
Efek Omicron Masih Ada, Bursa Eropa Dibuka Tertekan

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Bursa Eropa cenderung melemah pada pembukaan perdagangan Kamis (2/12/2021), di tengah berlanjutnya kecemasan seputar varian virus Covid-19 yakni Omicron.
Indeks Stoxx 600 dibuka anjlok 1,2% dengan indeks saham sektor teknologi memimpin koreksi dengan pelemahan sebesar 2,6%.
Selang 30 menit kemudian, koreksi masih sebesar 5,7 poin (-1,2%) ke 465,2. Indeks CAC Prancis turun 58,8 poin (-0,85%) ke 6.823,08, FTSE Inggris drop 52 poin (-0,73%) ke 7.116,68. DAX Jerman terkapar 178,65 poin (-1,15%) ke 15.294,02.
Mayoritas bursa saham di Asia Pasifik berbalik menguat meski masih dicekam kekhawatiran seputar varian terbaru tersebut sementara bank sentral Amerika Serikat (AS) berencana mempercepat laju kebijakan pengurangan pembelian obligasi di pasar sekunder (tapering).
Namun pasar global masih kesulitan mendapatkan momentum penguatan di tengah berlanjutnya ketakpastian seputar risiko yang bisa ditimbulkan Omicron terhadap perekonomian. Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengatakan 23 negara telah melaporkan kasus varian Omicron sejauh ini.
Harga kontrak berjangka (futures) indeks saham AS cenderung menguat setelah kemarin terjadi aksi jual besar-besaran. CDC menyatakan sebagian besar infeksi Omicron menunjukkan gejala yang ringan dan tidak mematikan.
Pelaku pasar juga mencermati rilis data pengangguran zona euro per Oktober dan indeks harga produsen pada periode yang sama.
TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA
(ags/ags) Next Article Bursa Eropa Menguat di Sesi Awal Perdagangan