
Sempat Galau, IHSG Sesi I Kembali Ditutup di Zona Merah!

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan sesi I Selasa (26/4/2022) yang masih disebabkan oleh reaksi investor terhadap larangan ekspor Crude Palm Oil/CPO oleh Presiden Joko Widodo pada Jumat minggu lalu.
Membuka perdagangan melemah di level 7.225,60 mengekor bursa saham Asia yang merah pagi tadi. Namun, indeks berhasil rebound sejenak, terpantau sempat menguat 0,02% di level 7.215,41 selang 20 menit dengan mencatatkan inflow tipis dengan net buy hanya Rp. 3,89 miliar.
Pada pukul 11:30 WIB IHSG sesi pertama ditutup melemah 0,26% atau 18.41 poin ke 7.197,56. Nilai perdagangan tercatat di angka Rp. 31,72 triliun dengan melibatkan lebih dari 22 miliaran saham yang berpindah tangan lebih dari 928 ribu kali.
Menurut data PT Bursa Efek Indonesia (BEI), sejak perdagangan dibuka, indeks saham acuan nasional tersebut sempat menapaki zona hijau di angka 7.247,47 hingga pada pukul 9:30 WIB. Beberapa saat kemudian IHSG kembali terpelanting ke zona merah dengan level terendah hariannya di angka 7.161.66 dimana angka ini sudah sangat mendekati lebvel psikologis 7.100.
Mayoritas saham melemah yakni sebanyak 302 unit, sedangkan216 lain menguat dan 152 sisanya flat. Di sisi lain, investor asing mencetak pembelian bersih (net buy), senilai Rp 279,99 miliar.
Saham yang mereka buru yaitu PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai pembelian bersih masing masing sebesar Rp 195,1 miliar dan Rp 187,2 miliar. BBCA tercatat naik 0,94% ke Rp 8.075/saham dan BBRI lompat 1,24% ke 4.900/saham.
Sebaliknya, saham yang mereka jual terutama adalah PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan PT Adarp Energy Indonesia Tbk (ADRO) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 71,4 miliar dan 65,4 miliar. Keduanya berjalan beriringan di mana INCO turun 6,80% di Rp 7.200/saham sedangkan ADRO anjlok 2.18% ke Rp 3.140/saham.
Jika dibandingkan perdagangan kemarin Senin (25/4/2022), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,13% di level 7.215,97 dan nilai transaksi mencapai Rp 19 triliun dengan melibatkan 31 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,6 juta kali.
Bursa saham AS (Wall Street) pada perdagangan Senin waktu setempat sempat jeblok dalam dalam, melanjutkan kinerja buruk pada pekan lalu. Namun, ibarat trampolin, Wall Street hari ini Senin (26/4/2022) akhirnya melompat tinggi.
Wall Street sukses rebound tentunya bisa memberikan sentimen positif ke pasar saham Asia. Namun, masalah dua negara dengan nilai perekonomian terbesar dunia yakni Amerika Serikat (AS) dan China masih terus membebani sentimen pelaku pasar.
Di sisi lain, Pasar melihat The Fed bulan depan akan menaikkan suku bunga 50 basis poin (bps), bahkan di bulan Juni diperkirakan lebih tinggi lagi. Hal tersebut terlihat di perangkat FedWatch milik CME Group, di mana ada probabilitas sebesar 75% The Fed akan menaikkan suku bunga 75 basis poin menjadi 1,5% - 1,75% di bulan Juni.
Sedangkan dari dalam negeri, anjloknya IHSG sesi I masih dipicu oleh pernyataan Presiden Joko Widodo jumat lalu (22/4/2022) yang memutuskan melarang ekspor Crude Palm Oil/CPO mulai 28 April mendatang.
Crude Palm Oil/CPO merupakan komoditas ekspor unggulan Indonesia. Porsi nilai ekspor komoditas ini merupakan yang terbesar dibandingkan dengan komoditas lainnya, yakni mencapai 13,01% dari total ekspor nonmigas Indonesia pada 2021.
Kebijakan larangan ekspor Crude Palm Oil/CPO yang merupakan salah satu kontributor terbesar surplus neraca perdagangan, tentunya memberikan dampak negatif ke IHSG, bukan hanya emiten sawit, namun akibat larangan ekspor Crude Palm Oil/CPO pendapatan negara akan berkurang drastis.
TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA
(ags/ags) Next Article Saham Bank Diburu, IHSG Awet Menghijau Hingga Closing Sesi 1