
Cari Modal, Bali Towerindo (BALI) Tawarkan Sukuk Rp 2 Triliun

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Emiten penyedia infrastruktur menara telekomunikasi, PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) melakukan Penawaran Umum Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Bali Towerindo Sentra Tahun 2022 dengan total target dana mencapai Rp 2 triliun.
Dalam rangka penawaran Sukuk Ijarah Berkelanjutan ini, perseroan akan menerbitkan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Bali Towerindo Sentra Tahap I Tahun 2022 dengan sisa imbalan ijarah sebanyak-banyaknya sebesar Rp 500 miliar.
Sukuk Ijarah ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Sukuk Ijarah yang diterbitkan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebagai bukti kepemilikan Efek Syariah untuk kepentingan Pemegang Sukuk Ijarah.
Direktur Utama Bali Towerindo Sentra, Tbk Jap Owen Ronadhi mengatakan dana hasil Penawaran Umum Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap I ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan seluruhnya untuk belanja modal (capital expenditure/capex) dan modal kerja.
"Sekitar 70% akan digunakan untuk kebutuhan belanja modal Perseroan dalam rangka meningkatkan kapasitas dan memperluas jaringan serta meningkatkan kualitas layanan," jelas Jap dalam Paparan Publik (Public Expose), Rabu (23/11/2022).
Ada pun rincian rencanaan penggunaan dana:
Sekitar 70% digunakan untuk investasi pembangunan dan perluasan jaringan kabel serat optik Perseroan berupa jaringan Fiber to the X (FTTX) pada segmen Corporate, Retail (Residential) dan Government, meliputi material dan jasa penarikan kabel, instalasi perangkat ke pelanggan, perangkat-perangkat di antaranya Optical Line Terminal (OLT), Optical Network Terminal (ONT), Fiber Access Terminal (FAT), Fiber Distribution Terminal (FDT), access point, dan perangkat pendukung jaringan kabel serat optik lainnya..
Sekitar 30% digunakan untuk investasi pembangunan dan upgrade menara telekomunikasi jenis Microcell Pole (MCP) berikut jaringan serat optik yang menghubungkan menara-menara telekomunikasi milik Perseroan di Jabodetabek, pulau Jawa dan Bali.
Sisanya akan dipergunakan untuk modal kerja Perseroan, modal kerja Perseroan yang dimaksud adalah modal kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan operasional Perseroan sehari-hari yang dapat berupa diantaranya:
Biaya operasional dan perawatan jaringan
Biaya marketing dan sales sehubungan dengan akuisisi pelanggan
Sukuk Ijarah Berkelanjutan Tahap I Tahun 2022 ini terdiri dari 3 seri yaitu:
Seri A yang ditawarkan dengan indikasi cicilan imbalan ijarah sebesar [(]% - [(]%. Tenor sukuk Seri A yakni 370 hari kalender sejak tanggal emisi.
Seri B yang ditawarkan dengan indikasi cicilan imbalan ijarah sebesar [(]% - [(]%. Tenor sukuk Seri B yakni 3 tahun sejak tanggal emisi.
Adapun Seri C yang ditawarkan dengan indikasi cicilan imbalan ijarah sebesar [(]% - [(]%. Tenor Seri C yakni 5 tahun sejak tanggal emisi.
Penggunaan dana hasil Penawaran Umum Berkelanjutan Sukuk Ijarah tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah di Pasar Modal sebagaimana diatur dalam POJK No. 18/2015.
Perseroan menunjuk penjamin pelaksana emisi Sukuk Ijarah Berkelanjutan yakni PT BRI Danareksa Sekuritas dan PT Sucor Sekuritas. Adapun penjamin emisi akan ditentukan kemudian. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) ditunjuk menjadi Wali Amanat.
Dalam rangka penerbitan Sukuk Ijarah ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) yakni idA-(sy) dan juga dari PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch) yakni A-(idn) (sy) atau Single A Minus Syariah.
Berikut jadwal penawaran Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Bali Towerindo Tahap I Tahun 2022:
Masa Penawaran Awal : 22 November-2 Desember 2022
Perkiraan Tanggal Efektif : 08 Desember 2022
Perkiraan Masa Penawaran Umum : 12 - 13 Desember 2022
Perkiraan Tanggal Penjatahan : 14 Desember 2022
Perkiraan Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 16 Desember 2022
Perkiraan Tanggal Distribusi Sukuk Ijarah secara Elektronik : 16 Desember 2022
Perkiraan Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia : 19 Desember 2022
(tep/ayh) Next Article Bali Towerindo (BALI) Siapin Duit Rp 500 M, Buat Apa Ya?