
Kemarin Terbang, Saham Bank Mini 'Nyungsep' Berjamaah Pagi In

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Saham-saham bank mini dengan modal inti di bawah Rp 5 triliun melemah di awal perdagangan sesi I hari ini, Kamis (3/2/2022). Investor mulai melakukan aksi ambil untung setelah saham-saham tersebut cenderung melesat dalam beberapa hari terakhir.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), berikut saham-saham bank mini, per pukul 09.49 WIB.
Bank MNC Internasional (BABP), turun -5,91%, ke Rp 175/unit
Bank Jago (ARTO), -4,77%, ke Rp 16.475/unit
Bank Ganesha (BGTG), -4,24%, ke Rp 226/unit
Bank Bumi Arta (BNBA), -3,08%, ke Rp 2.830/unit
Bank Neo Commerce (BBYB), -2,83%, ke Rp 2.060/unit
Bank Raya Indonesia (AGRO), -2,61%, ke Rp 1.305/unit
Bank Amar Indonesia (AMAR), -1,90%, ke Rp 515/unit
Bank QNB Indonesia (BKSW), -1,75%, ke Rp 168/unit
Allo Bank Indonesia (BBHI), -1,74%, ke Rp 5.650/unit
Bank Oke Indonesia (DNAR), -1,39%, ke Rp 284/unit
Bank Ina Perdana (BINA), -1,25%, ke Rp 3.940/unit
Bank Aladin Syariah (BANK), -0,85%, ke Rp 2.330/unit
Bank IBK Indonesia (AGRS), -0,64%, ke Rp 156/unit
Bank Maspion Indonesia (BMAS), -0,33%, ke Rp 1.495/unit
Menurut data di atas saham Grup MNC BABP ambles 5,91% ke Rp 175/unit, setelah melesat dalam 3 hari beruntun.
Kemarin saja, saham BABP ditutup melonjak 19,23%. Dalam sepekan saham BABP terkerek 16,78%.
Di posisi kedua, saham ARTO tergerus 4,77%, menghentikan penguatan dalam 3 hari perdagangan terakhir. Saham ARTO masih menguat 4,09% dalam seminggu belakangan.
Tidak hanya BABP & ARTO, saham BGTG dan BNBA juga masing-masing merosot 4,24% dan 3,08% pagi ini.
Aksi korporasi berupa penambahan modal, seperti rights issue, dan penguatan ekosistem bisnis pada tahun ini diprediksi bisa menjadi katalis positif bagi sejumlah saham-saham bank mini.
Sebagaimana diketahui, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mewajibkan bank untuk memiliki modal inti minimal Rp 2 triliun pada 2021 dan meningkat menjadi sebesar Rp 3 triliun per Desember 2022. Hal ini sesuai dengan tenggat waktu yang ditetapkan dalam Peraturan OJK (POJK) Nomor 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum.
Sejumlah emiten bank mini sendiri sudah menyatakan komitmennya untuk memenuhi ketentuan modal inti Rp 3 triliun pada tahun ini. Untuk menyebut beberapa, ada PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA), PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR), PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP), PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), dan PT Bank IBK Indonesia Tbk (AGRS).
TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA
(adf/adf) Next Article Awal Tahun, Saham Bank Mini Ngacir Berjamaah