²©²ÊÍøÕ¾

Top Gainers-Top Losers

BMTR Milik Hary Tanoe Tercuan, ADMR Boy Thohir Lagi Lesu

Aulia Mutiara Hatia Putri, ²©²ÊÍøÕ¾
02 August 2022 12:29
Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (²©²ÊÍøÕ¾/ Tri Susilo)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah pada penutupan perdagangan sesi I Selasa (2/8/2022) pasca Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan data inflasi Indonesia periode Juli 2022 yang semakin meninggi.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), ada 158 saham naik, 336 saham merosot dan 162 saham stagnan. Sementara, nilai transaksi tercatat Rp 7,1 triliun dengan volume perdagangan mencapai 15 miliar saham.

Di tengah melemahnya IHSG siang ini, terdapat 5 saham yang tampil perkasa masuk jajaran top gainers dan 5 saham yang terkena aksi jual signifikan dan menjadi top losers.

Berikut 5 saham top gainers pada sesi I siang ini Selasa (2/8/2022).

1. PT Global Mediacom Tbk (BMTR), naik +13,07%, ke Rp 450/unit

2. PT Bekasi Asri Pemula Tbk (BAPA), naik +8,46%, ke Rp 141/unit

3. PT Avia Avian Tbk (AVIA), naik +7,06%, ke Rp 910/unit

4. PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk (ASHA), naik +6,45%, ke Rp 330/unit

5. PT Bank MNC International Tbk (BABP), naik +4,51%, ke Rp 139/unit

Saham Global Mediacom Tbk (BMTR) memimpin deretan top gainers pada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi mencapai Rp 375,95 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 872,17 juta unit saham.

Menurut data perdagangan, sejak perdagangan 25 Juli hingga Senin (1/8/2022) saham BMTR tercatat 3 kali menghijau, dan 3 kali merah. Dengan ini, BMTR mencatatkan kenaikan 61,87% dalam sepekan, dan melesat 59,57% dalam sebulan.

Pada perdagangan intraday hari ini, harga saham BMTR bergerak di rentang Rp 394-450/unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar BMTR mencapai Rp 7,46 triliun.

Kabar terbaru yang beredar menyebut jika BMTR dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) bakal merger. Kabar ini terungkap dari unggahan instagram salah satu pelaku pasar modal, yakni Lukas Setia Atmaja.

Dalam akunnya tersebut, ia mengunggah foto antara value investor Lo Kheng Hong bersama bos MNC Group, Harry Tanoesoedibjo. Unggahan tersebut juga memuat caption dengan catatan salah satu pemicu kenaikan harga saham BMTR dan MNCN pada Kamis lalu, lantaran ada informasi terkait merger selama rapat umum pemegang saham (RUPS).

"Ada rencana MNCN dan BMTR dimerger," ujar Hary Tanoe pasca sesi tanya jawab RUPS usai. Meski demikian ia menegaskan kepada notaris bahwa hal tersebut bukan bagian dari resolusi RUPS.

Sebagai informasi, BMTR yang merupakan induk perusahaan media Grup MNC memiliki kapitalisasi pasar yang jauh lebih kecil dari anak dan cucu perusahaan. Tercatat perusahaan hanya bernilai Rp 5,47 triliun atau kurang dari 10% valuasi PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN).

Selain beberapa saham menjadi top gainers, terdapat beberapa saham yang menjadi top losers, berikut 5 saham top losers pada sesi I siang ini Selasa (2/8/2022).

1. PT Utama Radar Cahaya Tbk (RCCC), turun -8,15%, ke Rp 124/unit

2. PT Winner Nusantara Jaya Tbk (WINR), turun -6,9%, ke Rp 54/unit

3. PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), turun -6,67%, ke Rp 1.680/unit

4. PT Modernland Realty Ltd. Tbk (MDLN), turun -6,6%, ke Rp 99/unit

5. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), turun -6,51%, ke Rp 790/unit

Saham Utama Radar Cahaya Tbk (RCCC) paling tajam penurunannya pada perdagangan sesi I siang ini. Bercokol di daftar top losers dengan nilai transaksi mencapai Rp 23,2 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 175,15 juta unit saham.

Pada perdagangan intraday hari ini, harga saham RCCC bergerak di rentang Rp 123-148/unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar RCCC mencapai Rp 93 miliar.

Hari ini merupakan perdagangan perdana RCCC pasca menjadi emiten ke-30 yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun ini.

RCCC merupakan emiten Jasa Pengurusan Transportasi (Freight Forwarding), yang menetapkan harga penawaran sebesar Rp 135 per saham dalam penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO).

Perseroan menawarkan sebanyak 150 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 25 setiap saham atau sebanyak 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah IPO.

Seluruh dana hasil dari Penawaran Umum Perdana Saham ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi yang berhubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham akan digunakan sekitar 75,17% untuk pembelian kendaraan truk bekas.

Selanjutnya, sekitar 9,22% akan digunakan untuk modal kerja atau operational expenditure (OPEX), sekitar 7,59% akan digunakan untuk pembelian persediaan suku cadang dari pihak ketiga.

Lalu sekitar 2,99% akan digunakan untuk pembayaran angsuran sewa lahan parkir baru selama 2 (dua) tahun dan sisanya untuk keperluan lainnya.

Dari total target armada tersebut yang didukung penggunaan dana IPO, Perseroan menargetkan laba bersih dapat bertumbuh sebesar 89,0% dibandingkan periode 31 Desember 2021 yakni dari sebesar Rp 3 miliar menjadi Rp 5,7 miliar pada 31 Desember 2022.

TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular