
BMTR Milik Hary Tanoe Tercuan, ADMR Boy Thohir Lagi Lesu

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah pada penutupan perdagangan sesi I Selasa (2/8/2022) pasca Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan data inflasi Indonesia periode Juli 2022 yang semakin meninggi.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), ada 158 saham naik, 336 saham merosot dan 162 saham stagnan. Sementara, nilai transaksi tercatat Rp 7,1 triliun dengan volume perdagangan mencapai 15 miliar saham.
Di tengah melemahnya IHSG siang ini, terdapat 5 saham yang tampil perkasa masuk jajaran top gainers dan 5 saham yang terkena aksi jual signifikan dan menjadi top losers.
Berikut 5 saham top gainers pada sesi I siang ini Selasa (2/8/2022).
1. PT Global Mediacom Tbk (BMTR), naik +13,07%, ke Rp 450/unit
2. PT Bekasi Asri Pemula Tbk (BAPA), naik +8,46%, ke Rp 141/unit
3. PT Avia Avian Tbk (AVIA), naik +7,06%, ke Rp 910/unit
4. PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk (ASHA), naik +6,45%, ke Rp 330/unit
5. PT Bank MNC International Tbk (BABP), naik +4,51%, ke Rp 139/unit
Saham Global Mediacom Tbk (BMTR) memimpin deretan top gainers pada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi mencapai Rp 375,95 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 872,17 juta unit saham.
Menurut data perdagangan, sejak perdagangan 25 Juli hingga Senin (1/8/2022) saham BMTR tercatat 3 kali menghijau, dan 3 kali merah. Dengan ini, BMTR mencatatkan kenaikan 61,87% dalam sepekan, dan melesat 59,57% dalam sebulan.
Pada perdagangan intraday hari ini, harga saham BMTR bergerak di rentang Rp 394-450/unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar BMTR mencapai Rp 7,46 triliun.
Kabar terbaru yang beredar menyebut jika BMTR dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) bakal merger. Kabar ini terungkap dari unggahan instagram salah satu pelaku pasar modal, yakni Lukas Setia Atmaja.
Dalam akunnya tersebut, ia mengunggah foto antara value investor Lo Kheng Hong bersama bos MNC Group, Harry Tanoesoedibjo. Unggahan tersebut juga memuat caption dengan catatan salah satu pemicu kenaikan harga saham BMTR dan MNCN pada Kamis lalu, lantaran ada informasi terkait merger selama rapat umum pemegang saham (RUPS).
"Ada rencana MNCN dan BMTR dimerger," ujar Hary Tanoe pasca sesi tanya jawab RUPS usai. Meski demikian ia menegaskan kepada notaris bahwa hal tersebut bukan bagian dari resolusi RUPS.
Sebagai informasi, BMTR yang merupakan induk perusahaan media Grup MNC memiliki kapitalisasi pasar yang jauh lebih kecil dari anak dan cucu perusahaan. Tercatat perusahaan hanya bernilai Rp 5,47 triliun atau kurang dari 10% valuasi PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN).