²©²ÊÍøÕ¾

Ada Perusahaan Perhotelan IPO Saat Pandemi, Cek Jeroannya!

Ferry Sandria, ²©²ÊÍøÕ¾
23 August 2021 09:25
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Perusahaan penyedia layanan pendidikan vokasi di bidang industri perhotelan, PT Idea Indonesia Akademi Tbk (IDeA Indonesia), berencana melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Target perusahaan untuk tercatat atau listing di papan perdagangan BEI pada 9 September mendatang.

Berdasarkan prospektus e-IPO, IDeA Indonesia akan menawarkan sebanyak-banyaknya 212.487.500 (212,48 juta) saham baru dan dikeluarkan dari portepel perseroan yang mewakili 20% dari total modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum.

Perseroan juga menerbitkan opsi saham untuk program MESOP (Management Employee Stock Option Plan) sebanyak-banyaknya 2% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO atau sebanyak-banyaknya 21.248.750 saham.

Berdasarkan prospektus yang terbit pada Senin pekan lalu (16/8/2021), nilai nominal saham baru tersebut Rp 40 per saham.

Sementara, harga penawaran yang ditawarkan dalam IPO saham berkisar antara Rp 120 sampai dengan Rp 155 untuk setiap saham. Dengan demikian, maksimal dana yang bisa dikumpulkan dari IPO saham ini adalah sejumlah Rp 32,93 miliar.

"Jumlah penawaran umum perdana saham adalah sebesar Rp 25.498.500.000 hingga Rp 32.935.562.500," kata manajemen IDeA Indonesia dikutip ²©²ÊÍøÕ¾, Senin (23/8).

Dalam IPO ini, IDeA Indonesia memberikan mandat kepada PT Indo Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi.

Terkait rencana penggunaan dana IPO, pihak manajemen mengatakan bahwa Sebesar Rp 5 miliar akan digunakan sebagai penyelesaian pembangunan asrama yang dimiliki perseroan yang berlokasi di Metro, Lampung.

Rencana pembangunan akan mulai dilaksanakan paling lambat 3 bulan setelah IPO selesai.

Sebesar Rp 15 miliar akan digunakan untuk penyertaan saham di entitas anak yaitu PT AIP. Dana tersebut akan digunakan untuk penyelesaian pembangunan hotel yang dimiliki oleh PT AIP (Aidia Indonesia Propertindo) sebesar Rp 11 miliar dan modal kerja sebesar Rp 4 miliar.

Sisa dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja perseroan yang berencana melakukan ekspansi di berbagai kota di Indonesia.

Perusahaan juga mengatakan akan menempuh cara lain untuk melaksanakan ekspansi bisnis jika dana IPO tidak mencukupi untuk menutupi biaya ekspansi bisnis perusahaan.

"Dalam hal jumlah dana hasil IPO tidak mencukupi untuk memenuhi rencana tersebut, maka Perseroan akan menggunakan kas internal Perseroan dan/atau pendanaan eksternal yang diperoleh dari bank atau perusahaan pembiayaan," tulis manajemen dalam prospektus IPO.

Adapun masa penawaran awal (bookbuilding) pada 13-24 Agustus 2021, perkiraan tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 31 Agustus, perkiraan masa penawaran umum 2-7 September, perkiraan tanggal penjatahan 7 September, tanggal distribusi saham 8 September dan prediksi pencatatan saham di BEI pada 9 September mendatang.

Saat ini, pemegang saham IDeA Indonesia ialah PT Idea Asia Investama yang menggenggam 69,58% saham perusahaan, Achmad Machlus Sadat memegang 30,40% saham dan Eko Desriyanto menguasai 0,02% sisanya.

Setelah IPO, porsi kepemilikan Idea Asia Investama menyusut menjadi 55,66%, Achmad Machlus menjadi 24,32%, Eko Desriyanto 0,02% dan masyarakat 20%.

Dikutip dari situs resminya IDeA Indonesia Group yang berdiri di tahun 2009 memulai bisnisnya sebagai Lembaga Pelatihan Perhotelan yang berlokasi di Kota Metro, Lampung.

Grup perusahaan memiliki tiga bisnis utama yaitu PT IDeA Indonesia Akademi Tbk, PT Aidia Indonesia Propertindo dan PT IDeA Hospitality Management.

IDeA Indonesia Akademi memfokuskan diri pada recruitment, pelatihan dan penyaluran kerja sumber daya manusia perhotelan bekerja sama dengan grup hotel dan kapal pesiar, nasional dan internasional.

Kemudian, anak usahanya, AIP mengkhususkan aktivitas bisnisnya dalam bisnis layanan akomodasi hotel dan restoran. Sementara, PT IDeA Hospitality Management (IHM) bergerak dalam bidang management operator properti sebagai teaching factory atau hotel edukasi bagi IDeA Indonesia.

Meskipun masih dalam situasi pandemi, hingga akhir Mei tahun ini perusahaan tercatat mampu memperoleh pendapatan sebesar Rp 8,41 miliar, naik 8,67% dari periode yang sama tahun sebelumnya di mana pendapatan perusahaan tercatat di angka Rp 7,74 miliar.

Tahun 2020 memang ditandai dengan tutupnya hotel dan aktivitas hiburan akibat pandemi yang melanda.

Meskipun dalam situasi yang relatif berat pendapatan perusahaan tercatat malah mampu tumbuh hingga 196% menjadi Rp 14,57 miliar, meningkat signifikan dari pendapatan tahun 2020 yang hanya sebesar Rp 4,92 miliar.

Perusahaan juga masih mampu membukukan laba bersih dalam 5 bulan awal tahun ini meski mengalami penurunan 39,64% menjadi Rp 2,64 miliar dari semula sejumlah Rp 4,38 miliar.

Sepanjang tahun 2020 laba perusahaan melonjak 194% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 7,12 miliar dari semula Rp 2,42 miliar.

Besarnya angka laba perusahaan menjadikan net profit margin (NPM) perusahaan mencapai 48,87% pada tahun 2020.

Ini mencerminkan bahwa perusahaan mampu melakukan bisnis yang cukup efisien dengan hampir dari setengah pendapatannya berhasil dikonversi menjadi laba bersih.

Angka ini memang mengalami penurunan sedikit di lima bulan pertama tahun 2021, meskipun demikian angka tersebut masih lumayan besar dan berada di kisaran 31%.


(tas/tas) Next Article Laba Turun 15%, IDEA Tetap Bagi Dividen

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular