²©²ÊÍøÕ¾

2021 In Review

BEI: Nilai IPO di 2021 Terbesar dalam Sejarah Pasar Modal

Syahrizal Sidik, ²©²ÊÍøÕ¾
30 December 2021 11:03
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Inarno Djajadi menyampaikan, sepanjang tahun 2021, penggalangan dana melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) menjadi yang terbesar dalam sejarah pasar modal.
Foto: Konferensi Pers Penutupan Perdagangan BEI Tahun 2021

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Inarno Djajadi menyampaikan, sepanjang tahun 2021, penggalangan dana melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) menjadi yang terbesar dalam sejarah pasar modal.

Inarno menyebut, sampai dengan akhir 2021, terdapat 54 perusahaan yang melantai di BEI dengan perolehan dana IPO sebesar Rp 62,61 triliun. "Penggalangan dana tertinggi sepanjang sejarah BEI," kata Inarno, dalam Konferensi Pers Penutupan Perdagangan BEI Tahun 2021, Kamis (30/12/2021).

Dengan demikian, sampai saat ini sudah terdapat 766 perusahaan yang tercatat di BEI. "Tren pencatatan diharapkan berlanjut hingga tahun depan, di pipeline ada 26 IPO saham dalam proses penawaran umum," urai Inarno.

Selain itu, pada tahun 2021, rekor pencatatan saham di bursa saham domestik menjadi yang tertinggi di kawasan Asia Tenggara. "Ini patut kita syukuri dibanding bursa Asean, Indonesia jadi bursa dengan IPO terbanyak di 2021," ungkapnya.

Inarno menambahkan, kendati menghadapi risiko ketidakpastian pandemi Covid-19 dan munculnya varian Omicron, sepanjang tahun ini, investor dan pelaku pasar masih optimis terhadap outlook perekonomian Indonesia, khususnya pasar modal.

Dari sisi indikator pasar modal, sampai dengan 29 Desember 2021, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 6.600 dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp 8.277 triliun.

Likuiditas perdagangan juga meningkat signifikan sepanjang 2021, baik dari sisi nilai transaksi yang tumbuh 45%, frekuensi transaksi tumbuh 91% dan volume transaksi tumbuh 81% dibanding tahun sebelumnya.

"Rata-rata nilai transaksi saat ini sudah mencapai Rp 13,4 triliun perhari, frekuensi transaksi 1,3 juta transaksi, volume lebih dari 20,6 miliar saham per hari," katanya.

Sedangkan, dari sisi jumlah investor, BEI mencatat adanya penambahan 3,6 juta invesor pasar modal baru, sehingga mencapai 7,5 juta. Perolehan ini meningkat 8 kali lipat sejak tahun 2016.


(sys/hps) Next Article Tahun Politik Ramai Perusahaan Politisi Galang Dana IPO, Apa Kata BEI?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular