²©²ÊÍøÕ¾

Omzet Naik Tipis, Laba Indocement Q3 Capai Rp 1,2 T

tahir saleh, ²©²ÊÍøÕ¾
11 November 2021 12:20
Sayup suara ombak menyusup hingga ke ruang-ruang sempit Kapal yang tengah bersandar di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Rabu (29/7/2020) petang itu. Sejumlah anak dengan berani tengah asik melompat bergantian dari atas kapal, sambil berteriak.
Sunda Kelapa adalah nama pelabuhan yang berada di ujung utara Jakarta. Pelabuhan ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Pada zaman kerajaan, Sunda Kelapa adalah pusat perdagangan. Kini, meski telah dimakan usia, pelabuhan ini masih tetap ramai.
Banyak orang mengais rezeki di Pelabuhan Sunda Kelapa. Ada pedagang, nelayan, Anak Buah Kapal (ABK), pemberi jasa sampan, hingga buruh angkut. Semua tumpah ruah menjadi satu. Namun bagi anak-anak sunda kelapa adalah tempat paling asik untuk bermain.

Pelabuhan Sunda Kelapa lambat laun tidak terlihat sesibuk saat masa jayanya. Kini, pelabuhan tersebut dikelola oleh PT Pelindo II dan tidak mengantongi sertifikasi International Ship and Port Security karena sifat pelayanan jasanya hanya untuk melayani kapal antar pulau di dalam negeri.

Dari sisi ekonomi pelabuhan ini masih cukup strategis, mengingat berdekatan dengan pusat-pusat perdagangan di Jakarta seperti Glodok, Pasar Pagi, Mangga Dua, dan lain-lainnya. Menjadi buruh kuli angkut mungkin bukan hal yang dicita-citakn oleh banyak orang. Namun ketika tidak ada lagi keahlian yang bisa ditawarkan selain tenaga kasar maka menjadi buruh kasar sebagai kuli angkut pun harus dijalani.

Setidaknya ini yang tertangkap saat melihat potret para kuli angkut di Pelabuhan Sunda Kelapa Jakarta Utara. Dalam sehari para pekerja kuli angkut ini mampu membongkar muatan dengan berat total 300ton. Beban sebesar ini dikerjakan oleh 20an orang pekerja.  (²©²ÊÍøÕ¾/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Semen (²©²ÊÍøÕ¾/ Muhammad Sabki)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Emiten semen milik HeidelbergCement AG Jerman, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,21 triliun pada periode 9 bulan tahun ini atau per September 2021 (Q3-2021).

Berdasarkan laporan publikasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), laba bersih ini naik tipis 8% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,12 triliun.

Kenaikan tipis ini membuat laba per saham dasar naik menjadi Rp 328,22/saham dari sebelumnya Rp 303,36/saham.

Kenaikan laba bersih ini sejalan dengan pendapatan neto perusahaan yang naik tipis 4,5% juga menjadi Rp 10,61 triliun dari sebelumnya Rp 10,15 triliun, di September 2020.

Penjualan terbesar dari penjualan semen ke pihak ketiga Rp 9,66 triliun, naik dari sebelumnya Rp 9,33 triliun, disusul penjualan beton siap pakai Rp 750,70 miliar, dari Rp 739,61 miliar.

Beban pokok pendapatan naik menjadi Rp 7,02 triliun dari sebelumnya Rp 6,71 triliun.

Aset perusahaan sebesar Rp 26,26 triliun dari Desember tahun lalu sebesar Rp 27,34 triliun. Kas perusahaan berkurang menjadi Rp 6,82 triliun dari Desember tahun 2020 sebesar Rp 7,69 triliun.

Total kewajiban mencapai Rp 4,71 triliun dari Desember 2020 Rp 5,17 triliun, sementara ekuitas Rp 21,55 triliun dari Rp 22,18 triliun di Desember tahun lalu.

Data BEI mencatat saham INTP ditutup turun tipis 1,20% di Rp 12.400/saham dengan nilai transaksi Rp 10,77 miliar dengan volume perdagangan 867.700 saham. Dalam sepekan saham INTP minus 2,75% dan sebulan terakhir naik 13,50% dengan kapitalisasi pasar Rp 45,65 triliun.

Investor asing melego saham emiten semen merek Tiga Roda ini dengan net sell Rp 4,39 miliar di pasar reguler, dan sebulan asing net sell Rp 91 miliar di semua pasar.


(tas/tas) Next Article Laba Drop, Emiten Semen Tiga Roda Masih Bagi Dividen Rp 2,7 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular