²©²ÊÍøÕ¾

Review Q1-2022

Goks! Yang Pegang 10 Saham Ini di Kuartal I Pasti Auto Cuan

Aldo Fernando, ²©²ÊÍøÕ¾
01 April 2022 11:00
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (²©²ÊÍøÕ¾/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (²©²ÊÍøÕ¾/Tri Susilo)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Di tengah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses melesat 7,44% hingga kuartal I 2022, ada setidaknya 10 saham emiten yang meroket puluhan hingga ribuan persen dan menjadi top gainers atawa saham 'tercuan'.

Berikut ini Tim Riset ²©²ÊÍøÕ¾Â Indonesia merangkum daftar 10 saham dengan kinerja termoncer di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang 3 bulan pertama tahun ini.

Kinerja 10 Saham Top Gainers per Kuartal I 2022

No

Kode Ticker

Harga per 31 Maret 2022 (Rp)

% Q1-2022

1

ADMR

2290

2190.00

2

SMMT

1075

432.18

3

BCAP

280

351.61

4

IATA

194

198.46

5

GZCO

136

97.10

6

IPPE

370

96.81

7

PSKT

89

78.00

8

BRMS

198

70.69

9

BOSS

120

69.01

10

INDY

2230

44.34

Sumber: BEI | Per Kamis (31/3)

Kesepuluh saham emiten di atas memiliki fokus bisnis yang beragam, mulai dari tambang batu bara, minyak sawit mentah (CPO) sampai perhotelan.

Asal tahu saja, selain persentase kenaikan, daftar top gainers di atas juga mempertimbangkan volume perdagangan dan nilai transaksi saham.

Dari data tersebut, saham anak usaha emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), ADMR, menjadi jawara, jauh mengungguli saham-saham lainnya.

Bermodalkan harga saat penawaran saham perdana (IPO) sebesar Rp 100/unit pada 3 Januari 2022, harga saham ADMR saat ini sudah meroket to the moon sebanyak 1.930% ke Rp 2.030/unit.

Kinerja saham ADMR, yang notabene 'anak baru' sukses menjadi nomor satu di bursa saat ini, mengalahkan penghuni lama, seperti emiten batu bara Grup Rajawali PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) yang melambung 432,18% secara ytd.

Mengenai rapor keuangan, ADMR sukses mengalami turnaround alias berhasil membalik rugi pada 2020 menjadi laba sepanjang 2021 seiring pertumbuhan pendapatan bersih.

Menurut laporan keuangan yang terbit di BEI pada 1 Maret 2022, ADMR mencetak laba bersih US$ 155,11 juta, dari sebelumnya rugi bersih US$ 28,28 juta.

Pendapatan bersih ADMR sendiri melesat 273,20% secara tahunan (yoy) menjadi US$ 460,17 juta.

Sementara, saham SMMT yang menduduki peringkat kedua melesat 432,18%. Sebagai informasi, pihak BEI masih melakukan penghentian sementara (suspensi) perdagangan saham SMMT yang dilakukan sejak 23 Maret lalu seiring lonjakan harga yang signifikan.

Seperti ADMR, SMMT juga berhasil turnaround dengan mencatatkan laba bersih Rp 233,44 miliar per 31 Desember 2021, dari periode yang sama sebelumnya rugi Rp 16,53 miliar.

Torehan positif tersebut berkat lonjakan pendapatan bersih 142,68% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 508,27 miliar pada 2021 di tengah melesatnya harga batu bara global.

Selain duo batu bara di atas, saham emiten Grup MNC PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) juga melejit 351,61% sepanjang kuartal I tahun ini.

BCAP sendiri baru keluar dari pantauan BEI pada 24 Maret 2022.

Untuk diketahui, ada banyak kriteria yang membuat bursa memberikan notasi khusus pada suatu saham.

Pada kasus BCAP yang merupakan holding keuangan MNC Group milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo, sahamnya memenuhi kriteria poin ke 10, yaitu dikenakan penghentian sementara perdagangan efek selama lebih dari 1 hari bursa akibat aktivitas perdagangan.

Kabar teranyar dari BCAP adalah terkait laporan bulanan registrasi pemegang efek, di mana tidak ada perubahan komposisi kepemilikan saham perusahaan di dalamnya.

TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA


(adf/vap) Next Article Bikin Ngiler! Ini 5 Saham Paling Cuan di 2022, Bisa 600%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular