²©²ÊÍøÕ¾

Dari Desa, Sultan Subang Borong Saham BEBS Rp 2,4 T

Feri Sandria, ²©²ÊÍøÕ¾
17 January 2022 16:26
Dok Berkah Beton Sedaya, BEBS
Foto: Dok Berkah Beton Sedaya, BEBS

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Asep Sulaeman Sabanda, pengusaha asal Kabupaten Subang, Jawa Barat, diketahui menambah kepemilikan saham di emiten perdagangan bahan konstruksi, PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS).

Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per tanggal 14 Januari 2022, Asep diketahui memborong 481,65 juta saham MTEL pada tanggal 13 Januari. Ini merupakan aksi perdana, di mana sebelumnya, Asep tidak punya kepemilikan - setidaknya secara langsung - di emiten tersebut.

Total kepemilikan tersebut mewakili 5,35% total saham BEBS, pembelian tersebut dilakukan menggunakan enam sekuritas berbeda atas nama pribadi.

Menggunakan harga penutupan tanggal 12 Januari kala saham BEBS ditutup naik 9,24% ke level Rp 5.025 per saham, maka total dana yang dikeluarkan Asep untuk memborong saham emiten beton tersebut mencapai Rp 2,42 triliun.

Asep Sulaeman merupakan Direktur Utama PT Sumber Energi Alam Mineral (SEAM GROUP). Laman resmi perusahaan mencatat bahwa Asep tinggal di Desa Cidahu, sekitar tujuh kilometer dari pusat kota Subang, Jawa Barat.

Mengutip laman resmi perusahaan, SEAM Group merupakan konglomerasi bisnis yang bergerak di empat sektor utama yakni infrastruktur, peternakan unggas, properti dan energi terpadu.

Adapun Berkah Beton Sedaya (BEBS) merupakan salah satu emiten baru di BEI yang mulai melantai secara resmi pada 10 Maret tahun lalu dengan melepas 2 miliar saham (22,22%) di harga Rp 100.

Tahun lalu, BEBS masuk dalam jajaran emiten dengan kinerja saham fantastis dengan kenaikan 3.332%, hanya kalah dari emiten pusat data DCI Indonesia (DCII) dan emiten bank digital Allo Bank Indonesia (BBHI).

Adapun sejak awal tahun 2022 ini, saham BEBS malah ambles hingga 28,17% setelah terbang tinggi di 2021.

Pada penutupan perdagangan Senin (17/1) di pasar modal, saham BEBS turun 6,64% ke level Rp 4.220 per saham dengan kapitalisasi pasar Rp 37,98 triliun. Dalam sepekan saham ini terkoreksi 12,81%.


(fsd/fsd) Next Article Baru Diakuisisi, Anak Usaha BEBS Dapat Kontrak Rp 1,3 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular