²©²ÊÍøÕ¾

Bursa Asia & Wall Street 'Kebakaran', IHSG Gas Terus!

Putra, ²©²ÊÍøÕ¾
05 October 2021 09:17
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (²©²ÊÍøÕ¾/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (²©²ÊÍøÕ¾/Andrean Kristianto)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,08% ke level 6.337,33 pada perdagangan Selasa (5/10/2021). Namun IHSG cenderung galau di awal perdagangan setelah dibuka melemah

Pada 09.05 WIB, IHSG menguat tipis 0,05% ke level 6.344,51. Transaksi saham mencapai Rp 1,56 triliun sedangkan asing mencatatkan net buy sebesar Rp 126 miliar.

Pada pukul 09.16, IHSG melaju hijau ke 6.347, naik 0,08%.

Saham yang banyak dikoleksi asing adalah duo emiten BUMN yakni PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan net buy masing-masing Rp 24,7 miliar dan Rp 21,6 miliar.

Sedangkan saham yang banyak dilego asing adalah saham PT ABM Investama Tbk (ABMM) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dengan net sell masing-masing Rp 2,7 miliar dan Rp 1,5 miliar.

Bursa saham Asia juga bergerak di zona merah pagi ini. Pada 09.00 WIB indeks Nikkei anjlok 3,03%. Hang Seng drop 0,84% sedangkan Strait Times nyungsep 1,25%.

Koreksi bursa saham Asia cenderung mengikuti Wall Street yang ditutup anjlok semalam.

Mengawali perdagangan pekan pertama di bulan Oktober, tiga indeks saham acuan Wall Street AS ditutup di zona merah.

Dow Jones ambles 0,94%. Indeks S&P 500 drop 1,3%. Nasdaq Composite memimpin pelemahan dengan koreksi 2,14%.

Kemarin IHSG terbang 1,83%. Investor asing tercatat masih melakukan pembelian bersih (net buy) dalam jumlah yang cukup besar, yakni mencapai Rp 1,9 triliun di pasar reguler.

Kenaikan yang pesat memang memunculkan adanya risiko ambil untung (profit taking) yang bisa membuat indeks menjadi terkoreksi.

Namun di tengah koreksi indeks, saham-saham batu bara masih menjadi movers seiring dengan berlanjutnya tren kenaikan harga komoditas energi global.

Hal tersebut merespons kenaikan harga bahan bakar fosil baik gas, batu bara hingga minyak mentah akibat adanya krisis energi yang melanda dunia.

Harga tiga komoditas energi utama seperti batu bara, minyak dan gas masih melanjutkan reli.

Terakhir harga kontrak batu bara acuan ditutup tembus US$ 249/ton. Harga kontrak minyak Brent berada di level US$ 81,26/barel sementara gas alam Asia di US$ 32/MMBtu.

TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA


(tas/tas) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular