
PTBA Sebut Program Elektrifikasi Dorong Efisien Rp 50 M/Tahun

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Direktur Pengembangan Usaha PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Rafli Yandra mengungkapkan sebagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang batubara harus bisa melihat semua peraturan yang ada, agar bisa mengimplementasikan green mining.
PTBA sejauh ini ujarnya telah melakukan beberapa program penerapan dekabornisasi proses pertambangan, mulai dari penggunaan alat tambang berbasis elektrik, reforest lahan tambang, meminimalisasi penggunaan energi, hingga melakukan prarekayasa sebagai contoh penggantian lampu penerangan menjadi LED.
"Itu semua contoh implementasi green mining yang telah kita lakukan di PTBA," kata Rafli di ²©²ÊÍøÕ¾ Mining Forum "Mining For Better Tomorrow", Kamis (28/7/2022).
Lebih jauh tambahnya, selain mengurangi emisi, kelebihan dari implementasi green mining di aktivitas pertambangan sangat berdampak pada efisieni operasi.
Di tengah kenaikan harga solar, peningkatan rasio elektrifikasi mampu memberikan efisiensi hingga lebih dari Rp 50 miliar per tahun. Kemudian optimasi holding room juga akan memberikan dampak efisiensi biaya
Selain itu, PTBA juga telah menginisiasi renewable energi seperti PLTS, ini kata Rafli dapat menberikan value lahan pasca tambang.
"Ini yang kita lakukan. Efisiensi ini ada nilai tambah di kegiatan operasional," jelasnya.
Sekedar informasi, sebelumnya PTBA mengumumkan telah menggunakan 7 Shovel Electric dan 40 Haul Dump (HD) Hybrid untuk operasional pertambangan yang rata-rata mengurangi emisi sebesar 17 ribu tCO2e per tahun.
Pada tahun ini, PTBA berencana mengoperasikan 15 bus listrik dan akan melakukan pengkajian terhadap penggunaan Light Vehicle (LV) electric.
(dpu/dpu) Next Article PTBA Punya Roadmap Transisi Energi Hingga 2050
