Catat! Ini 7 Tips Beli Saham Bagi Investor Pemula
Jakarta, CNCB Indonesia - Memperoleh pendapatan pasif dari investasi memang menjadi impian banyak orang, tapi karena berbagai hal banyak yang masih belum benar-benar merealisasikan mimpi tersebut. Jika Anda saat ini ingin mencoba melakukan investasi saham, tidak ada kata terlambat untuk menjadi investor.
Keputusan untuk bergabung di pasar modal ternyata juga dirasakan oleh banyak masyarakat Indonesia. Selama pandemi jumlah investor ritel (perorangan) bertambah signifikan dan membuat pasar modal Indonesia kian ramai. Membludaknya investor dua tahun terakhir ikut mendongkrak imbal hasil Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Jika Anda berniat membuat rekening untuk berinvestasi di saham, Anda perlu membuat rekening efek di perusahaan sekuritas. Berikut beberapa tips untuk Anda dalam memilih sekuritas dan membuka rekening saham.
1. Pastikan Legalitas dan Kualitas.
Untuk memilih sebuah sekuritas, pastikan perusahaan tersebut sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia dan cari tahu tentang latar belakang, pemegang saham, dan manajemen perusahaan dari kedua situs otoritas tersebut.
Selain itu, coba cari cerita lain tentang sepak terjang perusahaan di pasar modal, terkait dengan pernah-tidaknya terkena kasus besar, atau bahkan penipuan yang pernah terjadi, sehingga nantinya tidak akan kaget. Sesuaikan dengan profil Anda.
2. Perhatikan Biaya Transaksi (Beli-Jual).
Pendapatan utama sebuah sekuritas dari nasabah yang bertransaksi saham adalah beban (fee) transaksi. Saat ini, fee beli-jual sekuritas berkisar dari 0,15%-0,25% hingga 0,25%-0,35%.
Untuk yang rendah, artinya, nasabah akan dibebankan fee beli 0,15% dari nilai saham yang dibeli, dan dibebankan fee jual 0,25% dari nilai saham yang dijual. Sebagai simulasi, jika transaksi Anda adalah Rp 10 juta, maka fee beli yang dibebankan adalah Rp 15.000, dan untuk menjual dengan besaran nilai saham yang sama maka fee jual yang dibebankan adalah Rp 25.000.
Perhatikan juga apakah sekuritas memiliki batas minimal fee transaksi harian jika bertransaksi, serta biaya bulanan. Ada beberapa sekuritas yang mengenakan batas minimal fee transaksi harian Rp 5.000-Rp 25.000 jika nasabah bertransaksi, di luar batas fee transaksi biasa.
Misalnya, jika nasabah membeli satu lot saham Rp 50, berarti nilai transaksinya adalah Rp 50 dikali 100 saham/lot= Rp 5.000. Yang harus dibayarkan nasabah hari itu adalah Rp 5.000 ditambah fee transaksi Rp 5.000-Rp 25.000.
Selain itu, ada juga sekuritas yang menerapkan biaya data pasar (market info) bulanan Rp 30.000-Rp 50.000 per bulan. Jika biaya tersebut tidak dibayarkan, maka meskipun nasabah masih bisa bertransaksi tetapi data pasar yang ditampilkan tertunda 10-15 menit daripada waktu asli.
Sesuaikan pilihan ini sesuai kebutuhan Anda. Namun, jika Anda baru masuk di pasar, maka ada baiknya untuk mencari yang membebankan biaya paling murah dulu.
3. Setoran Awal.
Macam-macam sekuritas pasti masing-masing memiliki macam-macam aturan tentang setoran awal yang harus dibayarkan nasabah setelah rekening efek jadi. Ada yang mensyaratkan Rp 20 juta hingga ada yang mensyaratkan minimal bertransaksi saham Rp 5.000. Sesuaikan dengan kantong Anda.
4. Fasilitas Sesuai dengan Kebutuhan.
Saat ini, fasilitas transaksi sekuritas bisa berupa aplikasi online, web, dan mobile. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Aplikasi online biasanya merupakan versi paling lengkap, kemudian didukung oleh aplikasi mobile yang lebih sederhana, dan diikuti aplikasi web yang paling standard dari setiap versi.
Pilih sekuritas yang memiliki seluruh fasilitas transaksi, atau pilih yang platformnya paling sering Anda gunakan.
5. Layanan Training dan Edukasi.
Cari jadwal training dari sekuritas Anda untuk mengarahkan cara bertransaksi dan melancarkan transaksi Anda (serta profit Anda tentu) sehingga semakin handal dari waktu ke waktu.
Biasanya sekuritas juga memberi training gratis dan layanan konsultasi untuk komunitas nasabahnya melalui grup Whatsapp atau Telegram. Bahkan, saat ini ada yang sudah menyediakan layanan konsultasi dan training online.
6. Analis dan Rekomendasinya.
Untuk memilih sekuritas, perhatikan juga kepala riset, analis, dan tim mereka. Nantinya, Anda dapat membandingkan prediksi dan rekomendasi analis yang lebih diikuti pasar atau lebih manjur.
7. Jangan Fanatik.
Memilih sekuritas bukan seperti memilih agama atau calon presiden. Anda tentu dapat membuka rekening di beberapa sekuritas sekaligus agar dapat membandingkan layanan, tetapi tetap perhatikan jika ada beban dan biaya yang harus dibayarkan secara rutin.
Cantumkan Single Investor ID (SID) atau identitas KSEI Anda untuk pembukaan rekening kedua agar datanya tersinkronisasi di otoritas bursa dan otoritas keuangan.
TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA
(fsd)