
Rencana IPO Paytren Tetap Berjalan, Ada Investor Siap Rp 4 T?

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Impian Ustadz Yusuf Mansur untuk menggiring PayTren masuk bursa saham belum sirna. Jika tak ada aral melintang, PayTren bakal menghelat initial public offering (IPO) tahun depan.
Rencana IPO Paytren sendiri sebenarnya sudah lama terdengar. Yusuf Mansur sendiri mengatakan seharusnya IPO Paytren terlaksana pada 2020 lalu.
"Mestinya sih dari 2020 akhir, mundur lagi ke awal tengah akhir... Mundur lagi ke 2022 sekarang.. Ya terus diupayakan, Insyaallah mudah-mudahan 2023 sudah ngga ada halangan," jelasnya, Selasa (12/4/2022).
Secara terpisah, ada kabar investor yang berminat masuk ke PayTren. Kabar ini justru datang dari putri Yusuf Mansur sendiri, Wirda Mansur.
Menurut Wirda, seperti yang terlihat dari Insta Story miliknya, calon investor tersebut merupakan perusahaan besar. Sedikit bocoran darinya, perusahaan ini merupakan pionir aplikasi transportasi.
Pertemuan antara pihak PayTren dan calon investor tersebut bahkan kabarnya sudah melakukan pertemuan di sebuah hotel di Jakarta.
"Investor ini gede banget, salah satu pioneer apps transportasi yang kalau disebut mereknya kalian pasti tahulah siapa," tulis Wirda, seperti dikutip dari Detik.com, Rabu (13/4/2022).
Menurutnya dalam pertemuan itu dibahas rencana pembelian saham PayTren dengan harga Rp 4 triliun. Wirda menyebut PayTren saat itu adalah perusahaan yang gagah bisa membeli klub sepak bola.
Namun saat itu pengurus PayTren galau antara menjual atau mempertahankan. Wirda juga menuliskan jika PayTren ini adalah e-wallet yang muncul ketika belum muncul pesaing-pesaing seperti sekarang.
Namun saat itu pengurus PayTren galau antara menjual atau mempertahankan. Wirda juga menuliskan jika PayTren ini adalah e-wallet yang muncul ketika belum muncul pesaing-pesaing seperti sekarang.
PayTren juga disebut satu-satunya e-wallet yang kepemilikannya 100% lokal dan tak ada campur tangan asing.
"Gue yang saat itu ngotot banget buat minta 'jangan dijual pah' dan i would say, gue seumur umur nggak pernah menyesal, tapi untuk kali ini gue akui gue menyesal," jelasnya.
Wirda menceritakan jika sang ayah kekeuh tak ingin menjual PayTren karena dia ingin umat yang memiliki PayTren tersebut.
Dia menyampaikan perkara Rp 1 triliun, sebuah angka yang disebut Ustaz YM ketika acara PayTren bukanlah apa-apa.
"Orang valuasi PayTren saat pengin dibeli aja Rp 4 triliun. Ini real omongan demi Allah, bulan puasa juga bukan ngarang dan ngada-ngada. Kalau perlu gue buka kartu siapa yang pengin beli PayTren saat itu, sok gue buka *bismillah kebagian saham di sono," ujar Wirda.
(vap/dhf) Next Article Yusuf Mansur Buka Suara Soal Paytren & Sumber Dananya