²©²ÊÍøÕ¾

Sri Mulyani Curhat soal Pandemi Covid hingga Prestasi RI

Teti Purwanti, ²©²ÊÍøÕ¾
22 September 2022 14:20
Presiden Joko Widodo bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat tertutup di Istana Kepresidenan Jakarta. (Foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden Joko Widodo bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat tertutup di Istana Kepresidenan Jakarta. (Foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan Indonesia dinilai salah satu negara yang sukses menangani Covid-19. Namun, di balik itu ada usaha besar yang cukup berat karena pemerintah harus melakukan perubahan anggaran yang masif.

Sri Mulyani menuturkan pemerintah membuat program penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PC-PEN).

Pada 2020, anggarannya mencapai Rp 695,2 triliun. PC-PEN ini dialokasikan untuk bantuan kesehatan, perlindungan sosial, pemulihan sektoral dan regional, membantu UMKM dan dunia usaha.

"Klaster-klaster itu memiliki tantangan pengelolaan dan penanganan yang berbeda-beda. Kadang data tidak update, kadang cara eksekusinya menghadapi tantangan karena kita mengalami pandemi," kata Sri Mulyani dalam Rakernas Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Tahun 2022, Kamis (22/9/2022).

Bahkan, Sri Mulyani mengaku upaya untuk mengidentifikasi pedagang kaki lima & pengusaha kecil di tengah aturan PSBB bukan persoalan mudah. Pada 2021, pemerintah memutuskan untuk menaikkan anggaran PC-PEN menjadi Rp 744,8 triliun.

Dalam mengeksekusi anggaran ini, Sri Mulyani mengaku penyerapannya tidak mudah.

PC-PEN 2020 yang mencapai Rp 695,2 triliun hanya terealisasi Rp 575,8 triliun atau 82,83% dan PC-PEN 2021 sebesar Rp 744,8 triliun, realisasinya hanya Rp 655,1 triliun atau 87,96%.

"Ini apa artinya? Bahkan pada saat kita membuat perencanaan penganggaran realisasinya sering juga ada gap. Namun itu tidak selalu kita tidak bisa merencanakan karena tantangannya sungguh-sungguh luar biasa. Banyak yang semuanya kita belajar dari pandemi ini," tegasnya.

Namun, dia menilai hasilnya cukup bagus untuk negara sebesar Indonesia. "Pertama, Indonesia dinilai sebagai negara yang penanganan Covidnya relatif baik. Itu sangat luar biasa," ungkapnya.

Indikatornya dinilai dari jumlah kasus, jumlah vaksinasi dan kemampuan kita merawat pasien Covid.

Prestasi kedua, kata Sri Mulyani, ekonomi Indonesia menjadi salah satu dari sedikit negara yang ekonominya sudah melewati posisi prapandemi.

"Itu luar biasa, banyak negara, Asean, G20 atau negara-negara di luar Asean dan G20 banyak, bahkan saat ini belum pulih ekonominya melewati kondisi pre-pandemi. Jadi itu adalah suatu prestasi," ujarnya.

Ketiga, prestasi ini berkaitan dengan APBN. Dia menuturkan penggunaan APBN sepanjang pandemi relatif prudent, dimana defisit dan tambahan utang negara relatif rendah dibandingkan negara lain di dunia.


(haa/haa) Next Article Di Balik Burden Sharing dengan BI, Sri Mulyani Hemat Rp30 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular