
Akhirnya Ada Kabar Gembira, Harga Batu Bara Naik 4%

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Harga batu bara akhirnya naik setelah tergelincir selama sepekan. Pada perdagangan Rabu (15/6/2022), harga batu kontrak Juli di pasar ICE Newcastle (Australia) ditutup di US$ 345 per ton. Melonjak 4,31%.
Penguatan batu bara kemarin menjadi angin segar setelah batu hitam amblas selama enam hari perdagangan beruntun dari 7 Juni hingga 14 Juni. Dalam sepekan, harga batu bara masih melemah 5,5% secara point to point. Dalam sebulan harga batu bara juga merosot 8,7% sementara dalam setahun harganya masih melesat 188,1%.
Membaiknya harga batu bara didorong aksi bargain buying di tengah pelemahan harga serta adanya sinyal-sinyal perbaikan ekonomi China. Biro Statistik Nasional China, Rabu (15/6/2022), mengumumkan output industri mereka tumbuh 0,7% (year on year/yoy) pada Mei tahun ini. Sementara itu, investasi aset tetap meningkat 6,2% (yoy) untuk periode Januari-Mei.
Data ini menunjukkan sinyal kuat bagi pemulihan ekonomi China serta ketahanan negara tersebut di tengah lonjakan kasus Covid-19.
Output industri China pada Mei tahun ini jauh lebih baik dibandingkan kontraksi 2,9% yang terjadi pada April. Kinerja paling baik ditunjukkan sektor pertambangan, terutama batu bara. Produksi batu bara China naik 10% pada Mei tahun ini.
Penjualan ritel China terkontraksi 6,7% pada Mei tahun ini, lebih baik dibandingkan kontraksi 11,1% pada April.
"Dengan ekonomi yang mulai stabil serta kebijakan mengontrol pandemi, perusahaan dan pabrik telah meningkatkan aktivitas yang membuat perbaikan di sektor manufaktur. Perbaikan ini menunjukkan bahwa ekonomi China akan pulih lebih cepat," tutur juru bicara Biro Statistik Nasional China Fu Linghui, seperti dikutip The Global Times.
Perbaikan ekonomi China akan sangat menentukan harga batu bara mengingat Negara Tirai Bambu adalah konsumen terbesar si batu hitam.
Perbaikan harga batu bara juga ditunjang kemungkinan kenaikan permintaan dari India. Penggunaan listrik Negeri Bollywood diperkirakan akan naik pada hari-hari mendatang karena musim panas serta meningkatnya pemakaian listrik untuk sektor pertanian.
India akan memulai musim tanam massal sehingga permintaan listrik untuk pengairan akan meningkat pesat. Permintaan listrik juga akan naik karena ada ratusan ribu rumah tangga yang kini terdaftar sebagai pengguna listrik baru.
TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾Â INDONESIA
(mae/mae) Next Article Video: Harga Batu Bara Terjun Bebas, Sinyal Bearish?