
Nilai Pesanan Saham IPO Pemilik Baba Rafi Capai Rp 1,57 T

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Saham perdana PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI) mencatat pemesanan saham mecapai Rp 1,567 triliun atau mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 75,75 kali.
Investment Banking Division PT Investindo Nusantara Sekuritas Zharfan Dhaifullah selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO) SKB Food menjelaskan, jumlah pemesanan saham pada Penawaran Umum Perdana saham RAFI dengan sistem penawan umum elektronik cukup tinggi.
Tercatat sebanyak 21 ribu pemesan dengan jumlah pemesanan sebanyak 12,44 miliar saham atau setara sebesar Rp 1,57 Triliun. Untuk penjatahan terpusat (pooling) jumlah pemesanan mencapai 11,65 miliar saham sehingga terjadi oversubscribed hampir 82 kali.
Adapun secara total terjadi oversubscribed sebanyak 13 kali pada sepanjang Penawaran Umum berlangsung.
"Pesanan yang masuk ada 120,243 juta lot untuk pooling atau oversubscribed hampir 82 kali (81,90 kali) dari pooling yang ditawarkan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (4/8/2022).
Sedangkan, pesanan untuk penjatahan pasti (Fixed Allotment) tercatat sebanyak 7,893 juta lot sehingga total pesanan mencapai sebanyak 128,136 juta lot terhadap saham RAFI atau mencerminkan 1.351,53% yang setara lebih dari Rp 1,56 Triliun dari total saham yang ditawarkan SKB Food pada proses IPO ini.
Seperti diketahui, SKB Food menawarkan sebanyak-banyaknya 9,4 juta lot atau sebanyak 948.090.000 saham baru dan dikeluarkan dari portepel, dengan nilai nominal Rp 15 per saham.
Jumlah tersebut mewakili sebanyak-banyaknya 30,31% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham (Saham yang Ditawarkan) dan terbentuk harga perdana sebesar Rp 126 per saham.
Saham RAFI akan resmi dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat 5 Agustus 2022 dan rencananya akan dilakukan secara offline pada Opening Bell Ceremony di gedung BEI, Jakarta.
Komisaris Utama SKB Food, Jadug Trimulyo Ainul Amri, berharap tingginya minat investor terhadap penawaran saham RAFI menjadi motivasi bagi pelaku usaha UMKM Indonesia untuk terus berkembang, menjalankan prinsip tata kelola yang baik, dan terus adaptif serta inovatif menghadapi tingginya dinamika yang terjadi seperti saat ini.
"Semoga tingginya apresiasi pasar terhadap penawaran saham RAFI yang kita tahu berawal dari gerobakan di lantai trotoar sampai bisa melantai di Bursa saham ini juga menjadi cermin kekuatan dan kebanggaan UMKM Indonesia yang mampu bertahan dan cepat bangkit di tengah pandemi," tuturnya.
Sedangkan Direktur Utara (Dirut) SKB Food Eko Pujianto menambahkan, tingginya minat investor itu menjadi bukti bahwa UMKM bisa naik kelas. Dia menyebut setiap usaha yang dilakukan dengan sungguh- sungguh tidak akan mengkhianati hasil. Eko mengatakan, perjalanan SKB Food sampai ke lantai bursa cukup panjang dan melewati banyak fase.
"SKB Food awalnya adalah UMKM, kemudian 2017 secara internal kami berbenah sehingga bisa menerapkan budaya korporasi. Di masa pandemi kami bisa bertahan dan justru makin berkembang, sampai akhirnya sekarang bisa melakukan IPO dengan harapan berkembang bisa lebih baik lagi," pungkasnya.
(hps/hps) Next Article BEI Beri Bocoran, 14 dari 29 Calon Emiten Punya Aset Jumbo