²©²ÊÍøÕ¾

Tunggu Sentimen Positif Lanjutan, Dow Futures Naik Terbatas

Arif Gunawan, ²©²ÊÍøÕ¾
02 November 2021 19:56
Trader Gregory Rowe works on the floor of the New York Stock Exchange, Monday, Aug. 5, 2019. Stocks plunged on Wall Street Monday on worries about how much President Donald Trump's escalating trade war with China will damage the economy. (AP Photo/Richard Drew)
Foto: Wall Street (AP Photo/Richard Drew)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa saham Amerika Serikat (AS) cenderung flat pada perdagangan Selasa (2/11/2021), setelah kemarin mencetak rekor tertinggi baru.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average naik 18 poin dari nilai wajarnya. Kontrak serupa indeks S&P 500 cenderung flat sedangkan Nasdaq melemah 0,15%.

Saham Tesla terbanting 5% di sesi pra pembukaan, setelah melambung 55% sebulan terakhir. Koreksi terjadi setelah perseroan menarik 11.700 mobilnya untuk memperbaiki fitur komunikasi, dan cuitan Elon Musk bahwa belum ada kontrak dengan perusahaan rental mobil Hertz.

Saham Pfizer melambung 1,8% di sesi pra pembukaan setelah mencetak laba bersih di atas ekspektasi. Perseroan juga menaikkan proyeksi laba dan pendapatan akhir tahun ini.

Pada Senin, Dow Jones lompat 94,3 poin, S&P 500 bertambah 0,2%, Nasdaq melambung 0,6% sedangkan indeks Russell 2000 lompat 2,7%, menjadi reli harian terbaik sejak Agustus.

Menurut Bank of America, indeks S&P 500 rata-rata menguat rata-rata 1,1% pada November dan 2,3% pada Desember sejak 1936. Sebanyak 79% dari penutupan Desember sepanjang sejarah di zona hijau. Namun situasi tahun ini diprediksi bisa berbeda.

"Kami melihat ada risiko tekanan yang menanti," tutur Savita Subramanian, Kepala Perencana Saham dan Kuantitatif Bank of America, seperti dikutip ²©²ÊÍøÕ¾ International. "Laba bersih per saham [EPS] 2021-2022 tak berubah, mengindikasikan siklus revisi kenaikan sudah memuncak."

Oleh karena itu, pasar menanti kinerja keuangan emiten AS untuk melihat apakah laba perseroan masih memberi alasan fundamental bagi reli sahamnya di pasar. Menurut FactSet, 55,8% emiten yang menjadi konstituen indeks S&P 500 telah merilis kinerja keuangan kuartal III-2021, dengan 82% di antaranya mencetak laba bersih di atas estimasi pasar.

The Fed hari ini memulai rapat Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC), yang diperkirakan berujung pada ditahannya suku bunga acuannya di level 0,25%.

Bank sentral terkuat dunia ini juga diprediksi mulai mengurangi nilai pembelian aset di pasar dari posisi sekarang US$ 120 miliar/bulan. Komentar seputar inflasi juga dipantau, mengingat indeks harga konsumen (IHK) di AS telah melesat ke level tertingginya dalam 30 tahun terakhir.

TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA


(ags/ags) Next Article Mengawali Pekan, Dow Futures Anjlok 105 Poin

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular