
Pasca Caplok DANA, Saham DSSA Bangkit 15% Usai Tidur Panjang

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Harga saham emiten Grup Sinar Mas yang bergerak di bidang pertambangan, teknologi, dan penyediaan tenaga listrik, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) ditutup melesat hari ini, Jumat (4/3/2022).
Katalis pendorong saham DSSA adalah terkait masuknya DSSA ke dompet digital milik Grup Emtek, DANA.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham DSSA melejit 15,25% ke Rp 54.400/unit, menjadi saham dengan harga tertinggi kedua di bursa setelah PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) yang mencapai Rp 70.975/unit.
Namun, nilai transaksi saham DSSA hari ini tidak begitu ramai, dengan nilai transaksi hanya Rp 139,34 juta dan volume perdagangan 2.700 serta frekuensi 19 kali.
Saham DSSA bisa dikatakan saham 'tidur' lantaran jarang sekali bergerak di perdagangan bursa. Ambil contoh, selama sebulan belakangan, saham emiten yang melantai di bursa sejak 2009 ini hanya bergerak 3 kali (semuanya menguat).
Adapun, kapitalisasi pasar saham DSSA mencapai Rp 41,92 triliun per hari ini.
Dalam sebulan, saham ini telah menguat 18,26% dan sejak awal tahun (ytd) terkerek 11,02%.
Sebelumnya, pada 28 Februari 2022, DSSA, lewat entitas anak tidak langsung perseroan, PT DSST Dana Gemilang, telah menandatangani perjanjian-perjanjian bersyarat untuk berinvestasi dalam PT Elang Andalan Nusantara.
Untuk diketahui, Elang Andalan Nusantara memiliki anak usaha yang mengoperasikan platform dompet elektronik DANA.
"Harga pelaksanaan atas rencana investasi seluruhnya berjumlah US$ 200 juta," ujar Susan Chandra, Corporate Secretary DSSA dalam keterbukaan informasi yang dikutip Rabu (2/3/2022).
Nilai investasi tersebut setara dengan Rp 2,87 triliun (asumsi kurs Rp 14.350/US$). Rencana investasi ini, lanjut Susan, dilakukan sebagai bagian dari kolaborasi pengembangan bisnis digital.
Penyelesaian atas rencana investasi akan bergantung pada pemenuhan syarat-syarat pendahuluan sebagaimana diatur dalam perjanjian penyertaan modal, termasuk persetujuan-persetujuan dari otoritas berwenang yang terkait.
"Setelah penyelesaian atas rencana investasi, DSST akan menjadi salah satu pemegang saham terbesar di DANA," ungkap Susan.
Selain melalui DSSA, Grup Sinar Mas juga akan mengakuisisi dompet digital DANA melalui PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM).
Investasi BSIM ke DANA direncanakan mencapai sekitar US$ 25 juta atau setara dengan Rp 358,75 miliar (asumsi kurs Rp 14.350/US$).
Berbeda dengan saham DSSA, saham BSIMÂ hari ini ditutup ambles 3,82% ke Rp 630 per unit. Secara ytd, saham ini sudah anjlok 28,00%.
TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA
(adf/vap) Next Article Akuisisi Perusahaan Australia, DSSA Gelar RUPSLB 16 Februari