
Jelang IPO GoTo, IHSG Tembus Rekor Sepanjang Sejarah 7.000

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾Â Indonesia - Di tengah rencana penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) calon emiten dengan dana jumbo di Maret-April tahun ini, Indeks Harga Saham Gabungan ((IHSG) akhirnya mampu menembus level psikologis terbarunya, 7.000, pada awal perdagangan Kamis ini (17/3/2022).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) IHSG dibuka langsung melesat ke level 7.016,53 dari penutupan perdagangan Rabu kemarin di posisi 6.992.
Level tertinggi IHSG hari ini berada di posisi 7.032, rekor sepanjang sejarah pasar modal Indonesia. Pada pukul 09.46 WIB, indeks acuan BEI ini berada di posisi 7.004 dengan nilai transaksi mencapai Rp 4,43 triliun dan volume perdagangan 6,49 miliar saham.
Ada 293 saham naik, 165 saham turun, dan 178 saham stagnan. Dengan penguatan ini maka IHSG secara year to date atau tahun berjalan melesat 6,45%.
Hari ini investor asing mencatatkan beli bersih Rp 267 miliar di pasar reguler dan year to date asing masuk ke pasar modal RI mencapai Rp 35 triliun.
Tim Riset ²©²ÊÍøÕ¾ menilai kenaikan IHSG yang menembus rekor ini terjadi di tengah sejumlah sentimen positif dari dalam dan luar negeri. Dari luar negeri, Bursa Asia-Pasifik kembali dibuka di zona hijau pada perdagangan Kamis ini menyusul bursa saham Amerika Serikat (AS) yang kembali naik pada perdagangan kemarin (tadi pagi waktu Indonesia) setelah bank sentral AS resmi menaikan suku bunga acuannya untuk pertama kali dalam 3 tahun terakhir.
Data perdagangan mencatat, Indeks Nikkei Jepang dibuka naik 1,57%, Hang Seng Hong Kong melesat 6,89%, Shanghai Composite China naik 1,4%, Straits Times Singapura naik 1,18%, ASX 200 Australia bertumbuh 1,29%, dan KOSPI Korea Selatan naik 1,71%.
Saat ini investor di Asia-Pasifik juga masih terus memantau perkembangan terbaru dari pandemi virus corona (Covid-19) di China dan perkembangan terbaru dari perang antara Rusia dengan Ukraina.
Dari dalam negeri, investor pasar modal tengah menantikan IPO dari PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo).
Ekosistem digital terbesar di Indonesia menargetkan akan menghimpun pendanaan setidaknya Rp15,2 triliun (USD 1,1 miliar), sehingga berpotensi menjadi salah satu IPO dengan nilai terbesar di Indonesia.
Dalam IPO ini, GoTo menawarkan sebanyak 48 miliar saham baru Seri A dengan kemungkinan ditingkatkan sampai dengan sebanyak-banyaknya 52 miliar saham baru dan mewakili hingga 4,35% dari modal ditempatkan dan disetor oerusahaan setelah selesainya IPO (tidak termasuk saham tambahan dari opsi penjatahan lebih).
Dengan jumlah saham yang ditawarkan, perusahaan dapat mengumpulkan dana setidaknya Rp15,2 triliun (USD1,1 miliar), dengan tambahan Rp2,3 triliun (USD160 juta) dari greenshoe.
Kisaran harga untuk IPO telah ditetapkan pada Rp316 hingga Rp346 per saham, sehingga kapitalisasi pasar saat pencatatan saham di BEI diperkirakan mencapai antara Rp376,6 triliun (USD26,2 miliar) dan Rp413,7 triliun (USD28,8 miliar).
Harga yang ditawarkan GoTo menarik perhatian publik karena terjangkau, murah tapi berkualitas. Dengan rentang harga tersebut, PBV GoTo adalah 2,89 kali - 3,17 kali. Angka ini diperoleh dengan perhitungan total ekuitas GoTo Rp 130 triliun dan jumlah saham 1,19 triliun lembar. Bandingkan dengan PBV Bukalapak saat IPO yang mencapai 38x.
Jadi, hanya dengan mengeluarkan Rp346, investor mendapat 3 entitas dengan kinerja solid dan pemain utama di setiap segmen bisnis, yakni Gojek, Tokopedia dan Gopay. "GoTo menerapkan strategi harga yang brilian ketika yang lain terlalu bersikap bombastis," kata Yazid Muammar, analis Ajaib Sekuritas.
Selain valuasi yang menarik, GoTo juga menerapkan sejumlah strategi untuk menjaga pergerakan harga paska IPO. Pertama, Greenshoe sebanyak banyak 7,8 miliar lembar saham. Kedua, aturan Multiple voting shares (MVS).
Greenshoe merupakan komitmen calon emiten untuk menjaga stabiltas harga. Secara mekanismen, setiap harga bergerak turun di bawah harga perdana, maka agen stabilisasi akan melakukan pembelian di pasar sekunder. Sedangkan MVS menjadi garansi bahwa tidak ada satu pun pemegang saham GoTo pre IPO untuk mengalihkan haknya selama 8 bulan untuk pemegang saham seri A dan 2 tahun untuk seri B.
Masa penawaran awal (bookbuilding) sedang berlangsung dari 15-21 Maret, estimasi pernyataan efektif OJK pada 25 Maret dan estimasi masa penawaran umum pada 29-31 Maret dan target listing pada 4 April mendatang
(RCI/dhf) Next Article Wow, IHSG Rekor, Tertopang IPO GOTO