Disebut Sultan Andara, Raffi Ahmad Masuk 10 Besar Forbes RI?
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Majalah Forbes merilis nama-nama orang terkaya di Indonesia sepanjang tahun 2021. Berdasarkan catatan Forbes, kekayaan gabungan dari 50 orang terkaya di Indonesia meningkat sebesar 22% menjadi US$ 162 miliar atau setara Rp 2.316 triliun dari tahun sebelumnya US$ 133 miliar atau 1.901,90 triliun.
Peningkatan ini terjadi di tengah upaya pemulihan ekonomi yang sempat ambruk disebabkan pandemi Covid-19. Meningkatnya jumlah kekayaan tersebut salah satunya juga ditopang oleh pertumbuhan ekonomi diprediksi naik 4%, setelah kontraksi yang dialami tahun lalu, serta harga beberapa komoditas unggulan domestik yang meroket sepanjang tahun
Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono masih berada di posisi puncak dengan total kekayaan mencapai US$ 19,7 miliar atau Rp 285,65 triliun.
Kemudian, disusul oleh pendiri Grup Sinarmas dengan total kekayaan ditaksir mencapai US$ 9,7 miliar atau setara Rp 138,71 triliun.
Lantas, bagaimana dengan pesohor yang sangat dikenal di Tanah Air seperti Raffi Ahmad atau Baim Wong? sayangnya nama kedua selebritas tersebut masih absen dari daftar yang secara reguler dipublikasikan Forbes.
Lalu berapa sebenarnya kekayaan Raffi yang merupakan salah satu selebriti yang paling populer di Tanah Air, dengan jumlah pengikut Instagram lebih dari 57 juta serta pelanggan di kanal YouTube mencapai 22,6 juta akun?
Absennya Raffi dari daftar tersebut, secara tidak langsung berarti kekayaannya masih di bawah Kartini Muljadi dan keluarga, pemilik dari perusahaan farmasi Tempo Scan Pacific (TPSC), yang berada di peringkat 50 dan merupakan batas terbawah (cut-off) dengan kekayaan bersih diperkirakan sebesar Rp US$ 695 juta atau setara dengan Rp 9,97 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.350/US$.
²©²ÊÍøÕ¾ mencatat, Raffi memiliki beberapa sumber pendapatan utama di antaranya adalah konten YouTube, acara televisi, menjadi duta merek (brand ambassador) hingga iklan dan endorsement dari akun Instagram.
Perusahaan yang melacak statistik dan analitik media sosial, Social Blade, memperkirakan pendapatan tahunan dari iklan RANS Entertainment yang memiliki 22,6 juta berada di kisaran US$ 577,8 ribu hingga US$ 9,72 juta atau setara dengan Rp 8,29 miliar hingga Rp 132,02 miliar.
Sedangkan secara bulanan, pendapatan RANS dari Youtube di kisaran US$ 50,9 ribu hingga US$ 813,6 ribu atau sekitar Rp 731,69 juta hingga Rp 11,7 miliar.
Terbaru, Raffi juga berkeinginan mengantarkan RANS Entertainment untuk melantai ke bursa saham. Sinyal ini semakin mencuat kala RANS Entertainment resmi menjadi investor baru aplikasi konten audio milik PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI), Noice dengan menyunti modal sebesar Rp 36 miliar.
Mengenai rencana IPO itu, Raffi juga sebelumnya mencari beberapa investor strategis baru sebelum initial public offering (IPO) alias pre-IPO. Namun, Raffi tak mau terlalu terburu-buru RANS Entertainment menggelar IPO.
"2022 itu target dan pengen. Tp kita kencangkan fundamentalnya dulu," kata Raffi, dalam wawancara khusus dengan ²©²ÊÍøÕ¾, belum lama ini.
(sys/vap)