
Bukan Big Cap, Investor Asing Pilih Bumi Resources Minerals

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) terus diborong oleh asing dalam kurun waktu satu bulan terakhir ini. Nilai aksi beli bersih atawa net buy asing untuk saham BRMS di pasar reguler mencapai Rp 335 miliar. Sepekan terakhir BRMS dibeli asing di pasar reguler senilai Rp 176 miliar.
Pembelian saham BRMS oleh asing untuk hari ini, Selasa (14/6/2022) juga terbilang jumbo. Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan net buy di BRMS sebesar Rp 126 miliar di sesi I perdagangan Selasa (14/6/2022).
Nilai aksi beli bersih atawa net buy asing untuk saham BRMS di pasar reguler mencapai Rp 335 miliar. |
Adanya arus dana yang masuk (inflow) dari investor asing tersebut membuat harga saham emiten tambang emas yang satu ini menguat 7,34% ke level Rp 234/unit. Dalam satu bulan terakhir harga saham BRMS tercatat menguat 17%.
Apresiasi harga saham BRMS menyusul diisukannya aksi korporasi berupa penjualan saham BRMS dari pemegang saham lama yaitu Grup Bakrie ke Grup Salim.
Grup Salim diduga melalui Emirates Tarian Global Ventures per tanggal 18 Januari 2022 Salim menggenggam 24,55% saham BRMS.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Emirates Tarian aktif membeli saham BRMS sejak Desember 2021, yakni sebanyak 4,78 miliar sehingga total kepemilikannya menjadi 23,04%.
Kemudian, secara perlahan Emirates Tarian menambah kepemilikannya di BRMS hingga menjadi 34,8 miliar saham atau 24,55% dari total saham BRMS.
Dengan demikian, Grup Salim menjadi pemegang saham mayoritas emiten di bidang eksplorasi dan pengembangan pertambangan sumber daya mineral tersebut.
Di tengah isu akuisisi tersebut ada nama Agus Projosasmito, yang awal tahun ini secara resmi ditunjuk menjadi Direktur Utama PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) yang baru. Agus hadir menggantikan Suseno Kramadibrata yang kini menjabat sebagai Wakil Direktur Utama perseroan.
Masuknya Agus ke industri pertambangan ikut menjalin kedekatan dengan bos Grup Salim. Agus disebut menjalankan beberapa proyek bisnis dengan Anthoni Salim di bawah bendera Ithaca Resources yang bergerak di bidang pertambangan batu bara.
Masuknya Agus yang terafiliasi dengan Grup Salim sebagai direksi di BRMS seolah mensinyalkan bahwa konglomerat tersebut berada di dalam emiten tambang emas yang satu ini.
(trp) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000