1. Direktur Utama -ÌýIman Rachman
Sebelum ditunjuk menjadi Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman saat ini masih menjabat sebagai Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha PT Pertamina (Persero).
Hal itu berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: SK-198/MBU/06/2020 tentang Pemberhentian dan Perubahan Nomenklatur Jabatan, Pengalihan Tugas dan Pengangkatan Anggota Direksi Perusahaan Perseroan PT Pertamina pada tanggal 12 Juni 2020.
Namun sebelum menjadi Direktur Pertamina, dikutip dari laman resmi Pertamina, Selasa (21/6/2022), Iman pernah menjabat sejumlah posisi direksi termasuk Direktur Utama PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) periode 2019-2020, Direktur Keuangan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) periode 2016-2018, dan Direktur Investment Banking PT Mandiri Sekuritas periode 2003-2016.
Iman menempuh pendidikan sarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat tahun 1995, lalu meraih gelar Master of Business Administration in Finance dari Leeds University Business School, Leeds, West Yorkshire, Inggris pada tahun 1997.
2. DirekturÌýPenilaian Perusahaan -ÌýI Gede Nyoman Yetna Setia
Untuk posisi direktur penilaian perusahaan, OJK masih akan menunjuk sang petahana yakni I Gede Nyoman Yetna. Sebelum menjabat posisi tersebut, Nyoman memulai karirnya di BEI sebagai pemeriksa pada Satuan Pemeriksa Keuangan periode 1997-2000.
Setelah itu, Ia mendapat promosi sebagai Kepala Unit Satuan Pemeriksa Internal periode 2000-2003. Pada tahun 2009, Nyoman diangkat menjadi Kepala Divisi Penilaian Perusahaan Sektor Riil hingga tahun 2014.
Pada periode 2014 hingga 2018, beliau menjabat sebagai Kepala Divisi Penilaian Perusahaan Grup I. Saat ini, Nyoman menjabat sebagai Direktur Penilaian Perusahaan BEI dan akan berlanjut hingga tahun 2026.
Selain menjadi Kepala Divisi, I Gede Nyoman Yetna juga dipercaya menjadi Pengurus Perhimpunan Pendidikan Pasar Modal Indonesia pada tahun 2015-2016.
Dari pendidikannya, I Gede Nyoman Yetna memperoleh gelar Doctor dari Program Studi Pascasarjana Ilmu Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) pada tahun 2021.
Sebelumnya, beliau memperoleh gelar Magister Akuntansi dan Sistem Informasi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE UI) pada tahun 2003 dan meraih gelar Sarjana Ekonomi dan Akuntan dari Universitas Udayana Denpasar, Bali pada tahun 1996.
I Gede Nyoman Yetna juga memiliki sertifikasi Chartered Accountant (CA) dari Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
3.ÌýDirektur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI - IrvanÌýSusandy
Pada posisi Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, OJK memilih Irvan Susandy Wibowo dan akan menggantikan Laksono W. Widodo.
Irvan Susandy saat ini menjabat sebagai Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI. Sebelum menjabat posisi tersebut, Beliau sempat menjabat sebagai Kepala Divisi Pengawasan Transaksi periode 2011-2017. Irvan berkarir di BEI sejak Desember 2006.
Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Padjajaran dan mendapat gelar ekstensi Sarjana Akuntansi di universitas yang sama.
4. DirekturÌýPengawasan Transaksi dan Kepatuhan -ÌýKristian Sihar Manullang
Untuk posisi Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan, OJK masih akan memilih sang petahana yakni Kristian Sihar Manullang.
Sebelumnya, Beliau pernah menduduki beberapa jabatan di BEI di antaranya sebagai Kepala Divisi Kepatuhan Anggota Bursa periode 2000-2012, Kepala Divisi Pengaturan dan Pemantauan Anggota Bursa periode 2012-2015 dan Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 2 Ìýperiode 2015-2017.
Selain itu, beliau juga pernah menjadi Pengurus Perhimpunan Pendidikan Pasar Modal Indonesia (P3MI) di tahun 2015 dan menjabat sebagai Komisaris PT Indonesia Capital Market Electronic Library (ICAMEL) periode 2015-2018.
Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia.
5.ÌýDirektur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan - Sunandar
Pada posisi Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan, OJK memilih Sunandar dan akan menggantikan Fithri Hadi.
Saat ini, Sunandar menjabat sebagai Direktur Utama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI). Pemilihan Sunandar sebagai Direktur Utama KPEI berdasarkan pernyataan Keputusan RUPS Tahunan KPEI nomor 29 tanggal 22 Juni 2018.
Beliau pernah memegang beberapa jabatan di KPEI antara lain sebagai Direktur I Ìýperiode 2015-Juni 2018, General Manager Operasional periode 2012-Mei 2015, General Manager II periode 2009-2012, Kepala Divisi Operasional Kliring dan Penyelesaian periode 2006-2009, dan Kepala Unit Kliring dan Penyelesaian periode 1996-2006.
Selain itu, Sunandar juga pernah juga menjadi Anggota Pengurus Perhimpunan Pendidikan Pasar Modal Indonesia (P3MI) periode 2011-April 2016 dan Sekretaris Pengurus P3MI periode Juni 2015-April 2016.
Beliau mengawali kariernya dengan bekerja di PT Kliring Depositori Efek Indonesia sebagai Risk Management Officer periode 1993-1995 dan Kepala Bagian Pengendalian Risiko periode 1995-1996.
Baliau meraih gelar Sarjana Teknologi Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor tahun 1991.
6.ÌýDirektur Pengembangan - Jeffrey Hendrik
OJK memilih Jeffrey Hendrik sebagai Direktur Pengembangan BEI yang baru dan akan menggantikan Hasan Fawzi.
Saat ini, Jeffrey menjabat sebagai Presiden Direktur Phintraco Sekuritas, di mana Beliau menjabat posisi tersebut sejak tahun 2000.
7.ÌýDirektur Keuangan dan Sumber Daya Manusia : Risa Effennita Rustam
OJK masih akan memilih Risa Effennita Rustam sebagai Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia BEI. Risa menjabat posisi tersebut melalui RUPS pada tanggal 29 Juni 2018.
Beliau memulai karier di pasar modal tahun 1989 di HSBC-Custodial Services sebagai Staff Officer. Kemudian Beliau bergabung dengan PT Baring Securities Indonesia tahun 1991 sebagai Settlements Manager.
Beliau juga pernah menjabat sebagai Direktur PT ING Securities Indonesia sejak tahun 1999, kemudian sebagai Direktur/COO di PT Macquarie Sekuritas mulai tahun 2004 sampai tahun 2016. Beliau juga aktif di berbagai Komite Kerja maupun Satuan Tugas di OJK, BEI, KPEI & KSEI sejak tahun 1998 sampai tahun 2016.
Dari Pendidikannya, beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada, dan sertifikasi CACP (Certification in Audit Committee Practices) dari Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI).
Pada Maret 2021, beliau ditunjuk oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI sebagai salah satu Advocates atau perwakilan Indonesia untuk Aliansi G20 EMPOWER dalam rangka meningkatkan promosi kepemimpinan perempuan dan pembangunan ekonomi, serta menjadi praktis baik yg dapat diduplikasi oleh negara G20 dan Non-G20.
Selain itu, sejak September 2021 beliau juga bertugas sebagai Ketua Bidang Pengembangan Pasar dari Satuan Tugas Keuangan Berkelanjutan Pasar Modal Indonesia.