²©²ÊÍøÕ¾

Induk Widodo Makmur IPO Rp 1,8 T, Mayoritas untuk Ekspansi!

Teti Purwanti, ²©²ÊÍøÕ¾
28 October 2021 14:58
Widodo Makmur Perkasa, prospektus 28 Oktober 2021
Foto: Widodo Makmur Perkasa, prospektus 28 Oktober 2021

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Induk PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) yakni perusahaan peternakan sapi dan ayam, PT Widodo Makmur Perkasa, berencana melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

CEO Widodo Makmur Perkasa Tbk, Tumiyana mengatakan dalam aksi korporasi ini, perseroan membidik dana hingga Rp 1,8 triliun dengan catatan harga saham di level range atas harga penawaran.

Tumiyana mengungkapkan kalau dana yang dibidik akan digunakan untuk membiayai pengembangan kerja sama operasi (joint operation) dengan perusahaan Australia untuk export yard, logistik, dan rumah potong hewan di Australia sebesar 11,43%.

Selain itu, sebesar 19,05% dari dana IPO akan digunakan untuk membiayai pembangunan fasilitas peternakan terintegrasi dan perkebunan jagung di Sumatra, Sulawesi, dan Papua, yang akan menambah jumlah peternakan yang dimiliki perusahaan.

"Sedangkan sisa dana sebesar 19,05% untuk pemberian modal kepada entitas anak perusahaan," ungkap Tumiyana dalam Public Expose Penawaran Umum Perdana Saham Widodo Makmur Perkasa, Kamis (28/10/2021).

Sementara itu, sebesar 17,90% dana IPO untuk pembayaran utang perseroan, dan sisa dana 32,57% untuk modal kerja, utamanya pembelian bahan baku.

Dalam IPO ini, Widodo Makmur akan menawarkan sebanyak 8,3 miliar saham baru atau setara 25% dari total saham yang dicatatkan dengan kisaran harga penawaran umum Rp 160 sampai dengan Rp 220 per saham.

Dengan demikian, dari IPO ini, perusahaan yang dibangun oleh Tumiyana, eks Dirut PT Wijaya Karya Tbk/WIKA, ini berpotensi meraih dana sebesar Rp 1,32 triliun sampai dengan Rp 1,83 triliun.

Adapun anak usahanya Widodo Makmur Unggas sudah lebih dahulu listing di BEI pada Selasa (2/2/2021) dengan kode saham WMUU.

Widodo Makmur Perkasa memegang 76,50% saham WMUU, sementara Ny Warsini 4,25%, Wahyu Andi Susilo 4,25%, dan investor publik memegang 15% saham WMUU.

Widodo Makmur Perkasa, prospektus 28 Oktober 2021Foto: Widodo Makmur Perkasa, prospektus 28 Oktober 2021
Widodo Makmur Perkasa, prospektus 28 Oktober 2021

Berdasarkan informasi di situs E-IPO, dalam pelaksanaan IPO ini, perseroan menunjuk DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT CIMB Niaga Sekuritas, BRI Danareksa Sekuritas dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia.

Dividen

Selain menjelaskan dana IPO akan digunakan apa saja, pada kesempatan tersebut, Tumiyana juga menjanjikan dividen akan mulai dibagikan pada 2023.

Secara rinci, Tumiyana menjelaskan bahwa kendati belanja modal atau capex (capital expenditur) direncanakan hingga 2025 bukan berarti dividen atau keuntungan dari laba bersih tidak dibagikan. Menurutnya dividen akan dibagikan kepada pemegang saham pada akhir 2023 karena Widodo Makmur Perkasa baru akan tercatat di BEI pada akhir 2021.

"Walaupun capex tinggi, kami akan tetap mendistribusikan dividen pada akhir 2023, ditambah lagi kemampuan perseroan masih lebar dan semua masih akan ter-maintaince hingga 2026," ungkap mantan Dirut PT PP Tbk (PTPP) ini.

Manajemen Widodo Makmur percaya diri akan mendapatkan pendanaan melalui IPO, karena bidang usahanya merupakan sektor barang konsumsi dan komoditas pertanian yang menarik dinamis dengan prospek pertumbuhan yang solid.

Komisaris Utama Widodo Makmur Unggas Tumiyana dalam acara Capital Market Outlook 2021 dengan tema Foto: Komisaris Utama Widodo Makmur Unggas Tumiyana dalam acara Capital Market Outlook 2021 dengan tema "Prospek Pasar Modal 2021"
Komisaris Utama Widodo Makmur Unggas Tumiyana dalam acara Capital Market Outlook 2021 dengan tema "Prospek Pasar Modal 2021"

Bukan cuma itu, Widodo Makmur juga memiliki usaha yang terpadu dari hulu ke hilir yang sesuai dengan ekosistemnya. Belum lagi, semua bidang usahanya terintegrasi penuh sehingga dipercaya mampu mengefisiensi cost perseroan.

"Kami yakin efisiensi biaya dan eksposur minimum terhadap volatilitas harga karena model bisnis terintegrasi yang hijau dan holistik. Bukan cuma itu, kami juga memiliki tim manajemen yang unggul dan telah terbukti kemampuannya," pungkas Tumiyana.

Berdasarkan jadwal prospektus, masa penawaran awal (bookbuilding) yakni 27 Oktober- 9 November, perkiraan tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 18 November, perkiraan masa penawaran umum 22-24 November dan target listing di BEI 26 November.


(tas/tas) Next Article Harga Pakan Ternak Tinggi, Ini Pengaruhnya ke Widodo Makmur

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular