²©²ÊÍøÕ¾

Omicron Masih Merisaukan, IHSG Kok Bisa Hijau?

Syahrizal Sidik, ²©²ÊÍøÕ¾
30 November 2021 12:30
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021).  Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (²©²ÊÍøÕ¾/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021). Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (²©²ÊÍøÕ¾/Andrean Kristianto)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Mutasi baru virus Corona, Omicron yang meluas ke berbagai negara sempat menjadi sentimen negatif yang menekan bursa saham Tanah Air.

Hal ini memicu kekhawatiran pelaku pasar mengenai potensi terjadinya gelombang ketiga pandemi di Indonesia. Sebagai imbasnya, aktivitas bisnis akan terhambat lagi seiring dengan pembatasan sosial.

Meski begitu, pada perdagangan Selasa ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tetap bertahan di zona hijau dengan penguatan 0,39% ke level 6.632,59 poin.

Data perdagangan menunjukkan, nilai transaksi di bursa saham domestik sampai dengan pukul 11.26 WIB sudah mencapai Rp 6,82 triliun dengan frekuensi sebanyak lebih dari 803 ribu kali dengan volume 13,85 miliar saham yang diperdagangkan.

Bursa regional juga terpantau variatif. Indeks Nikkei, Tokyo menguat 0,47% diikuti oleh menguatnya indeks Shanghai Composite 0,23%. Sedangkan, indeks Hang Seng dan Straits Times, Singapura melemah masing-masing sebesar 1,09% dan 0,56%.

Pengamat pasar saham MNC Asset Management, Edwin Sebayang menilai, menguatnya IHSG pada perdagangan hari ini tidak terlepas dari katalis positif menguatnya bursa saham Wall Street.

Hal ini disebabkan, ketegangan terkait varian Omicron mulai mereda seiring dengan pernyataan Presiden Joe Biden yang belum akan menerapkan kebijakan karantina wilayah (lockdown).

"Selain itu, katalis positif bersumber dari penguatan sejumlah harga komoditas seperti CPO, nikel dan timah," kata Edwin Sebayang, Selasa (30/11/2021).

Dari dalam negeri, Indonesia juga sudah mengantisipasi penyebaran varian Omicron dengan memperketat pengawasan pintu masuk internasional dan memperpanjang masa karantina bagi WNI yang baru tiba dari negara-negara di Afrika selama 14 hari.

Sementara itu, Valbury Sekuritas memaparkan, penguatan IHSG pada perdagangan hari ini ditopang oleh sejumlah katalis positif.

Antara lain, pertama, Gubernur BI Perry Warjiyo yang mengungkapkan pertumbuhan transaksi e-commerce pada triwulan III 2021 mencapai Rp 58,2 triliun. Kedua, bank sentral juga melaporkan perkembangan harga pada bulan November 2021 tetap terkendali dan diperkirakan inflasi sebesar 0,34% MoM,

Selanjutnya, indeks bursa regional Asia diperkirakan menguat seiring dengan menguatnya Indeks Wall Street pada perdagangan Senin kemarin. Selain itu, Indeks berjangka Wall Street juga bergerak menguat.

Oleh sebab itu, Valbury memperkirakan, gerak IHSG akan melaju di rentang batas bawah (support) 6.525/6.442/6.395 dan batas atas (resistance) 6.654/6.701/6.784.


(sys/sys) Next Article Sempat Dibuka Hijau, IHSG Sempat Sentuh Rekor Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular