²©²ÊÍøÕ¾

Ini Deretan Bos Batubara yang Mulai 'Main' Nikel

Putra, ²©²ÊÍøÕ¾
18 July 2022 06:10
Ilustrasi Bursa (²©²ÊÍøÕ¾/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa (²©²ÊÍøÕ¾/Andrean Kristianto)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Perusahaan tambang batu bara Tanah Air memang diuntungkan dengan kenaikan harga batu bara global akibat perang Rusia-Ukraina dan terganggunya pasokan di Australia yang terjadi di sepanjang tahun ini. Namun di tengah tingginya harga batu bara dunia, para emiten justru memanfaatkan momentum tersebut untuk melakukan diversifikasi, terutama ke sektor nikel dan ekosistem mobil listrik.

Beberapa perusahaan batu bara nasional pun mulai merambah ke sektor nikel dan juga kendaraan listrik. Berikut perusahaan batu bara yang banting setir ke sektor yang sedang hype ¾±²Ô¾±.Ìý

PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)

Perusahaan tambang batu bara milik Garibaldi 'Boy' Thohir ini mulai merambah ke sektor nikel dan aluminium lewat strategi inorganik alias akuisisi. Pada Desember tahun lalu ADRO tercatat mengakuisisi saham PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) sebesar 3,7%.

Selain itu, ADRO lewat anak usahanya yaitu PT Adaro Aluminium Indonesia juga berinvestasi untuk membangun smelter aluminium di PT Kalimantan Industrial Park Indonesia dengan nilai sebesar US$ 728 juta.

PT Harum Energy Tbk (HRUM)

Selain perusahaan tambang milik Boy Thohir, emiten batu bara milik Kiki Barki yaitu PT Harum Energy Tbk (HRUM) juga ikut berekspansi ke sektor nikel. Bahkan HRUM menjadi salah satu perusahaan batu bara pionir yang masuk ke sektor ini.

Jejak HRUM di industri nikel diawali dengan aksi pembelian saham minoritas di Nickel Mines Ltd, perusahaan tambang yang listing di Australia pada Juni 2020. Setahun berselang HRUM menambah kepemilikan sahamnya di Nickel Mines Ltd menjadi 6,74%.

Selain Nickel Mines, HRUM juga mengakuisisi 51% saham PT Position yang sebelumnya dikuasai oleh Aquila Nickel Australia pada Januari 2021 dan sebulan setelahnya HRUM mengakuisisi 24,5% saham PT Infei Metal Industry. Tahun ini tepatnya pada Mei 2022, HRUM juga mengakuisisi 20% saham di PT Westrong Metal Industry.

PT Indika Energy Tbk (INDY)

Grup perusahaan tambang terintegrasi yang satu ini juga tak mau ketinggalan untuk ekspansi ke sektor nikel. Pada April 2021, INDY membangun PT Solusi Mobilitas Indonesia (SMI) dengan kepemilikan 99%.

Kemudian di awal tahun ini, tepatnya pada Januari 2022, INDY juga menggaet PT Industri Baterai Indonesia (IBC), Foxxcon dan Gogoro untuk mengembangkan industri kendaraan listrik, beterai dan berbagai industri pendukung dengan skema Build-Operate-Localize (BOL) di Tanah Air.

PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA)

Perusahaan batu bara yang terafiliasi dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) yaitu PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) juga ikut berpartisipasi ke sektor kendaraan listrik dengan membangun perusahaan patungan dengan Gojek bernama PT Energi Kreasi Bersama.

Itulah tadi beberapa perusahaan batu bara lokal yang ekspansi ke sektor nikel dan industri kendaraan listrik serta pendukung di tengah tren electric vehicle (EV) yang tumbuh pesat.


(trp) Next Article Sempat Menguat di Sesi 1, IHSG Hari Ini Ditutup Melemah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular