²©²ÊÍøÕ¾

²©²ÊÍøÕ¾ Awards 2022

MTEL Jadi yang Terbaik di Antara Perusahaan Menara

Tim Riset ²©²ÊÍøÕ¾, ²©²ÊÍøÕ¾
12 December 2022 20:23
2.	Mitratel  Sabet Penghargaan “Excellence In ESG Practice” (²©²ÊÍøÕ¾ TV)
Foto: 2.    Mitratel Sabet Penghargaan “Excellence In ESG Practice” (²©²ÊÍøÕ¾ TV)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Tata kelola perusahaan yang mengacu pada prinsip Environment, Social and Governance (ESG) terus digalakkan. Dengan implementasi ESG yang baik, suatu perusahaan diharapkan dapat men-deliver value kepada setiap stakeholders-nya, baik investors maupun masyarakat luas dan menunjukkan orientasi serta komitmen untuk menunjang bisnis yang berkelanjutan.

ESG mendapatkan perhatian khusus bagi investor yang ingin melakukan penanaman modal di samping faktor kinerja keuangan, bisnis, atau keadaan ekonomi. Bagi investor, penerapan ESG yang baik menjadi kunci bagi perusahaan untuk bertahan dengan jangka waktu panjang.

Maka dari itu muncul tren investing sustainability, di mana para investor fokus terhadap penerapan ESG yang baik oleh perusahaan. ESG sendiri meliputi lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan.

Faktor pertama adalah memperhatikan keadaan lingkungan di sekitarnya atau lebih luas dengan melakukan berbagai kebijakan. Mulai dari penggunaan energi ramah lingkungan untuk produksi, soal limbah, emisi buang dan juga sampah.

Faktor lingkungan mendapatkan perhatian khusus saat ini sebab dunia sedang melawan kenaikan suhu yang bisa menyebabkan berbagai musibah. Mulai dari kekeringan, sulit air bersih, hingga bencana alam. Efeknya juga akan terasa hingga perekonomian suata negara.

Saat terjadi kekeringan, tanaman pangan tidak bisa dipanen karena mati. Akhirnya persediaan makanan langka dan menyebabkan kenaikan harga pangan yang dapat menggerus daya beli masyarakat. Ujung-ujungnya inflasi makin panas dan membuat bank sentral menaikkan suku bunga sehingga bisa memperlambat laju pertumbuhan ekonomi.

Kemudian faktor sosial yang berkaitan dengan kesejahteraan karyawan, pemenuhan hak, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Jika perusahaan memperhatikan hal ini tentu saja akan memberikan dampak positif. Misalnya saja karyawan yang akan makin produktif kala kesejahteraan dan hak karyawan dipenuhi oleh perusahaan. Selain itu perusahaan juga mampu mencetak SDM yang unggul yang dapat menangkat performa perusahaan.

Faktor terakhir adalah tata kelola mengenai bagaimana top level perusahaan menjaga hubungan dengan investor dan manajemen.

Selain mampu meningkatkan kinerja keuangan, penerapan ESG juga dapat mendongkrak nilai perusahaaan. Ini terjadi karena pandangan investor yang positif sehingga harga saham perusahaan terdongkrak.

Skenario di atas bukanlah sekedar teori, tapi ada buktinya. Menurut data CFA Institutes terjadi pertumbuhan yang signifikan terhadap minat investasi yang bertitik tumpu pada penerapan ESG oleh investor institusional.

Investor institusional adalah big fish yang memiliki dana besar sehingga bisa menjadi motor pasar. Mereka adalah manajer investasi, dana pensiun, asuransi, bank investasi, dan institusi lainnya.

MitratelFoto: Tim Riset ²©²ÊÍøÕ¾

Tak hanya sebagai pertimbangan para big fish, namun tren investasi pada perusahaan yang menerapkan ESG juga berlaku di kalangan investor ritel di dunia.

Di berbagai negara terdapat pertumbuhan minat investor ritel untuk berinvestasi di perusahaan yang menerapkan ESG.

MitratelFoto: Tim Riset ²©²ÊÍøÕ¾

Tak luput dari tren, Indonesia juga memperhatikan penerapan ESG oleh perusahaan. Hal ini tertuang dalam POJK Nomor 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan Bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, Dan Perusahaan Publik.

