
3 Saham Ini Punya Kebiasaan Naik di November, Borong?

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Bulan November tinggal menghitung hari, secara historis ada tiga saham yang memiliki probabilitas tinggi mencatatkan return positif di bulan ke-11. Mereka adalah PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) dan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG).
Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir sejak 2017-2021, ketiga saham tersebut tercatat menguat 4x di November dan hanya melemah 1x.
Pertama, MAPI merupakan saham department store yang menjual berbagai merek fashion, mainan hingga merchandise yang dikuasai oleh PT Satya Mulia Gemilang (51%).
Sejak tahun 2017-2020, kinerja bulanan saham MAPI konsisten positif dengan capital gain tertinggi di bulan November 2020 sebesar 22,9%.
Namun di bulan November 2021 saham MAPI melemah hampir 16% secara bulanan. Secara rata-rata penguatan saham MAPI dalam 5 tahun terakhir mencapai 4,7%.
Sebenarnya faktor yang mendorong penguatan harga saham MAPI di bulan November adalah sentimen dan momentum jelang akhir tahun.
Jelang perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) biasanya orang mempersiapkan diri untuk liburan.
Dalam rangka menyambut libur panjang biasanya orang-orang akan cenderung berbelanja terlebih dahulu terutama fashion, jadi wajar jika ini menjadi katalis positif untuk saham ritel sekelas MAPI.
Selanjutnya ada saham emiten rumah sakit yaitu MIKA yang secara rata-rata berhasil membukukan return 3,9% di bulan November.
Sejak tahun 2018-2021, return bulanan saham MIKA di November konsisten positif. Return tertinggi dialami di tahun 2018 dengan gain nyaris 12%.
Tahun 2020 dan 2021 saham MIKA juga masih mendapat katalis positif dari adanya pandemi Covid-19, meskipun secara return di bawah 5%.
Rata-rata return saham MIKA di bulan November sejak 2017-2021 tetap positif sebesar 3,9%. Sebenarnya faktor pendorong lebih ke teknikal.
Asal tahu saja, kecenderungan yang terjadi adalah saham MIKA melemah di bulan Oktober. Sejak tahun 2017-2021, probabilitas saham MIKA melemah juga 80%, jadi bulan November menjadi momentum bottoming up saham MIKA yang sudah terdiskon di bulan sebelumnya.
Terakhir ada emiten investasi milik Sandiaga Uno yaitu SRTG. Rata-rata return saham SRTG di bulan November memang tidak setinggi MAPI dan MIKA yaitu 1% saja. Namun probabilitasnya tetap 80%.
SRTG memang punya kecenderungan menguat di bulan November karena portofolio investasi SRTG merupakan saham-saham blue chip yang sering terdampak positif oleh aksi window dressing di akhir tahun sehingga juga turut mendongkrak kinerja saham induknya.
Berikut ini adalah kinerja historis atau return bulanan ketiga saham tersebut sejak 2017-2021 :
Tahun | MAPI | MIKA | SRTG |
2017 | 5.8% | -1.3% | 1.7% |
2018 | 9.4% | 11.2% | 0.5% |
2019 | 1.5% | 2.7% | -2.4% |
2020 | 22.9% | 2.7% | 3.0% |
2021 | -15.9% | 4.4% | 2.4% |
Average Return | 4.7% | 3.9% | 1.0% |
Median Return | 5.8% | 2.7% | 1.7% |
Up Probability | 80% | 80% | 80% |
Dari kasus ketiga saham di atas, dapat disimpulkan bahwa fenomena musiman (seasonality) saham adalah hal yang wajar terjadi di pasar.
Faktor pembentuk pola musiman tersebut bisa disebabkan karena sentimen, teknikal maupun momentum.
Meskipun kinerja di masa lalu tidak menjamin akan terulang di masa depan, memahami pattern musiman tetap membantu investor untuk bisa mengatur strategi dan mendulang cuan.
TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾Â INDONESIA
(trp) Next Article IHSG Balas Dendam, tapi Apa Kuat ke 7.000 Lagi?