
Setelah Bulan Mei Suram, Gimana Prospek IHSG Bulan Juni?

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menjajaki level psikologis 7.000 sejak akhir pekan lalu.
IHSG berangsur pulih sejak koreksi tajam di awal perdagangan bulan Mei. Pada Jumat (27/5/2022), indeks menguat 2% lebih dan ditutup di level 7.026,26.
Mengawali perdagangan pekan ini, IHSG terpantau melemah 0,32% ke level 7.003 pada 09.57 WIB. Koreksi yang terjadi sebenarnya adalah hal yang wajar mengingat IHSG sudah melesat tajam minggu lalu.
Namun bulan Mei sebentar lagi usai. Perdagangan akan masuk periode bulan Juni. Lantas bagaimana prospek IHSG di bulan Juni yang menandai akhir semester I tahun 2022?
Secara historis sejak tahun 2011-2021, rata-rata kinerja bulanan IHSG terbilang cukup positif. Dalam kurun waktu satu dekade terakhir IHSG memiliki rata-rata penguatan bulanan 0,25%.
Peluang IHSG membukukan kinerja yang positif dalam kurun waktu tersebut juga terbilang besar yakni 64%.
Secara teknikal IHSG juga terus berupaya untuk kembali bangkit. Apabila menggunakan indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) tampak bahwa garis EMA12 mulai memotong garis EMA26.
Bar histogram juga sudah mulai bergerak di zona positif yang bisa mengindikasikan pola uptrend untuk IHSG.
![]() Teknikal IHSG Juni |
Ekonom MNC Sekuritas Tirta Citradi dalam riset strateginya menyebut bahwa rebound IHSG setelah terkoreksi tajam memang hal yang wajar.
Dalam risetnya Tirta menyebut bahwa kinerja pasar saham negara-negara berkembang terutama negara eksportir komoditas dengan rasio ekspor produk berbasis komoditas 60-70% cenderung positif sepanjang tahun ini.
"IHSG secara historis memang memiliki korelasi positif jangka panjang terutama dengan harga batu bara dan CPO, karena sekarang harga batu bara dan CPO juga sedang tinggi, maka wajar saja jika IHSG terbilang resilien," tutur Tirta kepada ²©²ÊÍøÕ¾.
Namun Tirta juga menyampaikan bahwa volatilitas perdagangan yang tinggi memang harus diwaspadai karena The Fed masih agresif dalam menaikkan suku bunga acuan.
Mengacu pada data CME Fedwatch pelaku pasar memperkirakan The Fed akan kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) saat rapat bulan Juni nanti.
Berkaca pada pengalaman bulan Mei kemarin, saat bank sentral AS menaikkan suku bunga acuan secara agresif IHSG cenderung tertekan dan asing outflows.
IHSG diperkirakan masih bergerak di level psikologis 7.000 pada bulan Juni, yakni di kisaran 7.000-7.113.Â
TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA
(vap/vap) Next Article Sempat Menguat di Sesi 1, IHSG Hari Ini Ditutup Melemah