
Rugi Jadi Laba, Bos Semen Baturaja Ungkap Strateginya!

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Emiten semen BUMN, PT Semen Baturaja Tbk. (SMBR) mampu membalikkan kinerja rugi di semester I-2020 menjadi laba bersih di semester I-2021 di tengah pandemi Covid-19.
Data laporan keuangan SMBR per Juni 2021 mencatat, SMBR berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 2,65 miliar dari posisi rugi bersih Rp 137,63 miliar di paruh pertama tahun lalu.
Nilai laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA juga melesat 227% menjadi Rp 196,19 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 60,006 miliar.
Adapun kenaikan EBITD mampu membuat EBITDA margin naik 17% menjadi 26% dari sebelumnya 9%.
Pemulihan laba bersih ini seiring dengan pendapatan SMBR juga naik 14% menjadi Rp 763,64 miliar pada semester I ini dari periode yang sama tahun lalu Rp 671,83 miliar.
Manajemen mengungkapkan penurunan beban pokok penjualan sebesar 7% dan beban usaha sebesar 5% sebagai hasil dari program efisiensi yang di mulai tahun 2020 (atau SMBR GO-45).
"Penurunan beban keuangan disebabkan oleh berkurangnya beban bunga dari fasilitas pembiayaan modal kerja dan peningkatan pendapatan bunga atas penempatan deposito," tulis manajemen SMBRÂ dalam dokumen Public Expose Live 2021, dikutip Selasa (7/9/2021).
Produksi semen SMBR di semester I tahun ini naik 16% menjadi 861.334 ton dari sebelumnya 744.275 ton, sementara penjualan semen juga naik 14% menjadi 850.484 ton dari sebelumnya 746.612 ton.
Penjualan semen didominasi dari penjualan semen kantong (bag) sebesar 91%, sementara sisanya dari penjualan semen curah (bulk) sebesar 9%.
Penjualan tertinggi disumbang Sumatera Selatan sebesar 470.477 ton, lalu Lampung 285.598 ton, kemudian Jambi 59,.472 ton, Bengkulu 30.327 ton, Bangka Belitung 3.110, dan Kalimantan Barat 1.500 ton.
Kalimantan Barat ini mencatatkan persentase kenaikan terbesar yakni 100% menjadi 1.500 ton dari sebelumnya hanya 750 ton.
![]() Paparan Publik SMBR 7 September 2021 |
Direktur Utama SMBR Jobi Triananda Hasjim mengungkapkan tahun 2021 Covid memang masih berlanjut dan masih adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di seluruh provinsi, tapi perseroan meyakini vaksinasi nantinya akan menjadi sentimen positif dunia usaha.
"Optimisme vaksinasi berjalan masif itu menjadi suatu hal positif dan dana PEN [pemulihan ekonomi nasional]. Semester I ekonomi naik 3,1% di mana Q2 meningkat 7,07%. Realisasi belanja konstruksi tumbuh 4%, sehingga konsumsi semen nasional tumbuh 7%," jelasnya dalam Public Expose 2021, Selasa pagi.
"Kinerja 2021 antara lain karena efisiensi biaya produksi dari sumber yang ekonomis," katanya. "Penjualan mengoptimalkan armada semen kami, renegosiasi angkutan semen. Peningkatan jaminan distributor dan rekanan kami.
Dalam kesempatan itu, M Jamil, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko SMBR, mengatakan kinerja positif semester I dicatatkan saat industri semen menghadapi tantangan kelebihan pasokan atau over supply hingga 40% akibat pandemi Covid-19.
"Oleh sebab itu untuk mencapai kinerja yang optimal, kami melaksanakan berbagai inisiatif strategis berpedoman dari Kementerian BUMN di mana 5 prioritas itu adalah nilai ekonomi dan sosial Indonesia dan inovasi model bisnis, dan lainnya. Cost per ton turun 16% ini berdampak kinerja perseroan semester I," jelasnya.
"Kemudian dari prioritas kedua inovasi model bisnis di antaranya adalah implementasi digitalisasi marketing dan optimalisasi ke seluruh wilayah pasar dan melakukan sinergi BUMN Karya, hilirisasi produk, dan penyelarasan anak usaha."
(tas/tas) Next Article Sidak Semen Batu Raja-Pusri, Erick Tegaskan Poin Penting Ini!