
Tak Cuma SBAT, Saham-saham Yusuf Mansur Ini Juga Ambles!

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Ustaz Yusuf Mansur (UYM) baru-baru ini berhasil membangunkan saham 'tidur', yakni emiten tekstil PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT) pada Kamis (23/12/2021) pekan lalu. Namun, dalam 2 hari terakhir, saham SBAT ambles seiring adanya aksi ambil untung investor.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham emiten SBAT ambles 5,66% ke Rp 50/saham pada paruh pertama perdagangan hari ini, Senin (27/12), melanjutkan pelemahan 5,36% pada Jumat (24/12) minggu lalu.
Pada Kamis (23/12), saham SBAT tiba-tiba bangkit dan melesat12,00% ke Rp 56/saham berkat kabar soal 'manuver' UYM. Saham SBAT termasuk saham 'tidur' alias jarang sekali beraktivitas di bursa. Sebelum ini, saham SBAT terakhir bergerak pada awal Oktober 2021.
Sebelumnya, di akun media sosial Instagram, pada Kamis (23/12), UYM membagikan sebuah video berdurasi sekitar 17 menit. Dalam video tersebut tampak UYM, yang dikenal dengan prinsip investasi Mansurmology, sedang melakukan kunjungan ke sebuah pabrik SBAT.
Dalam kunjungannya tersebut, UYM menggarisbawahi beberapa hal terkait SBAT. Poin yang disorot dari SBAT adalah ekspansi perseroan. Pria berusia 45 tahun tersebut menekankan ekspor pakaian SBAT ke Mesir hingga Dubai. Bahkan UYM menambahkan saat ini SBAT sedang mendapatkan pesanan ekspor dari Arab Saudi sebanyak 10 kontainer.
Lantas, bagaimana sebenarnya dengan kinerja saham 'milik' Yusuf Mansur lainnya setidaknya selama sepekan dan sebulan terakhir?
UYM dikenal sebagai seorang ustaz yang vokal berbicara mengenai dunia saham di akun media sosial Instagram miliknya. Selain itu, ia seringkali menyebut atau membahas suatu saham emiten tertentu yang kemudian turut mendongkrak harga saham tersebut.
Berikut ini kinerja saham-saham milik UYM, baik yang benar-benar secara eksplisit dimiliki Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Qur'an itu maupun yang sekadar dibahas di dalam unggahan Instagramnya selama setahun belakangan.
Kinerja 14 Saham Yusuf Mansur dalam Sepekan dan Sebulan Terakhir
No | Kode Ticker | Sepekan | Sebulan |
1 | BEBS | 36.65 | 52.82 |
2 | REAL | 14.86 | 1.19 |
3 | WIKA | 5.29 | -10.98 |
4 | BRIS | 4.17 | -4.58 |
5 | PTBA | 2.26 | 1.88 |
6 | TLKM | 0.25 | -1.21 |
7 | SBAT | 0.00 | 0.00 |
8 | TOPS | 0.00 | -5.66 |
9 | ZBRA | -0.76 | 9.09 |
10 | ADHI | -1.08 | -14.88 |
11 | BABP | -3.57 | -2.07 |
12 | PURA | -4.17 | 21.05 |
13 | WSKT | -8.11 | -16.56 |
14 | BCAP | -8.22 | -20.93 |
Sumber: Bursa Efek Indonesia (BEI) | Data per 27 November 2021, 11.30 WIB
Dalam sepekan, ada 6 saham punya Yusuf Mansur yang berhasil menguat, 2 stagnan, dan 6 sisanya terbenam di zona merah. Saham emiten produsen beton ready mix dan precast PT Berkah Beton Sadaya (BEBS) menjadi yang paling 'cuan', yakni mencapai 35,65% dalam sepekan dan 52,82% dalam sebulan ke Rp 5.400/saham. Saham yang melantai sejak 10 Maret 2021 ini semakin melonjak sejak kabar UYM masuk ke saham tersebut.
Diwartakan ²©²ÊÍøÕ¾ sebelumnya, 25 Agustus 2021, UYM menyatakan, pada Juni 2021 pihaknya telah menekan kontrak kerjasama dengan BEBS lewat PT Apel Mas Indonesia (AMI), perusahaan air minum milik UYM. Kerja sama senilai Rp 125 miliar akan digunakan untuk membangun pabrik air mineral AMI. Hanya saja tidak dijelaskan besaran pembelian saham BEBS oleh Yusuf Mansur.
Namun, tidak semua saham milik UYM berhasil mendulang untung. Saham emiten holding bisnis keuangan Grup MNC PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP), misalnya, ambles 8,22% secara sepekan ke Rp 67/saham. Adapun dalam sebulan, BCAP anjlok 20,93%.
Yusuf Mansur pertama kali menyoroti saham BCAP pada 20 Januari 2021, yakni lewat akun Instagramnya, @yusufmansurnew. Saham Grup MNC lainnya, emiten bank PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP), juga loyo hingga minus 3,57% dalam sepekan dan turun 2,07% dalam sebulan belakangan. Namun memang sejak awal tahun ini (year to date/ytd) saham BABP melonjak 35,65%.
UYMÂ Gemar 'Bangkitkan' Saham Gocap
Akhir-akhir ini, UYM seringkali mengoleksi saham-saham gocap atau dengan harga Rp 50/saham dan turut membuat harga saham tersebut melonjak. Selain saham SBAT, di awal Agustus UYM membeli sebanyak 6 juta lot saham (600 juta saham) emiten properti dan real estate PT Repower Asia Indonesia Tbk (REAL) di harga Rp 50/saham senilai Rp 30 miliar.
Saat ini, harga saham REAL di posisi Rp 95/saham. Adapun ketika melonjak akibat masuknya UYM pada Agustus, saham REAL sempat menyentuh Rp 129/saham.
Satu lagi, pada akhir September lalu, UYM juga membeli saham emiten yang bergerak di bidang jasa pengangkutan dan transportasi PT Putra Rajawali Kencana Tbk (PURA) di harga Rp 50/saham. Pembelian tersebut membuat saham emiten yang sebelumnya cenderung 'tidur ' melonjak hingga 34% di Rp 67/saham pada 27 September 2021. Saat ini, harga saham PURA berada di Rp 72/saham.
Terakhir, saham gocap yang sempat bangkit pada pertengahan November lalu karena 'aksi' Mansurmology adalah emiten yang bergerak di sektor konstruksi hotel dan perumahan, PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS).
Saham TOPS yang semula 'tertidur pulas' lebih dari satu tahun tiba-tiba bangkit dari kubur dan ditutup melonjak 34% ke level Rp 67 per saham pada 11 November 2021.
Kenaikan saham TOPS waktu itu berbarengan dengan kabar terkait UYM yang menyambangi Totalindo Eka Persada. Merespon kabar ini Yusuf Mansur mengatakan pihaknya memang tengah membuka opsi untuk bekerja sama dengan TOPS.
Saat ini, saham TOPS kembali 'terlelap' di posisi Rp 50/saham. Sejak 14 Desember atau selama 10 hari perdagangan beruntun saham TOPS tidak bergerak dari level gocap.
TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA
(adf/adf) Next Article Mansurmology Meleset, Pilihan Sahamnya Kok Balik Tidur?