
BEI Targetkan 70 Efek Baru di 2023, Cuma Nambah Dua Dari 2022

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Tahun depan, BEI menargetkan akan ada pencatatan 70 efek baru yang meliputi pencatatan efek saham, obligasi korporasi baru, dan pencatatan efek lainnya meliputi Exchange Traded Fund (ETF), Dana Investasi Real Estate (DIRE), dan Efek Beragun Aset (EBA).
Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna memaparkan, optimisme tersebut karena perekonomian Indonesia diperkirakan akan terjaga di tengah gejolak perlambatan ekonomi global akibat isu resesi dan lonjakan inflasi. Optimisme tersebut berasal dari beberapa indikator dalam penanganan pandemi Covid-19 hingga proyeksi pertumbuhan ekonomi yang akan tetap di angka 5%.
"Coba kita lihat selama pandemi kita terkendali, dna Indonesia salah satu negara yang dapat mengendalikan pandemi dengan baik, inflasi terkendali, perkiraan pertumbuhan akhir tahun dan tahun depan kita tumbuh di kisaran 5%," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (26/10/2022).
Nyoman memaparkan, tahun ini BEI menargetkan efek tercatat sebanyak 68 perusahaan. Dari jumlah tersebut didominasi oleh saham sebanyak 55 perusahaan. Hingga saat ini sudah ada 51 perusahaan yang mencatatkan sahamnya di pasar modal. Sementara pipeline BEI sudah ada 45 calon perusahaan tercatat.
"Coba bayangkan ada 45 pipeline. Yg sudah dapat pre efektif 11. Dan dapat ijin 4. 15 sendiri sudah siap tercatat. Mudah-mudahan akan jauh kita akan capai dari realita," ucapnya.
Nyoman menambahkan, dalam meningkatkan industri pasar modal baik peningkatan investor maupun perusahaan tercatat, BEI melakukan edukasi pasar modal secara masif hingga ke daerah-daerah. BEI melakukan sistem jemput bola yang mana turun langsung dalam melakukan literasi dan edukasi terkait pencarian dana di pasar modal.
"Sosialisasi dengan para jurnalis. Calon perusahaan tercatat, dan ada dinner meeting khusus calon perusahaan tercatat arahnya arahnya sudah persiapan. Dinner ini dihadiri pejabat OJK, KSEI,KPEI, dan underwriter kita ikut sertakan. Tujuannya kami ingin berada di pasar bertemu mereka. Apa yang bisa pasar modal bantu untuk mempercepat mereka masuk ke pasar," pungkasnya.
(rob/dhf) Next Article Pengumuman! Laporan Keuangan Emiten Nggak Wajib Ada di Koran