²©²ÊÍøÕ¾

Adaro Ikut Kebanjiran Pesanan Batu Bara Eropa, Berapa Banyak?

Verda Nano Setiawan, ²©²ÊÍøÕ¾
18 April 2022 17:50
Adaro akan Lakukan Limited Review Laporan Keuangan
Foto: Adaro akan Lakukan Limited Review Laporan Keuangan (²©²ÊÍøÕ¾ TV)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menyebut perusahaan juga memperoleh pesanan batu bara dari Eropa, terutama ketika negara-negara Eropa melarang pembelian batu bara Rusia dan mencari pasokan sumber lain selain dari Rusia sebagai sanksi tambahan atas Rusia yang telah menyerang Ukraina sejak 24 Februari 2022 lalu.

Chief Financial Officer (CFO) Adaro Lie Luckman mengakui pihaknya memang mendapatkan tambahan pesanan batu bara dari Eropa, namun demikian pihaknya masih fokus pada pasar di Asia.

"Dengan adanya konstelasi antara Rusia dan Ukraina, mulai ada permintaan dari Eropa, tapi memang pasar kita kan Asia. Jadi, kita fokus untuk memenuhi customer kita yang sudah ambil batu bara kita," tuturnya dalam diskusi dengan media, Senin (18/04/2022).

Dia menyebut, pihaknya sudah mengirimkan hingga tiga kapal batu bara ke Eropa, sementara pihaknya masih fokus memasok ke Jepang, China, Hong Kong, dan lainnya.

"Terkait pengiriman ke Eropa, kita sudah kirim 2-3 kapal, ini penjualan spot, belum ada perjanjian jangka panjang," ucapnya.

Luckman menyebut, jumlah pengiriman ke Eropa tersebut telah mencapai 300 ribu ton dan tidak menutup kemungkinan akan terus bertambah ke depannya.

"Totalnya sudah sekitar 300 ribu ton yang dikirim, tidak menutup kemungkinan bisa bertambah. Dikirim ke Belanda dan Spanyol. Jerman belum," imbuhnya.

Meski ada tambahan pesanan dari Eropa, namun menurutnya pihaknya masih belum berencana untuk merevisi target produksi batu bara tahun ini.

Seperti diketahui, Adaro sebelumnya menyebut target produksi batu bara pada 2022 ini mencapai 58 juta ton hingga 60 juta ton, naik dari capaian volume produksi pada 2021 yang tercatat mencapai 52,70 juta ton. Pada 2021 perusahaan menargetkan produksi bisa mencapai 52-54 juta ton.

"Kita belum ada rencana revisi RKAB, biasanya juga pemerintah harus melihat dulu apakah perlu dilakukan revisi RKAB, karena masih terlalu awal, jadi saat ini belum ada rencana revisi RKAB," ujarnya.

Sebelumnya, Uni Eropa menyebut telah menyetujui rencana larangan pembelian batu bara asal Rusia yang akan berlaku penuh mulai pertengahan Agustus, sebulan lebih lambat dari yang diusulkan.

Hal tersebut diungkapkan seorang sumber Uni Eropa kepada Reuters, Kamis (07/04/2022). Rencana penundaan pelarangan menjadi pertengahan Agustus ini disebutkan karena adanya tekanan dari Jerman untuk menunda kebijakan tersebut.

Pelarangan impor batu bara Rusia oleh Uni Eropa ini merupakan langkah signifikan dalam bagian paket sanksi kelima terhadap Rusia yang diusulkan Komisi Uni Eropa minggu ini, sebagai reaksi terhadap kekejaman di kota Bucha di Ukraina.


(wia) Next Article Boy Thohir Blak-blakan Efek Perang Rusia-Ukraina ke Adaro

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular