
OJK: 7 Bulan Kredit Tumbuh 0,5%, Pelunasan Kredit Rp 1.322 T

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan sektor jasa keuangan hingga Juli tahun ini tetap stabil dengan angka pertumbuhan yang positif, baik dari intermediasi perbankan hingga penghimpunan dana di pasar modal.
Berdasarkan keterangan resmi OJK, Kamis ini (26/8), lembaga ini mencatat selama 7 bulan di tahun ini kredit perbankan mengalami pertumbuhan sebesar 0,5% secara tahunan (year on year/YoY). Nilai kredit yang dikucurkan mencapai Rp 1.439 triliun, juga terjadi pelunasan kredit dari debitur besar dengan nilai mencapai Rp 1.332 triliun.
Pertumbuhan kredit ini didorong oleh kredit konsumsi yang tumbuh 2,40% YoY dan kredit UMKM yang naik 1,93% YoY.
Sedangkan kredit ke sektor komoditas berorientasi ekspor mulai meningkat dan diperkirakan ke depan akan terus bertambah sejalan dengan peningkatan harga serta permintaan di Amerika Serikat dan China.
Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), terjadi pertumbuhan 10,43% YoY. Perbankan juga melakukan penurunan suku bunga kredit ke level yang cukup kompetitif sejalan dengan adanya kebijakan penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia.
Di pasar modal, penghimpunan dana hingga 24 Agustus 2021 nilainya mencapai Rp 136,9 triliun. Angka ini naik 199% dibanding dengan periode yang sama tahun lalu.
Jumlah emiten baru yang melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di tahun ini sebanyak 28 emiten. Saat ini terdapat 92 emiten yang sedang dalam proses untuk melaksanakan penawaran umum dengan nilai penawaran Rp 50,6 triliun.
Dari sisi sektor keuangan non bank, asuransi mencatatkan premi sebesar Rp 21,2 triliun hingga akhir Juli 2021 lalu. Rinciannya, asuransi jiwa sebesar Rp 13,6 triliun, asuransi umum dan reasuransi sebesar Rp 7,6 triliun.
Sedangkan di fintech P2P (peer to peer) lending, di periode yang sama tercatat pertumbuhan pembiayaan sebesar Rp 24,2 triliun. Piutang perusahaan pembiayaan melanjutkan tren perbaikan meskipun masih berada di zona kontraksi dan mencatatkan pertumbuhan negatif 9,9% yoy di Juli 2021.
Pasar keuangan dalam negeri juga tercatat stabil, dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga 20 Agustus 2021 tercatat di level 6,031 atau melemah 0,6% month to date (mtd). Asing tercatat melakukan beli bersih (net buy) Rp 2,4 triliun.
Di pasar surat berharga negara (SBN) tercatat kenaikan imbal hasil (yield) naik 0,3 bps untuk seluruh tenor. Asing tercatat melakukan net buy Rp 10.35 triliun.
OJK mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi hingga akhir semester I-2021 terus tumbuh positif yang didorong oleh pengeluaran pemerintah yang tinggi dan perbaikan pada konsumsi rumah tangga.
Meski demikian, indikator ekonomi di akhir kuartal III-2021 mengindikasikan adanya tekanan karena adanya penerapan PPKM. Namun, dengan mula turunnya kasus Covid-19 di dalam negeri di akhir Agustus 2021 dan disertai dengan percepatan vaksinasi diharapkan dapat mendorong kembali kenaikan mobilitas masyarakat serta pemulihan ekonomi.
(tas/tas) Next Article OJK Pantau 10 Debitur Kakap Bank Rp 382 T, Resto hingga Hotel
