
Ekonomi Dunia Sedang Kacau, Ini Negara Pemilik Emas Terbesar

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Harga emas acuan dunia makin memburuk semenjak ketua bank sentral Amerika Serikat (AS) memberikan pidatonya di simposium Jackson Hole.
Pada perdagangan Kamis (1/9/2022) pukul 14:00 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.706,38 per troy ons, melemah 0,25% dari posisi perdagangan sehari sebelumnya.
Harga emas tersebut adalah yang terendah sejak 20 Juli lalu. Pelemahan pagi ini memperpanjang tren negatif harga emas yang sudah berlangsung selama tiga hari beruntun. Pada perdagangan kemarin, harga emas juga amblas 0,75% ke posisi US$ 1.710,71 per troy ons.
Pelemahan juga membawa emas mendekati level US$ 1.600 dan semakin menjauh dari level psikologis US$ 1.800 per troy ons.
Dalam sepekan terakhir, harga emas sudah jatuh 1,6% secara point-to-point (ptp). Dalam sebulan terakhir, harga emas sudah amblas 2,8%, sementara sepanjang tahun ini anjlok 5%.
Edward Moya, analis dari OANDA, mengatakan arah pergerakan kebijakan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) ke depan makin jelas yakni pengetatan secara agresif. Kondisi ini membuat emas terus terpuruk.
Setelah pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell yang hawkish pekan lalu, pejabat The Fed Loretta Mester mengatakan The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sampai 4% hingga awal tahun depan.
Sebagai catatan, the Fed sudah menaikkan suku bunga acuan sebanyak 225 basis poin (bp) hingga ke kisaran 2,25%-2,5% sepanjang tahun ini.
"Sangat jelas the Fed akan sangat agresif dengan pengetatan moneternya karena tekanan inflasi yang meningkat. Ini bukan kondisi yang bagus buat emas," tutur Moya, seperti dikutip Reuters.
Moya mengingatkan pengetatan kebijakan moneter tidak hanya datang dari AS tetapi juga wilayah lain seperti Eropa. Kondisi tersebut semakin memperburuk pergerakan emas ke depan.
Kenaikan suku bunga acuan membuat dolar AS terus dicari sehingga harga emas makin mahal. Hal tersebut membuat daya tarik emas berkurang.
Saat Emas Merana, Lalu Siapa Pemegang Emas Terbesar di Dunia?
Memang agak sulit untuk menelusuri pihak mana saja yang masih memegang emas dalam jumlah yang 'jumbo'.
Namun jika dilihat dari jumlah cadangan emas, AS menjadi yang paling besar per Juni lalu, di mana cadangan emas di AS dipegang oleh pemerintah AS.
AS memiliki cadangan emas sebesar 8.133,5 ton per Juni 2022. Sekitar 30 tahun yang lalu, sekitar 90% dari seluruh cadangan emas dunia ada di brankas AS. Tiga dekade kemudian, AS masih memegang paling banyak. Emas membentuk lebih dari 75% dari cadangan devisanya.
Berikut negara-negara yang memiliki cadangan emas terbesar di dunia.
Dari 10 besar yang memiliki cadangan emas, di posisi kedua ada Jerman dengan total cadangan emasnya mencapai 3.355,1 ton, di mana Jerman menyimpan cadangan emasnya di Deutsche Bundesbank di Frankfurt am Main, cabang Bank Federal Reserve AS di New York, dan Bank of England di London.
Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) berada di posisi ketiga dengan cadangan emas mencapai 2.814 ton.
Emas telah berfungsi sebagai alat tukar, pada tingkat yang berbeda-beda, selama ribuan tahun. Selama sebagian besar abad ke-17 hingga ke-20, uang kertas yang dikeluarkan oleh pemerintah nasional didenominasi dalam bentuk emas dan bertindak sebagai klaim legal atas emas fisik.
Perdagangan internasional dilakukan dengan menggunakan emas. Untuk alasan ini, negara-negara perlu mempertahankan cadangan emas baik untuk alasan ekonomi maupun politik.
Tidak ada pemerintahan kontemporer yang mengharuskan semua uangnya didukung oleh emas. Namun demikian, pemerintah masih menyimpan tumpukan besar emas sebagai pengaman terhadap potensi fenomena hiperinflasi atau bencana ekonomi lainnya.
Faktanya, setiap tahun, pemerintah meningkatkan cadangan emas mereka yang diukur dalam metrik ton, hingga ratusan ton.
Untuk bisnis, emas merupakan aset komoditas yang digunakan dalam pengobatan, perhiasan, dan elektronik. Bagi banyak investor, baik institusional maupun ritel, emas merupakan salah satu aset lindung nilai (hedging) terhadap inflasi atau resesi.
TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA
(chd/chd) Next Article Ini Daftar Negara Pemilik Harta Karun Emas Terbesar di Dunia