Tak hanya itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai operator perdagangan saham di Indonesia mendukung dengan menerbitkan indeks saham. Adapun indeks saham yang terkait dengan ESG adalah ESG Leaders (IDXESGL), SRI-KEHATI, ESG Sector Leaders SRI-KEHAATI, dan ESG Quality 45 IDX KEHATI.

Performa indeks ESG Leaders dan SRI-KEHATI saat ini jauh lebih baik dibandingkan dengan kinerja LQ45 yang sering menjadi acuan untuk memilih saham dengan performa fundamental dan harga yang seimbang.

Indeks ESG Leaders melakukan evaluasi mayor dua kali yakni periode Maret hingga September dan September hingga Maret. Evaluasi di sini yakni perubahan konstituen atau saham yang tergabung dalam indeks tersebut.

Pada evaluasi terakhir untuk periode 21 September 2022 hingga 14 Maret 2023 terdapat tiga saham yang menjadi penghuni baru. Adapun ketiga saham tersebut adalah PT Aneka Gas Industri Tbk. (AGII), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK), dan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. atau Mitratel (MTEL).

Menjadi penghuni baru indeks ESG Leaders, penialaian MTEL untuk ESG lebih baik dibandingkan dengan perusahaan sejenis di sektornya. 

BEI bekerja sama dengan Sustainalytics melakukan penilaian risiko ESG menggunakan konsep dekomposisi risiko dimana perusahaan dihadapkan pada dua dimensi isu ESG yaitu exposure dan management.

esgSumber: IDX

Selanjutnya berdasarkan penilaian skor ESG, perusahaan tercatat dikelompokkan pada salah satu dari 5 kategori, di mana MTEL berada di kategori medium.

Kategori medium pada penilaian ESG memiliki risiko ESG yang sedang dengan skor 20-30.

Skor terbaik adalah 0-10 yakni kategori Neglible yang dianggap memiliki risiko ESG yang dapat diabaikan.

Sementara paling buruk dengan skor lebih dari 40 yakni masuk kategori Severe, dianggap memiliki risiko ESG yang berat.

Pada aspek lingkungan Mitratel memiliki portofolio panel surya yang sudah ada di 615 menara miliknya dan telah berdampak pada efisensi penggunaan listrik Mitratel.

Penggunaan Solar Panel System pada beberapa site Mitratel di seluruh Indonesia telah berkontribusi pada efisiensi sebesar Rp85 miliar per tahun apabila dibandingkan dengan penggunaan diesel, menurut Laporan Keberlanjutan Mitratel 2021.

Sejalan dengan upaya efisiensi penggunaan listrik, pada 2021 konsumsi listrik Mitratel tercatat sebesar 35.933.375 kWh, turun dibandingkan 2020 yang mencapai 39.247.765 kWh.

Emisi dan intensitas emisi Mitratel pada 2021 mengalami penurunan sebesar 2.562 ton dan 0,8 ton per miliar Rp dibandingkan 2020.

Di bidang sosial Mitratel telah melaksanakan 17 kegiatan yang sifatnya bakti sosial untuk berbagai kalangan. Selain itu juga MTEL fokus pada pengembangan karyawannya dengan melakukan pendidikan dan pelatihan.

Selama 2021, MTEL telah melakukan pendidikan dan pelatihan sebanyak 77 kali, yang diikuti oleh 526 peserta. Total jam pelatihan pada tahun 2021 adalah 69.993 jam, turun dibandingkan tahun 2020, yang mencapai 103.415 jam. Penurunan terjadi karena pengurangan pelaksanaan program webinar rutin.

MTEL juga fokus kepada keselamatan dan kesehatan kerja dengan menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai persyaratan ISO 45001:2018.

Sedangkan di bidang tata kelola, MTEL telah memiliki 2 sertifikasi ISO untuk :

1) Risk management (ISO31000);

2) Occupational health and safety (ISO45001) dan 1 Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja (SMK3).

Dengan komitmen ESG tersebut, maka Mitratel dianugerahi Excellent in ESG Practice dalam ajang ²©²ÊÍøÕ¾ Awards 2022.


(rah/rah) Next Article Sukses Implementasi ESG, MTEL Sabet Excellent in ESG Practice

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular