama setahun penuh 2021.

TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA


(ags/ags)