
Grup Sinarmas Cuan, Laba Kota Deltamas Q3 Melesat 110%

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾Â Indonesia - Emiten properti Grup Sinarmas yang mengelola Kota Deltamas Cikarang, PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) dan anak perusahaan mencatatkan laba bersih sebesar Rp 635 miliar di 9 bulan tahun ini atau per September 2021.
Laba bersih ini tumbuh sebesar 109,8% dibandingkan laba bersih di 9 bulan pertama tahun 2020 sebesar Rp302 miliar.
Adapun margin laba bersih tercatat sebesar 48,5%, lebih tinggi dibandingkan dengan marjin laba bersih di periode yang sama tahun 2020 sebesar 46,2%.
Berdasarkan laporan keuangan DMAS di Bursa Efek Indonesia (BEI), kenaikan laba bersih seiring dengan pendapatan usaha yang dicatatkan sebesar Rp 1,31 triliun, capaian ini setara dengan dua kali pendapatan usaha di semester pertama tahun 2020 sebesar Rp 655 miliar.
Tondy Suwanto, Direktur dan Sekretaris Perusahaan DMAS, menjelaskan bahwa segmen industri menyumbang kontribusi terbesar terhadap pendapatan usaha perseroan.
"Pendapatan usaha dari segmen industri di sembilan bulan pertama tahun 2021 adalah sebesar Rp1,14 triliun atau sekitar 87,5% dari pendapatan usaha," ujar Tondy Suwanto, dalam keterbukaan informasi di BEI, Rabu (27/10).
"Segmen hunian menyumbang sebesar Rp110 miliar atau 8,4% dari pendapatan usaha," tambahnya.
Adapun kontribusi dari pendapatan usaha segmen komersial, hotel, dan rental terhadap pendapatan usaha secara keseluruhan masing-masing adalah 3,0%, 0,6%, dan 0,4%
Perseroan membukukan laba kotor sebesar Rp 740 miliar, lebih tinggi dibandingkan laba kotor pada periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 427 miliar. Adapun perseroan membukukan margin laba kotor sebesar 56,6%.
Perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp 593 miliar, lebih tinggi dibandingkan laba usaha pada periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 285 miliar.
Perseroan membukukan margin laba usaha sebesar 45,4%, sedikit lebih tinggi dibandingkan margin laba usaha pada 9 bulan pertama tahun 2020 sebesar 43,5%.
Meningkatnya margin laba usaha ini terutama disebabkan menurunnya beban umum dan administrasi pada 9 bulan pertama tahun 2021 ini dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 27,4%.
Perseroan mencatatkan pendapatan lain-lain (bersih) sebesar Rp 53 miliar dengan kontribusi terbesar dari keuntungan kegiatan pengelolaan dan lain-lain (bersih) sebesar Rp 65 miliar.
Perseroan membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp 646 miliar, meningkat dibandingkan laba sebelum pajak di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 311 miliar.
Dari sisi fundamental, jumlah aset DMAS per 30 September 2021 tercatat Rp 6,50 triliun, turun 3,7% dibandingkan dengan aset per 31 Desember 2020 sebesar Rp 6,75 triliun.
Penurunan jumlah aset terutama disebabkan oleh penurunan kas dan setara kas. Posisi kas dan setara kas perseroan per 30 September 2021 adalah sebesar Rp 1,26 triliun, turun 8,6% dibandingkan posisi kas pada tanggal 31 Desember 2020 sebesar Rp 1,38 triliun.
Tondy Suwanto menjelaskan bahwa penurunan kas dan setara kas disebabkan oleh pembagian dividen tunai.
"Perseroan membagikan dividen tunai kepada pemegang saham sebesar Rp 313 miliar pada bulan Juni 2021," ujar Tondy.
Adapun, jumlah liabilitas perseroan per 30 September 2021 tercatat Rp 685 miliar, turun 44,1% dibandingkan jumlah liabilitas per 31 Desember 2020 yang sebesar Rp 1,22 triliun.
Penurunan liabilitas terutama disebabkan oleh menurunnya liabilitas kontrak, baik jangka pendek maupun jangka panjang, sebesar Rp509 miliar atau sekitar 52,5%.
Jumlah ekuitas (bersih) sendiri per 30 September 2021 meningkat sekitar 5,2% menjadi Rp 5,82 triliun dibandingkan jumlah ekuitas (bersih) per 31 Desember 2020 sebesar Rp 5,53 trillion.
"Perseroan tidak memiliki utang. Dengan posisi kas bersih yang sehat, Perseroan terus berupaya untuk melakukan pengembangan Kota Deltamas untuk mewujudkan Kota Deltamas sebagai kawasan terpadu modern di timur Jakarta dengan memadukan kawasan industri, hunian, dan komersial," katanya.
Saat ini, pemegang saham mayoritas dan pengendali dari DMASÂ adalah PT Sumber Arusmulia (57,28%), yang merupakan bagian dari Sinar Mas Land, dan Sojitz Corporation (25,00%), perusahaan general trading dari Jepang dengan jaringan di lebih dari 50 negara di dunia.
(tas/tas) Next Article Laba Deltamas Grup Sinarmas Tembus Rp 289 M, Gegara Apa nih?
